Kapanlagi.com - Artis Revaldo sudah kenyang dengan dinginnya jeruji besi. Seperti diketahui, Ia sempat ditahan selama sekitar 4,5 tahun di dalam penjara karena kecanduan narkoba. Kini Ia sudah bebas dan mulai hidup lurus. Bahkan Ia sudah menikah pada tahun 2016 silam.

Meski pernah dihukum karena menggunakan narkoba, namun Revaldo tetap kukuh pada pendapatnya jika ganja itu sebenarnya bukan hal yang melanggar hukum. Tak asal ngomong, bintang film 30 Hari Mencari Cinta itu juga menjelaskan alasannya.

"Penanggulangan (narkoba) jangan masuk penjara dong, kan bukan kriminal. Konsultasi lah. Gini deh, semua orang di Indonesia udah pada pinter. Jadi masalah kayak gitu (narkoba) bukan kriminal, kenapa harus dikriminalisasi? Iya itu masalah individu. Kecuali merugikan orang lain itu baru kriminal. Konsultasi lah dan rehab," ujar Revaldo ketika ditemui usai Gala Premiere Film BUKAN CINTA MALAIKAT di XXI Epiwalk; Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (11/7).

Revaldo: Narkoba bukan kriminal! © KapanLagi.com®/Akrom Sukarya

Revaldo lalu membandingkan hukum penggunaan ganja di Indonesia dan Amerika. Seperti diketahui, saat ini sudah ada beberapa negara bagian di Amerika yang telah dibebaskan ganja karena memang menurut ilmuwan zat tersebut tak berbahaya untuk dikonsumsi.

"Gue udah khatam (narkoba), hahaha. Pas masalah gue, gue sebel. Karena gue bandingin sama hukum luar, Amerika lah. Sekarang di Amerika udah 8 negara bagian bebasin ganja karena itu nggak mematikan. Tapi kalau sabu dan kimia lainnya itu baru bahaya bikin mati. Kalau ganja itu bisa dibuat obat macem-macem lah ya. Kalau di Indonesia rehab tuh dari segi fisik, tapi kejiwaannya kurang. Gue aja konsultasi sendiri," sambung suami dari Indah Puspita Sari itu.

Meskipun punya sudut pandang tersendiri mengenai obat-obatan terlarang, namun Revaldo memang saat ini sudah hampir sepenuhnya move on dari narkoba. Ia lalu berpesan pada kita semua agar menemui psikiater dulu ketika menemui masalah berat ketimbang mengkonsumsi narkoba,

"Yang gue pesenin kalau punya masalah datang ke psikolog atau psikiater. Daripada lu ambil jalan pintas dengan nyabu. Bisa sih, tapi masalah ilang sebentar. Gue jadi tau masalah gue apa (setelah ke psikolog). Ketangkep pertama gue berpikir gue bisa berhenti sendiri. Bisa berhenti sendiri tapi habis itu pakai lagi, hahaha. Karena memang di dalam diri gue masih belum sembuh. Pas ketangkep kedua kali, pas beberapa minggu sebelum bebas ada bimbingan psikologi. Di situ gue dikasih tau kalau gue depresi. Ada penangannya kalau depresi nggak perlu pakai sabu,"

Berita Foto

+7

Revaldo dan Istri, Pasangan Petualang Romantis Meski Beda Agama