Cara Menanam Strawberry untuk Pemula, dari Buah, dari Biji
cara menanam strawberry untuk pemula, dari buah, dari biji
Kapanlagi.com - Strawberry merupakan buah yang populer dengan rasa manis dan segar yang digemari banyak orang. Menanam strawberry sendiri di rumah kini semakin diminati, terutama bagi pemula yang ingin memulai hobi berkebun.
Cara menanam strawberry untuk pemula sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, baik dari biji maupun dari buah langsung. Dengan teknik yang tepat dan perawatan yang konsisten, siapa pun dapat membudidayakan tanaman strawberry di halaman atau pot.
Proses penanaman strawberry dapat dilakukan melalui beberapa metode, mulai dari benih, stolon, hingga tunas anakan. Setiap metode memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri yang perlu dipahami sebelum memulai budidaya.
Advertisement
1. Mengenal Tanaman Strawberry dan Metode Penanamannya
Strawberry atau Fragaria adalah tanaman buah dari keluarga Rosaceae yang tumbuh merambat dengan buah berwarna merah cerah. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim, meskipun idealnya berkembang di daerah dengan suhu sejuk. Bagi pemula, memahami karakteristik dasar tanaman strawberry menjadi langkah awal yang penting sebelum memulai proses penanaman.
Terdapat tiga metode utama dalam menanam strawberry yang dapat dipilih sesuai ketersediaan bahan dan tingkat kesulitan. Metode pertama adalah menanam dari biji yang diambil dari buah strawberry segar. Metode kedua menggunakan stolon atau sulur yang tumbuh dari tanaman induk. Metode ketiga memanfaatkan tunas anakan yang muncul di sekitar tanaman dewasa. Setiap metode memiliki waktu panen yang berbeda, dengan penanaman dari biji membutuhkan waktu paling lama namun memberikan kepuasan tersendiri.
Untuk pemula, cara menanam strawberry dari buah menjadi pilihan yang menarik karena bijinya mudah didapatkan. Proses ini dimulai dengan mengambil biji dari buah strawberry yang matang dan sehat. Biji-biji kecil yang menempel di permukaan buah dapat dikerok atau diambil dengan hati-hati, kemudian dikeringkan sebelum disemai. Meskipun memerlukan kesabaran ekstra, metode ini sangat ekonomis dan memberikan pengalaman belajar yang berharga.
Pemilihan metode penanaman juga bergantung pada tujuan budidaya dan kondisi lingkungan. Jika menginginkan hasil cepat, menggunakan bibit siap tanam atau stolon lebih disarankan. Namun jika ingin merasakan proses lengkap dari awal, menanam dari biji memberikan pengalaman yang lebih mendalam. Kondisi iklim lokal juga perlu dipertimbangkan, karena strawberry memerlukan adaptasi khusus untuk tumbuh optimal di daerah tropis.
2. Cara Menanam Strawberry dari Biji untuk Pemula
Menanam strawberry dari biji memerlukan persiapan yang teliti dan kesabaran. Berikut adalah langkah-langkah lengkap yang dapat diikuti oleh pemula:
- Persiapan dan Ekstraksi Biji - Pilih buah strawberry yang matang sempurna, segar, dan bebas dari penyakit. Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal atau plastik, cuci dengan air bersih mengalir, lalu tiriskan. Kerok bagian permukaan buah yang mengandung biji menggunakan pisau atau sendok kecil. Pisahkan biji dari daging buah dengan cara merendamnya dalam air, biji yang baik akan tenggelam. Keringkan biji di atas tisu atau kain bersih selama 2-3 hari di tempat teduh.
- Stratifikasi Biji (Opsional) - Untuk meningkatkan tingkat perkecambahan, lakukan stratifikasi dingin dengan menyimpan biji dalam lemari es selama 2-4 minggu. Tempatkan biji di antara tisu lembab dalam wadah tertutup. Proses ini meniru kondisi musim dingin alami yang dibutuhkan biji strawberry untuk berkecambah optimal.
- Persiapan Media Semai - Siapkan wadah semai berupa nampan, pot kecil, atau gelas plastik dengan lubang drainase. Gunakan media tanam berupa campuran tanah gembur, kompos halus, dan sedikit pasir dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan media dalam kondisi lembab namun tidak becek sebelum menaburkan biji.
