Challengers
Comedy Drama Romance

Challengers

2024 131 menit R
7.7/10
Rating 7/10
Sutradara
Luca Guadagnino
Penulis Skenario
Justin Kuritzkes
Studio
Frenesy Film Company Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) Pascal Pictures

Pertemuan pertama antara Patrick Zweig, Art Donaldson, dan Tashi Duncan terjadi pada masa ketika tenis masih menjadi dunia yang mereka jalani tanpa beban apa pun. Pada tahun 2006, Patrick dan Art yang sudah bersahabat sejak kecil memenangkan gelar ganda putra junior di US Open.

Mereka merayakan kemenangan itu dengan penuh percaya diri, seolah dunia sudah berada dalam genggaman mereka. Saat bersantai di area lapangan, keduanya melihat Tashi Duncan, bintang muda yang baru saja memenangkan final tunggal putri junior. Caranya berjalan, memegang raket, dan berbicara kepada orang di sekitarnya membuat Patrick dan Art langsung terpikat.

Pada malam hari, ketiganya bertemu dalam sebuah pesta. Suasana ramai dan musik keras membuat percakapan mengalir bebas. Tashi tampak tenang namun tajam, dan Patrick serta Art berusaha menarik perhatian masing-masing. Pada akhirnya, Tashi menerima ajakan untuk kembali ke kamar hotel mereka. Di kamar itu, suasana berubah menjadi lebih intens.
Ketiganya saling mencium, hingga Tashi menghentikannya dengan tiba-tiba. Ia melangkah mundur dan melemparkan tantangan yang membuat dua sahabat itu langsung terjebak dalam permainan yang lebih rumit dibanding pertandingan apa pun. Ia berkata bahwa ia hanya akan memberikan nomor teleponnya kepada pemenang final tunggal putra keesokan hari. Ketika Art bertanya apa yang ia harapkan dari pertandingan tersebut, Tashi hanya tersenyum dan berkata bahwa ia ingin melihat tenis yang benar-benar hebat.
Keesokan harinya, Patrick tampil dominan dan memenangkan pertandingan. Ia tidak hanya membawa pulang gelar tetapi juga keyakinan bahwa ia telah memenangkan hati Tashi. Dalam perjalanan keluar lapangan, Patrick memberi sinyal kepada Art bahwa ia sudah tidur dengan Tashi. Sinyal itu menggunakan trik khas Art, yaitu menaruh bola tenis di leher raket. Art tidak mengatakan apa pun, tetapi dari tatapannya jelas bahwa ia terluka oleh pengkhianatan Patrick meskipun mereka tidak pernah menyatakan batasan yang jelas dalam hubungan mereka dengan Tashi.
Memasuki tahun 2007, hidup mereka mulai berpisah. Tashi dan Art melanjutkan pendidikan di Stanford University dan bermain tenis di tingkat perguruan tinggi, sementara Patrick memilih menjadi pemain profesional. Tashi dan Patrick memulai hubungan jarak jauh, tetapi hubungan itu terjaga dengan rapuh karena masing-masing menyimpan ambisi yang sulit dikendalikan.
Art mempengaruhi keduanya dengan bisikan yang merusak kepercayaan. Ia mengatakan kepada Tashi bahwa Patrick tidak mencintainya, sementara kepada Patrick ia mengatakan bahwa Tashi tidak menganggap hubungan mereka serius. Ketegangan memuncak saat Patrick mengabaikan pertandingan Tashi setelah keduanya bertengkar mengenai usahanya melatih Patrick dalam tenis.
Dalam pertandingan itu Tashi kehilangan fokus dan mengalami cedera ACL yang membuatnya jatuh dengan rasa sakit luar biasa. Cedera tersebut mengakhiri karier tenis profesionalnya sebelum benar-benar dimulai.
Patrick datang untuk meminta maaf, tetapi Tashi yang sedang marah mengusirnya. Art berdiri di pihak Tashi dan memutuskan persahabatannya dengan Patrick. Peran Art dalam proses pemulihan Tashi membuat keduanya semakin dekat. Tashi yang kehilangan masa depannya di lapangan mulai menemukan arah baru melalui posisi sebagai pelatih.
Pada tahun 2009, ia kembali bertemu Art yang kini menjadi pemain profesional dan perlahan-lahan hubungan mereka berubah menjadi romantis. Pada tahun 2011, Tashi dan Art bertunangan dan segalanya terlihat berjalan mulus hingga Patrick muncul kembali di Atlanta Open. Pertemuan itu mengarah pada perselingkuhan satu malam antara Tashi dan Patrick, sesuatu yang membuat Art curiga meskipun ia tidak langsung mengungkapkannya.
Tahun 2019 menunjukkan dinamika yang jauh berbeda. Tashi dan Art telah menjadi pasangan mapan yang hidup dalam kenyamanan bersama putri kecil mereka. Art sedang mengejar gelar US Open untuk melengkapi Career Grand Slam, tetapi kondisi fisik dan usia membuat penampilannya menurun. Dengan ambisi yang masih membara, Tashi memasukkan Art sebagai wild card pada turnamen Challenger di New Rochelle. Tanpa disangka, Patrick yang kini hidup dari mobilnya dan berusaha bertahan dengan hadiah kecil dari turnamen rendah, ikut bergabung pada turnamen yang sama.
Kedua mantan sahabat itu memulai perjalanan dari ujung berbeda bagan dan perlahan melaju hingga bertemu di final. Patrick berusaha berdamai dengan Art, tetapi Art menolaknya. Pada malam sebelum pertandingan, Art mengatakan kepada Tashi bahwa ia akan pensiun setelah musim berakhir. Tashi menahan kecewa, sebab ia selalu menginginkan Art kembali ke puncak.
Malam itu, Tashi menemui Patrick secara diam-diam dan memintanya mengalah agar Art bisa mendapatkan kembali kepercayaan diri dan mungkin menyelamatkan pernikahan mereka. Patrick muak dengan permintaan itu, tetapi akhirnya menyetujuinya setelah perdebatan sengit yang berakhir dengan hubungan fisik di dalam mobilnya.
Pagi berikutnya pertandingan final dimulai, dan keduanya memasuki lapangan membawa masa lalu yang penuh kebohongan, cinta yang bersilang, dan ambisi yang saling menghancurkan. Dalam kondisi seperti itu, apakah pertandingan final itu akan menjadi ajang penebusan atau justru membuka luka yang selama ini mereka sembunyikan?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.
Mike Faist Art Donaldson
Josh O'Connor Patrick Zweig
Zendaya Tashi Donaldson
Darnell Appling Umpire (New Rochelle Final)
Bryan Doo Art's Physiotherapist
Shane T Harris Art's Security Guard
Nada Despotovich Tashi's Mother
Joan Mcshane Line Judge (New Rochelle Final)
Chris Fowler TV Sports Commentator (Atlanta 2019)
Mary Joe Fernandez TV Sports Commentator (Atlanta 2019)

Jadwal Film