Delapan orang dari dunia yang berbeda dipertemukan di sebuah rumah sakit, tempat di mana harapan dan rasa kehilangan saling bertabrakan. Ada Sania (Maudy Koesnaedi), seorang ibu tunggal yang tak pernah lelah berjuang demi kesembuhan putrinya, Kira (Sarah Beatrix), yang menderita leukemia. Lalu Gigi (Rania Putrisari) dan Gino (Pangeran Lantang), kakak beradik yatim piatu yang saling menggenggam untuk bertahan. Daffa (Tanta Ginting) dan Bimo (Samuel Rizal), sahabat yang persahabatannya diuji oleh sakit dan pengorbanan. Serta Yosua (Tyo Pakoesadewo) dan Martha (Meriam Bellina), pasangan lansia yang masih memelihara cinta meski waktu terus menguji.

Mereka disatukan bukan oleh darah, melainkan oleh luka yang serupa, oleh doa-doa yang berbisik dalam diam, dan cinta dalam wujudnya yang paling tulus. Di tengah rasa takut, konflik, dan salah paham yang menekan, suara nyanyian sederhana dari Gino berubah menjadi cahaya. Lagu itu, persembahan untuk Kira, menjelma menjadi jembatan yang menyatukan mereka semua.

*Nyanyian untuk Kira* adalah kisah tentang cinta yang melintasi batas: kasih seorang ibu, ikatan persaudaraan, kesetiaan sahabat, hingga cinta sepasang suami istri. Di tengah rasa sakit, cinta itu hadir sebagai obat, membalut luka dengan kehangatan hati.