Blonde
Drama History

Blonde

2022 167 menit NC-17
5.9/10
Rating 5.4/10
Sutradara
Andrew Dominik
Penulis Skenario
Andrew Dominik Joyce Carol Oates
Studio
Plan B Entertainment

Sejak kecil, hidup Norma Jeane Mortenson tidak pernah benar-benar tenang. Ia dibesarkan oleh ibunya, Gladys Pearl Baker, seorang wanita yang rapuh secara mental dan mudah meledak dalam amarah. Pada ulang tahunnya yang ketujuh, Norma mendapat hadiah berupa foto seorang pria yang dikatakan ibunya sebagai ayahnya. Bagi gadis kecil itu, foto itu menjadi harapan akan sosok ayah yang mungkin suatu hari akan datang menjemputnya.

Namun malam yang seharusnya bahagia berubah menjadi menakutkan ketika kebakaran terjadi di Hollywood Hills. Gladys yang panik membawa Norma pergi ke arah bukit, yakin bahwa seorang temannya memiliki rumah tahan api di sana. Polisi memerintahkan mereka untuk kembali, membuat Gladys marah dan hancur. Norma kecil yang polos menanyakan alasan ayahnya pergi, dan pertanyaan sederhana itu justru memicu amarah ibunya.

Amarah itu meledak dalam bentuk teriakan dan kekerasan, hingga akhirnya Gladys mencoba menenggelamkan anaknya sendiri di dalam air panas. Norma berhasil melarikan diri ke rumah tetangga yang menenangkannya dan berjanji semuanya akan baik-baik saja. Tidak lama kemudian, Gladys dinyatakan tidak layak menjadi seorang ibu, dan Norma dikirim ke panti asuhan. Sejak saat itu, kesepian menjadi teman setianya.

Tahun-tahun berlalu, Norma Jeane tumbuh menjadi gadis muda yang cantik dan bercita-cita menjadi bintang film. Dunia mengenalnya dengan nama baru, Marilyn Monroe. Ia mulai dari pemotretan kalender dan majalah pin-up yang menonjolkan kecantikannya, namun di balik senyum memikat itu, tersimpan luka masa lalu yang belum sembuh.
Keinginannya untuk menjadi aktris sungguhan membawanya ke banyak audisi, salah satunya di sebuah studio besar tempat ia mengalami pelecehan brutal dari produser berkuasa bernama Mr. Z. Meski hancur, ia menahan tangis dan tetap berjuang, karena ia tahu bahwa dalam dunia gemerlap Hollywood, kelemahan bisa berarti akhir dari segalanya.
Pada tahun 1951, Norma mendapatkan kesempatan baru lewat audisi film Don't Bother to Knock. Ia sempat menangis dan meninggalkan ruangan di tengah proses audisi, namun kejujuran emosinya justru membuat sutradara terkesan dan memberinya peran. Sejak itu, kariernya perlahan menanjak.
Ia bertemu dua pria yang kemudian mengisi hatinya, Cass Chaplin Jr. dan Eddy Robinson Jr. Bersama mereka, Norma merasa bisa menjadi dirinya sendiri, bukan sekadar sosok Marilyn Monroe yang dipuja banyak orang. Namun cinta mereka harus disembunyikan, karena citra Marilyn sebagai bintang baru tidak boleh ternoda oleh gosip.
Ketika Norma akhirnya hamil oleh Cass, ia sempat merasakan kebahagiaan sejati yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tapi bayangan masa lalunya kembali menghantui. Ia takut anaknya akan mewarisi gangguan mental sang ibu. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk mengakhiri kehamilan itu. Cass mencoba mengerti, tetapi keputusan itu menyisakan luka mendalam di antara mereka. Di hari aborsi, Norma berubah pikiran dan memohon agar dibatalkan, namun suaranya tidak didengarkan. Sejak saat itu, ia kehilangan cinta sekaligus bagian dari dirinya.
Beberapa waktu kemudian, ia bertemu Joe DiMaggio, mantan atlet yang terkenal dan sopan. Joe memperlakukannya dengan penuh kasih, dan Norma merasa aman untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Joe mendukung keinginannya untuk meninggalkan Hollywood dan belajar seni peran di New York, menjadi aktris yang lebih serius dan dihormati bukan hanya karena kecantikan.
Namun dunia tidak mudah melupakan Marilyn Monroe. Dalam film Gentlemen Prefer Blondes, Norma kembali memerankan sosok yang menggoda dan memesona. Ketika film itu diputar perdana, ia menatap layar dengan perasaan kosong, seolah yang ada di sana bukan dirinya.
Pada suatu malam di hotel, ia menerima sepucuk surat dari seseorang yang mengaku sebagai ayahnya. Surat itu mengguncang jiwanya. Ia merasa mungkin inilah jawaban atas masa kecilnya yang hilang, sebuah kesempatan untuk mengenal asal usulnya. Dengan penuh harap, ia menunggu seseorang di kamar hotelnya, yakin bahwa orang itu adalah ayah yang selama ini ia rindukan. Namun saat pintu terbuka, bukan sosok ayah yang muncul, melainkan Joe DiMaggio yang datang membawa cincin dan lamaran pernikahan.
Norma tersenyum, tetapi di balik senyumnya tersimpan kebimbangan yang tak bisa ia ungkapkan. Ia menerima lamaran itu, bukan karena cinta yang utuh, melainkan karena keinginan untuk merasa dicintai dan aman.
Ketenaran terus menghampirinya, namun bersama itu datang pula tekanan, kesepian, dan batas tipis antara Norma Jeane dan Marilyn Monroe yang semakin kabur. Dunia memuja Marilyn, tetapi Norma Jeane perlahan menghilang di balik cahaya itu. Ia berdiri di tengah gemerlap, menatap sorotan lampu yang memantulkan bayangannya sendiri, bertanya dalam hati apakah masih ada ruang bagi dirinya untuk benar-benar hidup sebagai Norma Jeane, bukan sebagai sosok yang diciptakan oleh dunia
Apakah ia akan mampu menemukan dirinya di antara kebohongan yang terus membungkus hidupnya, atau justru tenggelam lebih dalam sebagai Marilyn untuk selamanya?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.
Ana de Armas Norma Jeane
Lily Fisher Young Norma Jeane
Julianne Nicholson Gladys
Tygh Runyan Norma Jeane's Father
Michael Drayer Deputy Will Bonnie
Sara Paxton Miss Flynn
Ryan Vincent Uncle Clive
Vanessa Lemonides Marilyn Singing Voice
Patrick Brennan Joe (Photo Shoot Photographer)
Rob Brownstein Acting Coach

Jadwal Film