Adolescence
Synopsis
Adolescence menjadi pembuka cerita yang langsung bikin kita terpaku sejak detik pertama. Serial ini dibintangi oleh deretan aktor berbakat seperti Owen Cooper, Stephen Graham, Erin Doherty, dan Philip Barantini yang juga duduk di bangku sutradara. KLovers, sejak awal episode, kita langsung diajak menyelami kisah mencekam seorang remaja 13 tahun bernama Jamie Miller yang ditangkap karena diduga membunuh teman sekelasnya. Serial ini bukan sekadar drama kriminal biasa, ia hadir dengan pendekatan psikologis yang intens dan dikemas dalam gaya one continuous take, alias pengambilan gambar tanpa putus di setiap episodenya!
KLovers, Adolescence merupakan bagian dari serial kriminal psikologis Adolescence yang diproduksi oleh Jack Thorne dan Stephen Graham. Tayang perdana di Netflix pada 13 Maret 2025, serial ini langsung mencuri perhatian kritikus dunia. Bahkan, Adolescence berhasil menduduki peringkat teratas Barb Audiences dalam rating televisi mingguan dan sukses meraih 13 nominasi di ajang Primetime Emmy Awards ke-77, termasuk kemenangan bergengsi untuk kategori Outstanding Limited or Anthology Series. Tak hanya itu, akting para pemainnya juga menuai pujian dan menyabet piala, termasuk untuk Graham, Cooper, dan Erin Doherty. Kesuksesan ini ternyata membuka peluang besar untuk musim kedua yang kini tengah dalam tahap pembicaraan antara Netflix dan Plan B Entertainment.
Sejak menit awal episode pertama, Adolescence membawa kita ke suasana pagi yang mencekam pada 8 Mei 2024. Dua detektif, Luke Bascombe dan Misha Frank, memimpin penggerebekan ke rumah keluarga Miller, Eddie sang ayah, Manda sang ibu, Lisa sang kakak, dan Jamie sang anak bungsu. Jamie menangis saat ditangkap, berulang kali mengatakan dirinya tidak bersalah. Adegan ini terasa sangat realistis, dan penonton langsung bisa merasakan kepanikan seorang remaja yang hidupnya tiba-tiba terbalik hanya dalam hitungan menit.
Dalam interogasi awal, kita melihat hubungan emosional yang kuat antara Eddie dan Jamie. Eddie dipercaya menjadi “pendamping dewasa” dan mencoba menggali kebenaran dari sang anak. Namun tekanan terus bertambah ketika rekaman CCTV ditampilkan, menunjukkan Jamie menusuk Katie Leonard, teman sekolahnya. Momen ini begitu kuat hingga berhasil memecah emosional keduanya, termasuk kita sebagai penonton.
Masuk ke episode 2, fokus cerita bergeser ke sekolah Jamie. Para detektif mencari petunjuk dari teman- temannya, termasuk Jade dan Ryan. Jade yang hancur kehilangan sahabatnya menolak bekerja sama, sementara Ryan awalnya bersedia memberikan informasi namun tiba-tiba kabur saat senjata pembunuhan disebutkan. Ternyata, pisau itu miliknya dan diberikan kepada Jamie agar Katie menarik komentar penghinaan terhadap Jamie di Instagram. KLovers, di sinilah kita mulai melihat betapa kuatnya efek dunia maya terhadap kehidupan nyata remaja masa kini.
Lebih dalam lagi, Adolescence menyentuh isu cyberbullying dan pengaruh dunia manosphere, yaitu ruang digital yang sering mengangkat pandangan ekstrem tentang maskulinitas dan perempuan. Jamie digambarkan sebagai remaja yang rentan, terjebak dalam tekanan sosial dan persepsi keliru terhadap hubungan antara laki-laki dan perempuan. Di tengah penyelidikan, kita melihat retaknya kondisi psikologis Jamie, dan tekanan makin berat ketika perasaan penolakan dari Katie menjadi pemicu trauma terbesarnya.
