Putrinya Dibully, Ahmad Dhani Sebut Netizen Tak Punya Hati Nurani

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Putrinya Dibully, Ahmad Dhani Sebut Netizen Tak Punya Hati Nurani
Credit:KapanLagi.com/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Musisi Ahmad Dhani bersama istrinya, Mulan Jameela, mengambil langkah hukum serius dengan melaporkan Lita Gading ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Rabu (9/7/2025). Laporan ini dilayangkan lantaran konten yang dibuat oleh akun tersebut diduga melakukan pelanggaran perlindungan anak terhadap putrinya, SF yang masih di bawah umur.

Tindakan ini merupakan respons atas perundungan siber yang dialami sang putri. Pentolan band Dewa 19 ini menjelaskan bahwa selain akun Lita Gading, ada banyak akun media sosial lain yang aktif merundung putrinya.

Ia merasa perlu bertindak tegas demi memberikan efek jera kepada para pelaku perundungan daring. Dhani menyebut bahwa kondisi ini mencerminkan kurangnya kesadaran di kalangan warganet mengenai etika berinteraksi di dunia maya.

"Kalau saya lebih memikirkan dampak Indonesia di masa depan. Ternyata rakyat, masyarakat kita, khususnya netizen ternyata banyak yang enggak paham, enggak tahu, atau enggak punya hati nurani," ujar Dhani.


1. Dhani Ngaku Heran dengan Sebagian Netizen

Dhani mengungkapkan keheranannya terhadap perilaku sebagian netizen yang seolah abai terhadap norma dan etika dasar dalam berinteraksi, terutama yang menyangkut anak-anak. Ia merasa aneh bahwa di tengah perkembangan teknologi, masih banyak individu yang tega melontarkan ujaran kebencian tanpa memikirkan dampaknya. Dhani prihatin dengan kondisi moral yang ia lihat di dunia maya.

"Aneh banget ternyata bangsa Indonesia ini masih banyak diisi oleh netizen yang enggak punya hati nurani. Kalau orang punya hati nurani, minimal dia enggak usah baca Undang Undang kan tahu, ini kayaknya enggak boleh mem-bully anak kecil kayaknya enggak boleh, tapi tetap banyak yang melakukan. Jadi kita kadang-kadang bingung," katanya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Ahmad Dhani Datangi KPAI

Kedatangan Dhani dan istri ke KPAI memiliki tujuan yang sangat jelas, yaitu untuk memastikan bahwa perundungan terhadap anak di bawah umur tidak boleh terulang lagi. Ia berharap langkah hukum ini bisa menjadi preseden positif dan memberikan pembelajaran bagi seluruh warganet. Dhani sangat berharap agar kasus ini bisa menjadi peringatan serius.

"Jadi, kedatangan kita di sini ini untuk bagaimana supaya bullying terhadap anak kecil, anak di bawah umur, tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.

3. Berharap Netizen Jera

Suami Mulan Jameela itu berharap kasus ini dapat membuat netizen jera, dan mereka yang terbukti melanggar undang-undang perlindungan anak akan diproses hukum. Bapak Dhani tidak main-main dalam ancamannya untuk membawa pelaku ke ranah pidana.

"Jadi, mudah-mudahan kasus ini bisa membuat netizen jera, dengan peristiwa, kita akan masukkan penjara orang-orang yang telah melanggar Undang Undang hak anak," ungkapnya.

4. Tolak Maaf dari Lita Gading

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya maaf bagi Lita Gading, Dhani dengan tegas menolak. Ia beralasan bahwa status Lita Gading sebagai psikiater atau psikolog seharusnya membuatnya lebih paham mengenai dampak psikologis perundungan. Dhani merasa bahwa seorang profesional seharusnya tidak melakukan hal demikian.

"Enggak ada (maaf). Karena dia sudah mengaku sebagai psikiater, psikolog, itu nasibnya dia. Kalau netizen-netizen yang pendidikannya rendah ya kita maafkan," ucapnya.

5. Bandingkan Kasus Lita Gading dengan Netizen Lain

Dhani membandingkan kasus Lita Gading dengan kasus netizen lain yang pendidikannya lebih rendah, di mana beberapa di antaranya sudah meminta maaf setelah dihubungi. Ia menjelaskan bahwa bagi netizen yang memang memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas, ia masih bisa memberikan maaf, seperti beberapa kasus TKI yang sudah diidentifikasi.

"Beberapa sudah kita hubungi, sudah kita identifikasi, dan sudah banyak yang minta maaf. Kita lihat TKW, ya okelah kita kasih maaf. Banyak dari mereka yang memang pendidikannya rendah ya kita maafkan. Tapi kalau ngakunya psikiater, psikolog, enggak ada (maaf)," jelasnya.

6. Kasus Ini Jadi Pembelajaran Bagi Masyarakat

Dhani menegaskan bahwa kasus ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi. Ia menyerukan agar semua pihak melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, baik psikis maupun fisik. Bapak Dhani berharap ini menjadi dorongan bagi kita semua untuk lebih peduli.

"Ini untuk pembelajaran ke depan supaya kita sebagai masyarakat yang berpendidikan lebih daripada mereka-mereka, harus melindungi anak dari kekerasan terhadap anak, baik psikis maupun fisik," tutupnya.

7. Putri Dhani Terima Penjelasan dengan Baik

Mengenai kondisi putrinya yang menjadi korban, Dhani bersyukur bahwa sang anak dapat menerima penjelasan dengan baik. Ia menjelaskan bahwa putrinya, yang kini berusia 14 tahun, sudah memiliki pemikiran yang rasional sehingga lebih mudah memahami situasi. Dhani merasa lega karena anaknya bisa mencerna informasi yang ia berikan.

"Ya ada, untungnya saya berhasil memberikan, anak ini kan 14 tahun, sudah bisa menerima hal-hal yang rasional, jadi pikirannya sudah rasional, jadi kita tinggal jelaskan saja, maklum lah, adanya fitnah, jadi begini," ujar Dhani menekankan pendekatannya.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/far/dyn)

Rekomendasi
Trending