Soal Hukuman Kebiri, Rayi RAN Percaya ke Pemerintah Indonesia

Penulis: Arai Amelya

Diperbarui: Diterbitkan:

Soal Hukuman Kebiri, Rayi RAN Percaya ke Pemerintah Indonesia Rayi RAN © KapanLagi.com®/Bambang E Ros

Kapanlagi.com - Dalam bulan Mei kemarin saja, ada dua kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan yang menimpa perempuan Indonesia dan jadi sorotan. Yang pertama adalah Yuyun, pelajar SMP di Bengkulu yang tewas usai diperkosa 13 orang pria. Lalu kemudian dialami Enno Farihah yang bisa dibilang cukup sadis.Bagaimana tak sadis, Enno tewas dalam kondisi gagang cangkul masuk ke dalam alat kelaminnya sehingga membuat perempuan muda berusia 18 tahun itu tewas. Tak heran kalau kasus kematian dua orang itu membuat warga Indonesia mendesak Presiden Jokowi menerapkan hukuman tegas kepada para pemerkosa.Tak lama kemudian, wacana hukuman kebiri atau pemotongan alat kelamin bagi para pelaku pemerkosa pun disuarakan. Banyak yang setuju, tapi ada pula yang menilai kurang manusiawi. Sebagai perwakilan anak muda, apa kata Rayi?

Belum banyak paham, Rayi memilih berhati-hati dalam berkomentar © Budy SantosoBelum banyak paham, Rayi memilih berhati-hati dalam berkomentar © Budy Santoso
"Sejujurnya sih saya kurang tahu detailnya seperti apa soal peraturan kebiri itu. Mungkin saya mesti baca dulu dan mencari tahu. Tapi kalau saya sebagai masyarakat sih, yakin aja dengan sistem hukum yang berlaku di Indonesia," papar anggota trio RAN yang berusia 28 tahun itu.Pria berkepala plontos itupun mengakui bahwa semuanya akan berjalan penuh kepercayaan jika hukuman Indonesia dilaksanakan dengan tegas. "Karena asal semuanya tegas dan konsisten, yang penting itulah yang terbaik," tutup Rayi.Kalau kamu, apakah kamu setuju dengan hukuman kebiri?

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/far/aia)

Reporter:

Fikri Alfi Rosyadi

Rekomendasi
Trending