Sinopsis 'Catatan Hati Seorang Istri 2' Episode 19

Penulis: Cinthya Septavy

Diperbarui: Diterbitkan:

Sinopsis 'Catatan Hati Seorang Istri 2' Episode 19 Dinda Kanyadewi - Ashraf Sinclair © KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Menjelang buka puasa, Bram datang ke pesantren menemui Ustaz Faizal. Faizal lalu bicara baik-baik dengan Bram tentang Bella. Faizal meminta maaf, bukannya dia menuduh Bram bohong, tapi Ustaz ingin memastikan saja, karena Bella itu ternyata sepupu Faizal. Bram berikan Bukti. Faizal menghela nafas. Faizal jadi mikir, lalu siapa yang menghamili Bella? Saat itu ada beberapa santri yang mendatangi Faizal dan bilang kalau Nur ngamuk lagi. Faizal dan Bram ke dapur dan melihat Nur lagi ngamuk.

Bram terpana melihat sosok Nur yang sedang ngamuk di dapur. Matanya tak lepas menatap Nur yang ada di hadapannya yang sedang ditenangkan Faizal. Nur terlihat sangat mirip dengan Rosi. Bram yang terbawa rasa penasarannya langsung bergerak mendatangi Faizal yang sedang berusaha menenangkan Nur. Bram ngebathin dan bilang, "Jangan-jangan anak yang ada di rumah Bella adalah Nur dan dia adalah Rosi." Bram bermain dengan dugaan demi dugaan yang dirangkainya sendiri. Bram lalu menelpon Hana. Tiba-tiba Bella muncul di depannya.

Bram langsung menanyakan identitas Nur sebenarnya ke Bella. Bella berusaha menutupi kebenaran dan berkata kalau orangtua Nur sedang dirawat. Bram memaksa Bella untuk memberi alamat rumah sakit tersebut. Akhinya Bella berkata kalau ia akan mengantarkan Bram ke sana. Sebelum pergi, Bram menitipkan Rafa kepada Hana.

Di rumahnya, Hana surprise dengan kedatangan sahabatnya, Dina, yang memakai busana muslim. Hana senyum dan bilang sangat cocok. Dina lalu menunjukkan ke Hana, beberapa baju muslim yang dibelinya dan berharap Irfan akan menyukai penampilan barunya. Hana lalu ingatin Dina, kalo niatannya berhijab harus karena Allah semata, bukan karena ingin disayang suami. Karena disayang Allah itu adalah karunia yang harus kita kejar. Lalu Hana ajak Dina buka puasa. Dina kaget waktu melihat Raffa di ruang makan. Hana bilang Bram tadi nitip Raffa, karena ada urusan. Dina curiga akan hubungan Hana dengan Bram. Dina lalu bilang, Aku tahu kamu sama Bram itu punya cerita masa lalu yang panjang, tapi bukan berarti kamu mau mengulang masa lalu dengan orang yang sama dan akhirnya terjerumus ke jurang yang sama, Hana terdiam.

Bella dan Bram yang sampai ke Sanatarium kaget saat petugas memberitahu kalau Bu Darman sudah meninggal. Lalu surat peninggalan Bu Darman pun diberikan ke Bella. Bram sudah nggak sabar minta Bella segera membuka surat dari Bu Darman. Bella lalu membuka dan membacanya, surat yang isinya ucapan terimakasih Bu Darman kepada Bella yang sudah mengangap Nur seperti adiknya sendiri, dan juga informasi asal-usul Rosi. Pengakuan Bu Darman ini meyakinkan Bram bahwa Nur memang benar anaknya. Bella berkata dalam hati, "Sungguh kebetulan yang luar biasa." Dia tidak menyangka bahwa Nur yang selama ini disayanginya adalah anak kandung laki-laki yang dicintainya. Bram lalu ajak Bella segera ke kembali ke Jakarta dan menemui Rosi.

Di perjalanan, Bram mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Bram ingin segera tiba di pesantren dan bertemu dengan anaknya. Hati Bram tidak tenang, mengingat kondisi kejiwaan Nur dan juga buta saat ia bertemu di pesantren tadi. Bram seolah tak mau terima, dia menekan pedal gas mobil sedalam-dalamnya untuk melampiaskan emosinya yang sedang memuncak hingga membuat Bella panik.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

(kpl/sin/cvn)

Editor:

Cinthya Septavy

Rekomendasi
Trending