- Penyemaian Biji - Tabur biji strawberry di atas permukaan media tanam tanpa menimbunnya dengan tanah karena biji memerlukan cahaya untuk berkecambah. Tekan biji dengan lembut agar kontak dengan media. Tutup wadah dengan plastik transparan atau kaca untuk menjaga kelembaban. Letakkan di tempat yang mendapat cahaya tidak langsung dengan suhu sekitar 18-24°C.
- Perawatan Selama Perkecambahan - Semprotkan air secara rutin untuk menjaga kelembaban media tanpa membuat biji terendam. Buka penutup wadah setiap hari selama beberapa menit untuk sirkulasi udara. Biji akan mulai berkecambah dalam 1-6 minggu tergantung kondisi. Setelah muncul daun sejati pertama, pindahkan ke tempat dengan cahaya lebih terang.
- Pemindahan Bibit - Ketika bibit memiliki 3-4 daun sejati dan tinggi sekitar 5 cm, bibit siap dipindah ke pot individual. Buat lubang kecil di media tanam pot baru, pindahkan bibit dengan hati-hati beserta akarnya. Tanam dengan kedalaman yang sama, jangan terlalu dalam atau terlalu dangkal. Siram dengan lembut dan letakkan di tempat teduh selama beberapa hari untuk adaptasi.
- Aklimatisasi dan Perawatan Lanjutan - Secara bertahap kenalkan bibit dengan sinar matahari langsung, mulai dari 1-2 jam per hari hingga full sun. Jaga kelembaban tanah dengan penyiraman teratur namun tidak berlebihan. Berikan pupuk cair dengan konsentrasi rendah setelah bibit berumur 4-6 minggu. Tanaman akan mulai berbunga dan berbuah setelah 4-6 bulan penanaman.
Cara menanam strawberry dari biji memang memerlukan waktu lebih lama dibanding metode lain, namun memberikan kepuasan tersendiri melihat perkembangan tanaman dari awal. Kesabaran dan konsistensi dalam perawatan menjadi kunci keberhasilan metode ini.
3. Teknik Menanam Strawberry dari Buah Langsung
Selain mengekstrak biji terlebih dahulu, terdapat teknik alternatif menanam strawberry langsung dari potongan buah. Metode ini lebih cepat dan praktis untuk pemula yang ingin mencoba cara berbeda.
Teknik pertama adalah dengan mengiris tipis buah strawberry yang matang sempurna setebal sekitar 3-5 mm. Pastikan irisan mengandung biji-biji yang menempel di permukaan. Letakkan irisan buah langsung di atas media tanam yang telah disiapkan dengan permukaan menghadap ke atas. Tekan sedikit agar kontak dengan media namun jangan menimbun. Media tanam yang ideal adalah campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan seimbang untuk memastikan drainase baik dan nutrisi cukup.
Setelah meletakkan irisan buah, tutup wadah dengan plastik transparan untuk menjaga kelembaban tinggi. Semprotkan air secara rutin untuk menjaga media tetap lembab. Dalam beberapa minggu, biji akan mulai berkecambah menembus daging buah yang mulai membusuk. Daging buah yang membusuk justru berfungsi sebagai pupuk alami untuk bibit yang baru tumbuh. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik karena biji mendapat nutrisi langsung dari buah induknya.
Cara menanam strawberry untuk pemula dengan metode ini lebih mudah karena tidak perlu repot mengekstrak biji satu per satu. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua biji dalam satu irisan akan berkecambah. Pilih hanya bibit yang tumbuh kuat dan sehat untuk dipelihara lebih lanjut. Bibit yang lemah sebaiknya dibuang agar tidak bersaing dengan bibit yang sehat dalam mendapatkan nutrisi dan ruang tumbuh.
Pemindahan bibit dari metode ini dilakukan ketika sudah memiliki 2-3 daun sejati dan sistem perakaran yang cukup kuat. Gunakan sendok kecil atau alat bantu untuk mengangkat bibit beserta akarnya dengan hati-hati. Pindahkan ke pot individual berdiameter minimal 15 cm dengan media tanam yang sama. Perawatan selanjutnya sama dengan bibit dari biji yang telah diekstrak, meliputi penyiraman teratur, pemupukan berkala, dan penempatan di lokasi dengan cahaya matahari cukup.
