Ketika Cinta Dibalut Kekerasan (2)

Komentar Seleb Soal Pembunuhan Ade Sara dan Mia Nuarini

Penulis: Adhib Mujaddid

Diterbitkan:

Komentar Seleb Soal Pembunuhan Ade Sara dan Mia Nuarini Bella Sofhie @foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Cinta itu buta. Istilah ini benar adanya setelah melihat kisah asmara berujung kehilangan nyawa dengan pelaku remaja. Kasus Ahmad Imam Al Hafitd atau Hafiz (19) yang tega membunuh mantan kekasihnya Ade Sara Angelina Suroto (19). Padahal Hafiz telah mempunyai pacar baru Assyifa Ramadhani Sulaiman (18). Belakangan diketahui, pembunuhan dilakukan karena Hafiz sakit hati korban tidak mau kembali pacaran dengannya.
Sementara Asyifa membantu karena takut Hafiz kembali ke pelukan Ade. Setelah dibunuh, mayat Ade dibuang di Tol Bintara. Kasus senada, Mia Nuraini (16) tewas akibat dihantam gear oleh A, mantan pacarnya. Diketahui A cemburu melihat Mia jalan dengan pacar barunya, Soni.
Menilik contoh dua kasus di atas, rasa cemburu dan sakit hati yang mendominasi kejadian tersebut. Apalagi usia pelaku masih penuh gejolak kepribadian alias galau sehingga untuk bimbang menentukan sikap.
Lantas bagaimana selebritas muda melihat hal ini? Apakah rasa cemburu yang dialami dapat membuat hilang akal sehat? Pun dengan sakit hati, apakah ada dendam di sana?
Penyanyi cantik Margin mengaku belum sampai mengalami hal itu. Pasalnya ia masih tak ingin menjalin hubungan dengan lawan jenis dulu kecuali pertemanan. Apalagi kini lebih berkonsentrasi dengan karir dan pendidikan.


"Margin tidak pacaran dulu. Kalau untuk menjalin hubungan tapi menjalin hubungan pertemanan aja dulu. Kegiatanku banyak menyita waktu, sekolah  dan untuk mencapai cita," katanya.
Namun biduan yang mirip Dewi Perssik ini mengaku pernah merasakan cemburu. Bukan pada kekasih melainkan ke adik. Karena itu untuk menghilangkan rasa tersebut, ia isi dengan kegiatan bermanfaat.
"Kalau adik manja-manja sama Papa suka cemburu, tapi sebentar. Terus sadar kalau dia adikku, harus aku sayang. Makanya aku isi waktu dengan baik. Ikut kegiatan sekolah ataupun les-les, terutama sering dengerin siraman rohani ataupun perdalam baca Al Quran. Apa aja yang positif. Para remaja  harusnya gak berfikir hal yang buruk," urainya kepada KapanLagi.com®.
Bahkan jika dara yang masih duduk di bangku SMA di Bandung ini tersakiti hatinya, ia hanya akan menceritakan pada orangtua. Tak lupa mendoakan pihak yang membuat sakit hati Margin.
"Kalaupun aku disakitin, aku tidak pernah membalasnya. Hanya cerita sama mamaku lalu kalau sholat berdoa supaya orang yang menyakitiku sadar akan kesalahannya. Karena intinya aku sayang sama teman-temanku," jelasnya, Selasa (18/3).
Karena bagi kelahiran Bandung 8 Juli 1999 tersebut membalas sakit hati bukan merupakan kepribadiannya. Bahkan melakukan pembalasan tidak penting diperbuat.
"Ya itu tadi, aku paling dengan sholat aja, berdoa minta yang terbaik dan petunjuk supaya aku bisa menghadapi orang yang menyakitiku dan selalu minta menuntunku dalam bahagia. Jadi aku gak penting buat membalasnya," ucapnya lagi.
Maka dari itu belajar dari kasus yang telah ada, Margin menjadi selektif dalam berteman. Apalagi dengan perkembangan jaman yang terus berjalan menjadikan ia lebih mawas diri.
"Prihatin sama kondisinya, sedih. Gak habis pikir. Lebih hati-hati aja berarti untuk di jaman sekarang. Lebih waspada dan mungkin memilih teman dalam bergaul," tuturnya.
Sementara itu Bella Shofie mengaku rasa cemburu dapat terjadi pada siapa saja. "Tergantung sih. Misalnya pacar di entertain atau gak. Kalau di entertain lebih cemburu karena akan ketemu banyak pemain. Namun kalau bukan di entertain, lebih tenang. Jadi kita sama-sama pengertian. Agak lebih cemburu memang kalau pacar kita satu bidang," katanya.

Kepada KapanLagi.com®, Selasa (18/3), ia menambahkan untuk menghindari cemburu maka dibutuhkan komunikasi dua arah, serta berbicara apa adanya. "Ya dengan komunikasi, memberikan kabar. Sehingga pacar percaya. Juga kalau curhat terbuka, apa adanya. Juju raja, cewek lebih cemburu dari cowok. Apalagi cewek suka minta diperhatiin, manja," sambungnya.
Untuk sakit hati, Bella menilai semua orang pernah mengalami hal itu. Namun begitu ia butuh waktu untuk kembali ke kondisi awal.
"Kalau saya putus cinta, satu sampai dua hari itu masa yang sulit. Sehingga saat itu saya gak ngapa-ngapain. Kalau di kamar ya diam aja. Pokoknya kayak gak ada kehidupan. Tapi setelah itu, saya kembali lagi," lanjutnya.
Apalagi ia mempunyai cara untuk menghilangkan rasa sakit hati. Dengan cara ini, Bella dengan segera mood kembali. Bahkan anak didik Tata Liem itu memiliki cara jitu melenyapkan sakit hati.
"Biasanya pergi sama teman-teman. Ya, shopping, nonton, kumpul-kumpul. Pokoknya jangan sendiri. Satu hal yang mujarab biar hilang sakit hati yaitu jatuh cinta lagi. Otomatis akan melupakan yang lama,” tuturnya.
Karena itu ia menghujat tindakan pelaku pembunuhan yang berlatar belakang cemburu dan sakit hati. Malah Bella ingin hukum dijatuhkan seberat-beratnya pada para pelaku.
"Sejak kecil kan sudah diberikan pelajaran perilaku. Kalau bisa mereka dihukum setimpal dengan perbuatan agar tindakan tersebut tak terulang lagi.  Menurut saya itu sudah sakit jiwa," imbuhnya.
 

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/dis/adb)

Editor:

Adhib Mujaddid

Rekomendasi
Trending