Slingshot
Mystery Sci-Fi Thriller

Slingshot

2024 108 menit R
6.3/10
Rating 5.7/10
Sutradara
Mikael Hu00e5fstru00f6m
Penulis Skenario
R. Scott Adams Nathan Parker
Studio
Bluestone Entertainment Filmsquad Szu00e9chenyi Funds

Aboard Odyssey One, perjalanan panjang menuju Titan membawa tiga astronaut dalam rutinitas yang sama setiap kali mereka terbangun dari hibernasi. John, Franks, dan Nash telah melalui berulang kali siklus tidur panjang yang ditemani oleh obat penurun kesadaran, lalu bangun dalam hitungan jam untuk mengecek sistem pesawat, memantau kinerja mesin ekstraksi metana, serta mengirim laporan singkat ke Bumi.

Begitu rangkaian tugas selesai, mereka masuk kembali ke kapsul stasis untuk memulai siklus berikutnya. Rutinitas yang terlihat sederhana itu perlahan mengikis kemampuan mereka untuk menilai realitas dengan jernih. Sunyi yang memanjang di luar dinding pesawat, tekanan isolasi, serta berlalunya waktu tanpa penanda membuat pikiran mereka rapuh.

Pada salah satu siklus bangun, John memperhatikan perubahan besar pada Nash. Biasanya Nash adalah orang yang paling cermat, tetapi kali ini ada ketegangan yang sangat berbeda di wajahnya. Ia mematung di depan panel kendali sambil memeriksa alarm minor yang bahkan tidak mengganggu pesawat. Meski hanya berupa peringatan kecil, Nash bersikeras bahwa alarm itu pertanda awal kerusakan besar yang tidak terdeteksi oleh sistem navigasi.
Ia berjalan mondar-mandir, berkeringat dingin, dan menatap setiap bagian dinding seolah sesuatu sedang bergerak di balik panel logam. Franks mencoba meredakan kecemasannya dengan melakukan prosedur pengecekan ulang sesuai protokol. Namun setiap prosedur hanya semakin memperkuat keyakinan Nash bahwa ada kerusakan yang disembunyikan komputer.
Bagi Nash, getaran kecil yang muncul di lantai bukan hanya pergeseran normal akibat gerakan mesin pembakar bahan bakar. Cahaya yang berkedip di sudut ruangan terasa seperti pesan sinyal dari ancaman yang tidak terlihat. Bahkan suara mekanis yang rutin terdengar setiap jam kini ia anggap sebagai sesuatu yang lebih gelap.
Ia yakin pesawat sedang membawa mereka menuju bencana dan bahwa misi ini sudah tidak mungkin diselamatkan. Franks, dengan pengalaman dan wibawa yang ia miliki, tetap memegang kendali. Ia menolak membuat keputusan gegabah sampai ada bukti konkret. Namun ketegangan itu menyebar perlahan pada seluruh pesawat dan perlahan memenuhi seluruh ruangan.
John, yang berada di posisi tengah antara kedua rekan lainnya, menjadi orang yang paling tersiksa oleh berkembangnya konflik tersebut. Sebagian dirinya ingin percaya pada Franks. Namun bagian lainnya tidak bisa sepenuhnya menolak ketakutan Nash. Terlebih ketika ia sendiri mulai mengalami gangguan persepsi.
Pada awalnya gangguan itu tampak seperti efek sisa hibernasi, tetapi semakin lama, halusinasi yang ia alami semakin nyata. Suara dari Bumi yang sebelumnya hanya berupa laporan teknis kini terdengar lebih dekat dan lebih personal, seolah seseorang sedang berdiri tepat di sebelahnya. Bayangan kru lain terlihat di ujung lorong, padahal ia tahu dengan pasti bahwa kru lain masih ada di dalam pod hibernasi.
Keanehan tidak berhenti di situ. Beberapa indikator navigasi bergerak naik turun tanpa sebab. Gerakan pintu otomatis seperti merespons keberadaan seseorang yang tidak terlihat. Sistem listrik berkedip seolah ada energi tak stabil di salah satu bagian pesawat. Franks tetap berpegang pada prinsip bahwa segala gangguan itu hanyalah efek isolasi dan depresi jangka panjang.
Namun John mulai kehilangan pijakan. Ia mulai percaya bahwa Odyssey One bukanlah pesawat yang benar benar melayang di antara bintang. Ia merasa seluruh perjalanan ini hanyalah eksperimen psikologis besar yang bertujuan menguji batas pikirannya.
Dalam pikirannya, Franks dan Nash hanyalah bayangan yang tercipta oleh overdosis obat yang dipakai untuk mempertahankan kondisi selama hibernasi. Setiap percakapan, setiap ketegangan, setiap konflik di dalam pesawat, semua itu tampak baginya seperti skenario yang dirancang agar ia terus mempertanyakan kesadarannya. Semakin lama ia menatap dinding pesawat, semakin ia yakin bahwa di balik logam itu bukan ruang angkasa, tetapi dinding fasilitas besar yang berada jauh di bawah permukaan Bumi.
Saat kebingungan mencapai titik paling ekstrem dan Nash tidak lagi dapat dikendalikan oleh logika, John membuat keputusan yang menurutnya merupakan satu satunya jalan untuk keluar dari ilusi tersebut. Ia menuju airlock. Franks berusaha menghentikannya dan mencoba meyakinkannya bahwa ia sedang berhalusinasi. Tetapi John tetap yakin bahwa pintu itu adalah pintu menuju dunia nyata. Dalam pikirannya, membuka airlock berarti kembali ke permukaan, menemukan cahaya, dan bertemu dengan orang orang yang selama ini ia dengar di radio.
Ia menekan tombol, pintu terbuka, dan ia melontarkan dirinya keluar. Dalam kesadarannya yang terdistorsi, ia membayangkan tubuhnya diselamatkan di sebuah gua besar yang hangat. Namun kenyataan memperlihatkan tubuhnya melayang perlahan di kehampaan luar angkasa.
Jika perjalanan ini dimulai sebagai misi untuk menyelamatkan Bumi dengan membawa sumber daya baru, bagaimana semuanya berubah menjadi pertarungan melawan pikiran sendiri, dan apakah kegilaan itu berhenti pada diri John atau justru baru saja dimulai bagi kru yang masih hidup?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.
Casey Affleck John
Laurence Fishburne Captain Franks
Emily Beecham Zoe
Tomer Capone Nash
David Morrissey Sam Napier
Charlotta Lu00f6vgren Gale
Mark Ebuluu00e9 Gordon
Nikolett Barabas Voice of the Ship
u00c1gota Dunai Astronaut Candidate
Nahna James Astronaut Candidate

Jadwal Film