Episode 3 menghadirkan salah satu bagian paling intens. Psikolog forensik, Briony Ariston, bertemu Jamie untuk menilai kondisi mentalnya. Pertemuan ini dibangun dengan tensi tinggi karena Jamie bersikap defensif sepanjang sesi wawancara. Di sini, kita belajar bahwa Jamie tidak hanya mengalami penolakan secara sosial, tetapi juga terpengaruh pandangan misoginis melalui media sosial. Emosinya labil, pernyataannya mengejutkan, dan pertanyaan tentang moralitas terasa begitu nyata. Setelah wawancara berakhir, Briony terlihat terguncang, dan kita pun ikut merasakan hal yang sama.
Di episode 4, fokus berpindah ke dampak sosial terhadap keluarga Miller. Setelah setahun berlalu, kehidupan mereka belum kembali normal. Di hari ulang tahun ke-50 Eddie, mobilnya dicoret oleh murid sekolah Jamie. Tekanan bukan hanya berasal dari pandangan masyarakat, tetapi juga dari rasa bersalah di dalam rumah itu sendiri. Jamie kemudian menghubungi sang ayah dan mengatakan ingin mengaku bersalah. Momen ini menjadi titik patah hati keluarga Miller.
Namun KLovers, di balik kegelapan itu ada cahaya kecil: keluarga Miller akhirnya memutuskan untuk tetap bersama dan mencoba melanjutkan hidup. Mereka menonton film, makan malam bersama, dan perlahan mencoba menerima kenyataan. Adegan Eddie menangis di kamar Jamie sambil menidurkan boneka teddy bear adalah salah satu adegan paling emosional dalam seri ini, menggambarkan luka orang tua yang merasa gagal melindungi anaknya.
Secara artistik, Adolescence sukses menyatukan aspek teknis dan emosi. Format one continuous take memberi kesan bahwa kita hadir langsung dalam setiap kejadian, tanpa jarak. Sementara itu, penulisan skenario terasa sangat manusiawi dan tidak menghakimi, membuat kita bertanya, siapa sebenarnya yang salah? Jamie? Lingkungan sekolah? Media sosial? Atau kita semua sebagai masyarakat?
KLovers, Adolescence bukan sekadar tontonan kriminal. Ini adalah cermin kehidupan remaja hari ini, era ketika internet bisa membentuk karakter, opini, bahkan nasib manusia. Serial ini menantang kita untuk melihat ulang cara kita memperlakukan remaja, pendidikan, dan empati.
Jadi, jika KLovers mencari tontonan yang intens, realistis, dan penuh refleksi sosial, Adolescence adalah serial wajib tonton. Bukan hanya karena prestasi Emmy Awards-nya, tetapi karena cerita ini membuat kita berpikir, bagaimana masa depan generasi muda jika kita tetap diam?
Pemeran
Jadwal Film
Legenda Kelam Malin Kundang
Zootopia 2
Agak Laen: Menyala Pantiku!
Air Mata Mualaf
Legenda Kelam Malin Kundang
Wicked: For Good
Keeper
120 Bahadur
Jujutsu Kaisen 0
Samsara (2024)
Leak 2 (Jimat Dadong)
Danyang Wingit Jumat Kliwon
Keadilan (2025)
Wicked
Pesugihan Sate Gagak
Sampai Titik Terakhirmu
Dopamin
J-hope Tour - Hope On The Stage The Movie
The Running Man
Now You See Me: Now You Don't
Pangku
Sosok Ketiga: Lintrik
Predator: Badlands
G-DRAGON IN CINEMA: UBERMENSCH
Air Mata Di Ujung Sajadah 2
Other
28 November 2025
Tere Ishk Mein
28 November 2025
MONSTA X: CONNECT X IN CINEMAS
03 Desember 2025
Five Nights at Freddy's 2
03 Desember 2025
Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
04 Desember 2025
Riba
04 Desember 2025
NIA
04 Desember 2025
Sisu: Road to Revenge
05 Desember 2025
Jujutsu Kaisen: Execution
05 Desember 2025
Mengejar Restu
11 Desember 2025
Mertua Ngeri Kali
11 Desember 2025
Timur
18 Desember 2025
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel
24 Desember 2025
Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t
24 Desember 2025
Dusun Mayit
31 Desember 2025
The Housemaid
31 Desember 2025
Musuh Dalam Selimut
08 Januari 2026
Suka Duka Tawa
08 Januari 2026Berita Lainnya
Film 'THE VOICE OF HIND RAJAB' Angkat Tragedi Gaza, Diproduseri Brad Pitt - Tayang di Indonesia