4. Persiapan Media Tanam dan Pot yang Ideal
Keberhasilan menanam strawberry sangat ditentukan oleh kualitas media tanam dan pemilihan wadah yang tepat. Media tanam yang baik harus memiliki karakteristik gembur, kaya nutrisi, memiliki drainase baik, dan pH antara 5,5-6,5.
- Komposisi Media Tanam Optimal - Campurkan tanah kebun yang gembur (40%), kompos matang atau humus (30%), sekam bakar atau cocopeat (20%), dan pasir halus (10%). Komposisi ini memberikan keseimbangan antara kemampuan menahan air dan drainase yang baik. Tambahkan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 1-2 genggam per pot untuk meningkatkan kesuburan.
- Pemilihan Pot atau Wadah - Gunakan pot dengan diameter minimal 20-25 cm untuk satu tanaman dewasa agar sistem perakaran berkembang optimal. Pot harus memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air. Material pot dapat berupa plastik, tanah liat, atau geotextile (planter bag) yang masing-masing memiliki kelebihan. Pot tanah liat memberikan sirkulasi udara lebih baik namun lebih berat, sementara pot plastik lebih ringan dan ekonomis.
- Sterilisasi Media Tanam - Sebelum digunakan, sterilkan media tanam dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2-3 hari atau mengukusnya selama 30 menit. Proses ini membunuh patogen, telur hama, dan biji gulma yang mungkin ada dalam media. Sterilisasi sangat penting untuk mencegah penyakit pada bibit yang masih rentan.
- Pengaturan Drainase - Letakkan pecahan genteng, kerikil, atau styrofoam di dasar pot sebelum memasukkan media tanam. Lapisan ini berfungsi sebagai drainase tambahan dan mencegah media menyumbat lubang pot. Ketebalan lapisan drainase sekitar 2-3 cm sudah cukup efektif.
- Pengisian Media ke Pot - Isi pot dengan media tanam hingga 2-3 cm di bawah bibir pot untuk memudahkan penyiraman. Padatkan media secara ringan agar tidak terlalu padat namun juga tidak terlalu gembur. Media yang terlalu padat akan menghambat pertumbuhan akar, sementara yang terlalu gembur mudah kering dan tanaman tidak stabil.
Persiapan media tanam yang baik merupakan investasi awal yang akan menentukan kesehatan dan produktivitas tanaman strawberry dalam jangka panjang. Jangan mengabaikan tahap ini meskipun terlihat sederhana, karena media yang berkualitas akan mengurangi masalah perawatan di kemudian hari.
5. Perawatan Tanaman Strawberry agar Tumbuh Subur
Setelah bibit strawberry berhasil ditanam, perawatan yang konsisten dan tepat menjadi kunci untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif. Perawatan meliputi beberapa aspek penting yang saling berkaitan.
Penyiraman merupakan aspek krusial dalam budidaya strawberry. Tanaman ini membutuhkan kelembaban yang konsisten namun tidak toleran terhadap genangan air. Siram tanaman setiap pagi atau sore hari dengan volume air yang cukup hingga media lembab namun tidak becek. Frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, lebih sering saat musim kemarau dan dikurangi saat musim hujan. Gunakan teknik penyiraman yang tidak langsung mengenai bunga atau buah untuk mencegah pembusukan. Air yang ideal untuk penyiraman adalah air bersih dengan suhu ruangan, hindari air yang terlalu dingin atau mengandung klorin tinggi.
Pemupukan dilakukan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Berikan pupuk organik cair atau pupuk NPK dengan perbandingan seimbang setiap 2-3 minggu sekali. Pada fase vegetatif, gunakan pupuk dengan nitrogen lebih tinggi untuk mendorong pertumbuhan daun. Saat memasuki fase generatif atau berbunga, beralih ke pupuk dengan fosfor dan kalium lebih tinggi untuk mendukung pembungaan dan pembuahan. Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara disiramkan ke media tanam atau disemprotkan ke daun pada pagi hari. Hindari pemupukan berlebihan karena dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebih namun buah sedikit.
Penempatan tanaman di lokasi yang tepat sangat mempengaruhi pertumbuhan. Strawberry membutuhkan cahaya matahari langsung minimal 6-8 jam per hari untuk fotosintesis optimal dan pembentukan buah yang manis. Namun di daerah tropis dengan intensitas cahaya tinggi, berikan naungan parsial saat tengah hari untuk mencegah stress panas. Sirkulasi udara yang baik di sekitar tanaman juga penting untuk mencegah kelembaban berlebih yang memicu penyakit jamur. Jaga jarak antar pot minimal 30 cm agar tanaman tidak saling berdesakan.
Pemangkasan dan pembersihan dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan tanaman. Buang daun tua, kuning, atau sakit untuk mencegah penyebaran penyakit dan mengalihkan energi ke pertumbuhan baru. Potong stolon atau sulur yang tumbuh jika tidak diperlukan untuk perbanyakan, karena akan menyerap nutrisi yang seharusnya untuk pembentukan buah. Bersihkan area sekitar tanaman dari gulma yang bersaing mendapatkan nutrisi dan air. Buah yang sudah matang harus segera dipanen untuk mendorong pembentukan buah baru dan mencegah pembusukan yang dapat menarik hama.
6. Mengatasi Hama dan Penyakit pada Tanaman Strawberry
Tanaman strawberry rentan terhadap berbagai hama dan penyakit yang dapat mengurangi produktivitas bahkan mematikan tanaman jika tidak ditangani dengan tepat. Pencegahan dan deteksi dini menjadi strategi terbaik dalam pengendalian.
- Kutu Daun (Aphids) - Hama kecil berwarna hijau atau hitam yang menghisap cairan tanaman dan menyebabkan daun keriting. Pengendalian dapat dilakukan dengan menyemprotkan air sabun (1 sendok teh sabun cuci piring dalam 1 liter air) atau larutan bawang putih. Untuk serangan berat, gunakan insektisida organik berbahan dasar neem oil. Kutu daun juga dapat dikendalikan secara biologis dengan memelihara predator alami seperti kepik.
- Tungau Laba-laba (Spider Mites) - Hama mikroskopis yang menyebabkan bercak kuning pada daun dan jaring halus di bawah daun. Tingkatkan kelembaban udara dengan penyemprotan air secara rutin karena tungau tidak menyukai kondisi lembab. Aplikasi minyak hortikultura atau akarisida organik dapat mengendalikan populasi tungau yang sudah parah.
- Ulat Pemakan Daun - Larva berbagai jenis kupu-kupu yang memakan daun hingga berlubang. Lakukan pemeriksaan rutin dan ambil ulat secara manual jika jumlahnya sedikit. Untuk pencegahan, semprotkan larutan Bacillus thuringiensis (Bt) yang aman bagi manusia namun efektif membunuh ulat. Pemasangan jaring pelindung juga dapat mencegah kupu-kupu bertelur di tanaman.
- Penyakit Bercak Daun (Leaf Spot) - Disebabkan oleh jamur yang menimbulkan bercak coklat atau ungu pada daun. Buang dan musnahkan daun yang terinfeksi segera. Hindari penyiraman dari atas yang membasahi daun, siram langsung ke media tanam. Aplikasi fungisida organik berbahan sulfur atau tembaga dapat mengendalikan penyebaran. Pastikan sirkulasi udara baik dan jangan menanam terlalu rapat.
- Busuk Akar (Root Rot) - Penyakit serius yang disebabkan oleh jamur akibat media tanam terlalu lembab atau drainase buruk. Tanaman yang terinfeksi menunjukkan gejala layu meskipun media lembab, pertumbuhan terhambat, dan akar berwarna coklat kehitaman. Pencegahan dengan memastikan drainase baik dan tidak menyiram berlebihan. Tanaman yang sudah terinfeksi parah sebaiknya dibuang untuk mencegah penularan.
- Embun Tepung (Powdery Mildew) - Lapisan putih seperti tepung pada permukaan daun yang disebabkan jamur. Terjadi pada kondisi lembab dengan sirkulasi udara buruk. Semprotkan larutan baking soda (1 sendok teh dalam 1 liter air dengan beberapa tetes sabun cair) setiap minggu sebagai pencegahan. Fungisida berbahan sulfur juga efektif untuk pengendalian.
