Cara Buat Daftar Riwayat Hidup yang Menarik untuk Lamaran Kerja
cara buat daftar riwayat hidup
Kapanlagi.com - Daftar riwayat hidup merupakan dokumen penting yang harus disiapkan setiap pencari kerja. Dokumen ini menjadi representasi diri yang akan dinilai oleh perekrut untuk menentukan kelayakan kandidat.
Membuat daftar riwayat hidup yang baik memerlukan pemahaman tentang struktur dan format yang tepat. Dengan menyusun informasi secara sistematis, peluang untuk lolos seleksi akan meningkat signifikan.
Menurut Indeed, daftar riwayat hidup yang profesional dapat meningkatkan peluang mendapat wawancara kerja hingga 65%. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami cara buat daftar riwayat hidup yang efektif dan menarik perhatian HRD.
Advertisement
1. Pengertian dan Fungsi Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup adalah sebuah dokumen yang berisi informasi mengenai perjalanan pengalaman seseorang semasa hidupnya. Informasi tersebut mencakup riwayat pendidikan, organisasi yang diikuti, keterampilan yang dimiliki, dan pencapaian yang pernah diraih.
Dokumen ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara pelamar dan perusahaan. Melalui daftar riwayat hidup, HRD dapat mengetahui latar belakang kandidat dan menilai kesesuaian dengan posisi yang tersedia. Selain itu, dokumen ini juga membantu pelamar untuk memperkenalkan diri secara profesional.
Dalam konteks pencarian kerja modern, daftar riwayat hidup sering disebut juga sebagai CV (Curriculum Vitae) atau resume. Meskipun memiliki perbedaan teknis, ketiga istilah tersebut pada dasarnya merujuk pada dokumen yang sama untuk keperluan melamar pekerjaan.
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), daftar riwayat hidup didefinisikan sebagai uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami atau dijalankan seseorang. Definisi ini menekankan pentingnya mencantumkan pengalaman yang relevan dan faktual dalam dokumen tersebut.
2. Struktur dan Format Daftar Riwayat Hidup
Struktur yang baik dalam cara buat daftar riwayat hidup harus mengikuti urutan yang logis dan mudah dipahami. Bagian pertama adalah data pribadi yang mencakup nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat, nomor telepon, dan email. Informasi kontak ini penting agar perekrut dapat menghubungi kandidat dengan mudah.
Bagian kedua adalah riwayat pendidikan yang disusun dari jenjang tertinggi ke terendah. Cantumkan nama institusi pendidikan, jurusan, tahun masuk dan lulus, serta prestasi akademik jika ada. Untuk fresh graduate, bagian ini dapat ditempatkan sebelum pengalaman kerja karena menjadi kualifikasi utama.
Pengalaman kerja menjadi bagian ketiga yang sangat penting. Tuliskan nama perusahaan, posisi, durasi bekerja, serta tugas dan tanggung jawab yang pernah dilakukan. Gunakan kalimat aktif dan data kuantitatif untuk menunjukkan pencapaian nyata selama bekerja.
Bagian keempat adalah pengalaman organisasi yang relevan dengan posisi yang dilamar. Ini termasuk organisasi di sekolah, kampus, atau komunitas profesional. Cantumkan nama organisasi, posisi, periode aktif, dan kontribusi yang diberikan.
Bagian kelima mencakup pelatihan, seminar, dan kursus yang pernah diikuti. Informasi ini menunjukkan komitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Cantumkan nama pelatihan, penyelenggara, waktu pelaksanaan, dan sertifikasi yang diperoleh.
Bagian terakhir adalah keahlian yang dimiliki, baik hard skills maupun soft skills. Pastikan keahlian yang dicantumkan relevan dengan pekerjaan yang dilamar dan dapat dibuktikan melalui pengalaman atau sertifikasi.
3. Tips Menulis Daftar Riwayat Hidup yang Menarik
- Sesuaikan dengan posisi yang dilamar - Modifikasi konten CV untuk menonjolkan pengalaman dan keahlian yang paling relevan dengan job description.
- Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas - Hindari kalimat yang terlalu panjang dan bertele-tele. Gunakan bullet points untuk memudahkan pembacaan.
- Perhatikan desain dan format - Gunakan font profesional seperti Arial atau Times New Roman dengan ukuran 10-12 pt. Pastikan format konsisten di seluruh dokumen.
- Cantumkan data kuantitatif - Sertakan angka dan persentase untuk menunjukkan pencapaian konkret, seperti "meningkatkan penjualan 20%" atau "mengelola tim 15 orang".
- Prioritaskan informasi terbaru - Susun pengalaman kerja dan pendidikan dari yang paling baru ke yang lama (reverse chronological order).
- Periksa tata bahasa dan ejaan - Pastikan tidak ada kesalahan penulisan yang dapat memberikan kesan kurang profesional.
- Jaga panjang dokumen - Idealnya CV tidak lebih dari 2 halaman, fokus pada informasi yang paling relevan dan penting.
Menurut survei dari TopResume, 75% perekrut menghabiskan waktu kurang dari 30 detik untuk membaca CV. Oleh karena itu, informasi penting harus ditempatkan di bagian atas dan mudah ditemukan dengan cepat.
4. Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan
Meskipun sebagian besar perusahaan modern menggunakan sistem digital, beberapa perusahaan masih meminta daftar riwayat hidup tulis tangan. Cara buat daftar riwayat hidup manual memerlukan perhatian khusus terhadap kerapian dan keterbacaan tulisan.
Langkah pertama adalah menyiapkan kertas yang tepat. Gunakan kertas folio bergaris atau HVS putih ukuran A4. Kertas folio bergaris membantu menjaga kerapian tulisan, sedangkan HVS memberikan fleksibilitas dalam mengatur layout.
Gunakan pulpen tinta hitam untuk memberikan kesan profesional dan memudahkan pembacaan. Hindari menggunakan tinta berwarna lain karena dapat mengurangi tingkat formalitas dokumen. Pastikan pulpen yang digunakan tidak mudah luntur atau meninggalkan noda.
Buat draft terlebih dahulu di kertas terpisah untuk menghindari kesalahan dan coretan pada dokumen final. Draft ini membantu mengatur tata letak dan memastikan semua informasi penting tercantum dengan lengkap.
Atur margin penulisan dengan memberikan ruang 2-3 cm dari tepi kertas. Gunakan penggaris untuk membuat garis bantu tipis yang dapat dihapus setelah penulisan selesai. Berikan jarak yang cukup antar bagian agar dokumen tidak terlihat padat dan sulit dibaca.
Bedakan format tulisan untuk judul dan isi. Gunakan huruf kapital untuk judul bagian dan huruf biasa untuk konten. Konsistensi dalam format tulisan menunjukkan perhatian terhadap detail dan profesionalisme.
5. Kesalahan Umum dalam Membuat Daftar Riwayat Hidup
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah mencantumkan informasi yang tidak relevan atau terlalu personal. Hindari menyebutkan hobi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, status pernikahan (kecuali diminta), atau informasi sensitif lainnya yang dapat menimbulkan bias.
Kesalahan kedua adalah menggunakan template yang terlalu rumit atau warna-warni. Meskipun terlihat menarik, desain yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian dari konten utama dan sulit dibaca oleh sistem ATS (Applicant Tracking System).
Banyak pelamar juga melakukan kesalahan dengan melebih-lebihkan pengalaman atau keahlian yang dimiliki. Informasi yang tidak akurat dapat berakibat fatal saat proses wawancara atau setelah diterima bekerja. Selalu cantumkan informasi yang jujur dan dapat diverifikasi.
Kesalahan lain adalah tidak menyesuaikan CV dengan posisi yang dilamar. Menggunakan CV yang sama untuk semua lamaran kerja menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan spesifik perusahaan. Setiap lamaran sebaiknya disertai CV yang disesuaikan dengan job description.
