Gladiator II
Action Adventure Drama

Gladiator II

2024 148 menit R
7.2/10
Rating 6.5/10
Sutradara
Ridley Scott
Penulis Skenario
David Scarpa Peter Craig David Franzoni
Studio
Paramount Pictures Scott Free Productions Red Wagon Films

Di sebuah wilayah yang jauh dari pusat kekuasaan Roma, Lucius (Paul Mescal) hidup dalam ketenangan yang ia bangun bersama istri dan anaknya di Numidia. Lucius tumbuh sebagai lelaki yang lebih memilih hidup sederhana daripada terlibat dalam ambisi politik Roma. Ia ingin hidup tenang, jauh dari kekerasan dan perebutan kekuasaan yang dulu sering ia dengar dari kisah masa kecilnya. Meskipun ketenangan itu tampak nyata, di dalam dirinya masih tersisa kenangan samar tentang Maximus, sosok yang pernah menjadi pelindung Roma dan memiliki hubungan kuat dengan masa kecilnya. Kenangan itu muncul seperti kilasan, membuatnya seolah tidak bisa sepenuhnya melupakan darah yang mengalir dalam sejarah keluarganya.

Kehidupan Lucius berubah dalam sekejap ketika pasukan Roma datang tanpa peringatan. Serangan itu dipimpin oleh Caracalla (Joseph Quinn) dan Geta (Fred Hechinger), dua kaisar muda yang memegang kekuasaan Roma secara brutal. Caracalla dikenal sebagai sosok yang mudah tersulut amarah. Langkahnya cepat, keputusannya keras, dan keganasannya tidak pernah ia sembunyikan. Sementara Geta bergerak lebih halus. Ia licik, penuh strategi, dan menikmati kekuasaan seperti permainan yang harus ia menangkan dengan cara apa pun.

Kedua pemimpin itu membawa kehancuran ke Numidia. Rumah rumah dibakar. Warga diseret dari tempat persembunyian mereka. Lucius berusaha melindungi keluarganya, tetapi jumlah pasukan Roma jauh melampaui kemampuannya. Dalam kekacauan itu, keluarganya terpisah darinya, sementara ia sendiri ditangkap dan dibawa menuju Roma sebagai tawanan.

Ketika tiba di Roma, Lucius menyadari bahwa kota itu tidak lagi seperti yang ia dengar dari cerita masa lalu. Roma kini penuh ketakutan. Rakyat hidup dalam tekanan, prajurit tunduk karena terpaksa, dan kekuasaan penuh berada di tangan Caracalla dan Geta yang terus berusaha saling mengalahkan.

Dalam keadaan itu, Lucius diperkenalkan kepada Macrinus (Denzel Washington), seorang pria berpengaruh yang menguasai jaringan gladiator. Macrinus bukan sekadar pemilik kekuasaan. Ia adalah sosok yang mampu membaca seseorang hanya dengan sekali tatap. Ketika ia melihat Lucius, ia tidak hanya melihat tawanan. Ia melihat potensi besar, kekuatan tersembunyi, dan luka masa lalu yang bisa ia manfaatkan.

Macrinus menawarkan satu satunya jalan hidup bagi Lucius, yakni berlatih menjadi gladiator. Pertarungan bukan sesuatu yang diinginkan Lucius, tetapi ia terpaksa menerimanya demi satu harapan kecil yang tetap tersisa, yaitu kemungkinan menemukan keluarganya. Pelatihan itu sangat berat. Lucius dipaksa menahan rasa sakit, mempelajari berbagai teknik bertarung, dan menghadapi gladiator lain yang tidak segan menghabisi siapa saja yang menghalangi. Namun tekadnya semakin kuat. Ia mulai menemukan kekuatan yang sebelumnya ia kubur bersama masa lalunya.

Sementara itu di istana, Lucilla (Connie Nielsen) berusaha mempertahankan stabilitas Roma semampunya. Lucilla hidup dalam ketakutan yang ia sembunyikan di balik sikap tenangnya. Ia menyaksikan langsung bagaimana Caracalla dan Geta mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan rakyat. Ia terus berusaha menjaga keseimbangan politik, walau ia sadar bahwa kekuatannya sangat terbatas. Tanpa ia ketahui, putra yang selama ini ia khawatirkan kini hadir kembali di Roma sebagai gladiator yang sedang naik daun.

Lucius perlahan menjadi sorotan. Setiap pertarungan membuat namanya semakin dikenal. Ia bertarung bukan untuk kejayaan, tetapi untuk bertahan hidup. Keberaniannya menarik perhatian rakyat yang mulai merindukan sosok kuat yang bisa menjadi harapan bagi mereka. Sorakan demi sorakan dalam arena membuat kaisar kembar cemas. Mereka melihat adanya ancaman baru, ancaman yang bisa mengingatkan rakyat pada sosok Maximus.

Macrinus menyadari pengaruh besar yang mulai muncul dari diri Lucius. Ia melihat peluang politik, tetapi juga sadar bahwa Lucius bukan orang yang mudah diarahkan. Lucius tidak tertarik pada kekuasaan. Ia hanya ingin menemukan keluarganya dan keluar dari lingkaran kekejaman Roma. Namun takdir membawanya semakin dekat pada konflik yang jauh lebih besar daripada dirinya.

Puncak ketegangan terjadi saat Lucius memasuki pertarungan terbesar dalam hidupnya di Colosseum. Seluruh Roma menyaksikan. Caracalla dan Geta duduk di kursi kemegahan mereka, memperhatikan dengan tatapan penuh perhitungan. Sorakan menggemuruh. Di tengah arena itu, Lucius merasa sejarah memanggilnya. Ia tidak lagi hanya seorang gladiator. Ia menjadi simbol harapan bagi rakyat yang selama ini hidup di bawah tekanan.

Dihadapkan pada bayang bayang kekuasaan kaisar kembar, kenangan masa lalu, dan kehilangan keluarganya, Lucius harus memilih jalan yang sulit. Ia bisa diam dan bertahan sebagai gladiator atau bangkit melawan tirani yang telah merenggut segala yang ia cintai.

Namun pertanyaan terbesar muncul pada akhirnya. Apakah Lucius mampu menghadapi dua kaisar gila kekuasaan yang menguasai Roma. Mampukah ia menemukan keluarganya kembali. Dan apakah perjuangannya cukup kuat untuk membawa Roma keluar dari kegelapan yang telah lama menghantuinya.

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel

Pedro Pascal Marcus Acacius
Joseph Quinn Emperor Geta
Denzel Washington Macrinus
Connie Nielsen Lucilla
Paul Mescal Lucius
Rory McCann Tegula
Fred Hechinger Emperor Caracalla
Derek Jacobi Gracchus
May Calamawy
Matt Lucas Master of Ceremonies
Peter Mensah Jubartha
Yuval Gonen Arishat
Lior Raz Viggo

Jadwal Film