- Busuk Buah (Fruit Rot) - Buah membusuk sebelum matang, biasanya disebabkan jamur Botrytis. Hindari buah bersentuhan langsung dengan tanah dengan memberikan mulsa atau alas. Panen buah yang sudah matang segera dan buang buah yang busuk. Jaga kelembaban tidak terlalu tinggi dan pastikan sirkulasi udara baik di sekitar tanaman.
Tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jaga kebersihan area tanam, buang material tanaman yang sakit, dan lakukan rotasi tanaman jika menanam di lahan. Pemeriksaan rutin setiap 2-3 hari membantu mendeteksi masalah sejak dini sehingga penanganan lebih mudah dan efektif.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan strawberry dari biji hingga berbuah?
Tanaman strawberry yang ditanam dari biji membutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan hingga mulai berbunga dan berbuah. Namun untuk hasil panen optimal, biasanya baru tercapai setelah tanaman berumur 8-10 bulan. Faktor seperti varietas, kondisi iklim, dan perawatan sangat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan waktu panen.
2. Apakah strawberry bisa tumbuh di daerah tropis atau panas?
Strawberry sebenarnya tanaman dataran tinggi yang menyukai suhu sejuk, namun dapat beradaptasi di daerah tropis dengan perawatan khusus. Pilih varietas yang toleran panas, berikan naungan parsial saat tengah hari, dan jaga kelembaban media tanam. Meskipun bisa tumbuh, produktivitas di daerah panas biasanya lebih rendah dibanding di dataran tinggi.
3. Berapa kali tanaman strawberry bisa berbuah dalam setahun?
Tergantung varietasnya, strawberry dapat berbuah 2-3 kali dalam setahun. Varietas ever-bearing dapat berbuah sepanjang tahun dengan puncak produksi di musim tertentu, sementara varietas June-bearing hanya berbuah sekali dalam setahun namun dengan jumlah lebih banyak. Perawatan yang baik dan pemupukan teratur dapat meningkatkan frekuensi dan jumlah buah.
4. Apakah biji dari strawberry yang dibeli di supermarket bisa ditanam?
Ya, biji dari strawberry supermarket dapat ditanam dan akan berkecambah. Namun perlu diketahui bahwa banyak strawberry komersial adalah varietas hibrida, sehingga tanaman yang tumbuh dari bijinya mungkin tidak identik dengan induknya dan kualitas buah bisa berbeda. Untuk hasil terbaik, gunakan biji dari varietas open-pollinated atau beli benih bersertifikat.
5. Seberapa sering harus menyiram tanaman strawberry?
Frekuensi penyiraman tergantung kondisi cuaca dan media tanam. Umumnya strawberry perlu disiram setiap hari pada musim kemarau, terutama pagi atau sore hari. Pada musim hujan, kurangi frekuensi atau hentikan penyiraman jika hujan cukup deras. Kunci utamanya adalah menjaga media tetap lembab namun tidak becek, karena strawberry tidak tahan genangan air.
6. Pupuk apa yang terbaik untuk tanaman strawberry?
Strawberry membutuhkan pupuk seimbang dengan NPK yang disesuaikan fase pertumbuhan. Pada fase vegetatif gunakan pupuk dengan nitrogen lebih tinggi (misalnya NPK 20-10-10), saat berbunga dan berbuah beralih ke pupuk dengan fosfor dan kalium lebih tinggi (misalnya NPK 10-20-20). Pupuk organik cair atau kompos juga sangat baik untuk kesehatan tanah dan tanaman jangka panjang.
7. Bagaimana cara mengetahui strawberry sudah siap panen?
Strawberry siap panen ketika seluruh permukaan buah sudah berwarna merah merata tanpa ada bagian putih atau hijau, tekstur buah terasa sedikit lunak saat ditekan ringan, dan aroma khas strawberry sudah tercium. Panen dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting atau memetik dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman. Buah yang sudah matang sebaiknya segera dipanen karena mudah busuk dan menarik hama.
(kpl/fed)
Advertisement