Mengabaikan proofreading juga menjadi kesalahan fatal yang sering terjadi. Kesalahan ejaan, tata bahasa, atau informasi yang tidak konsisten dapat memberikan kesan negatif kepada perekrut. Selalu periksa ulang dokumen sebelum mengirimkan lamaran.
6. Optimalisasi Daftar Riwayat Hidup untuk Era Digital
Di era digital saat ini, cara buat daftar riwayat hidup harus mempertimbangkan kompatibilitas dengan sistem ATS. Sistem ini digunakan perusahaan untuk menyaring CV secara otomatis berdasarkan kata kunci tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menyertakan kata kunci yang relevan dari job description.
Format file juga menjadi pertimbangan penting. Meskipun PDF memberikan tampilan yang konsisten, beberapa sistem ATS lebih mudah membaca file dalam format Word. Pastikan untuk mengecek preferensi format yang diminta oleh perusahaan.
Penggunaan LinkedIn dan platform profesional lainnya juga dapat mendukung daftar riwayat hidup. Cantumkan link profil LinkedIn yang telah dioptimasi dan pastikan informasi di kedua platform konsisten. Profil online yang profesional dapat memberikan informasi tambahan yang mendukung kredibilitas.
Pertimbangkan juga untuk membuat portofolio digital, terutama untuk posisi yang memerlukan bukti karya seperti desainer, writer, atau developer. Link portofolio dapat dicantumkan dalam CV untuk memberikan gambaran konkret tentang kemampuan yang dimiliki.
Melansir dari Harvard Business Review, 70% perekrut menggunakan media sosial untuk mengevaluasi kandidat. Pastikan profil media sosial menunjukkan citra profesional yang konsisten dengan daftar riwayat hidup yang dibuat.
7. FAQ (Frequently Asked Questions)
Berapa panjang ideal daftar riwayat hidup?
Daftar riwayat hidup idealnya tidak lebih dari 2 halaman. Untuk fresh graduate atau yang memiliki pengalaman terbatas, 1 halaman sudah cukup. Fokus pada informasi yang paling relevan dan penting untuk posisi yang dilamar.
Apakah perlu mencantumkan foto dalam daftar riwayat hidup?
Pencantuman foto tidak wajib kecuali diminta secara khusus oleh perusahaan atau untuk posisi tertentu seperti model atau presenter. Di beberapa negara, mencantumkan foto bahkan dapat menimbulkan bias dalam proses seleksi.
Bagaimana cara menulis pengalaman kerja jika belum pernah bekerja?
Jika belum memiliki pengalaman kerja formal, cantumkan pengalaman magang, kerja paruh waktu, proyek freelance, atau kegiatan organisasi yang relevan. Fokus pada keterampilan dan pencapaian yang dapat ditransfer ke dunia kerja.
Apakah boleh menggunakan template CV dari internet?
Boleh menggunakan template asalkan tidak terlalu rumit dan mudah dibaca. Pastikan template yang dipilih profesional dan kompatibel dengan sistem ATS. Hindari template dengan terlalu banyak grafik atau elemen desain yang berlebihan.
Haruskah mencantumkan gaji yang diharapkan dalam CV?
Tidak perlu mencantumkan ekspektasi gaji dalam CV kecuali diminta secara khusus. Informasi ini lebih tepat dibahas saat proses negosiasi atau dalam surat lamaran kerja jika diperlukan.
Bagaimana cara mengatasi gap dalam riwayat pekerjaan?
Jika ada jeda dalam riwayat pekerjaan, jelaskan secara singkat aktivitas yang dilakukan selama periode tersebut, seperti melanjutkan pendidikan, merawat keluarga, atau mengembangkan keterampilan. Hindari meninggalkan periode kosong tanpa penjelasan.
Apakah perlu mencantumkan referensi dalam daftar riwayat hidup?
Tidak perlu mencantumkan detail referensi dalam CV. Cukup tulis "Referensi tersedia atas permintaan" atau siapkan daftar referensi terpisah yang dapat diberikan saat diminta oleh perekrut.
(kpl/fed)
Rizka Uzlifat
Advertisement
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout