The Outfit
Crime Drama Mystery

The Outfit

2022 105 menit R
7.9/10
Rating 7.2/10
Sutradara
Graham Moore
Penulis Skenario
Graham Moore Johnathan McClain
Studio
FilmNation Entertainment Focus Features Scoop Productions (II)

Pada tahun 1956 di Chicago, Leonard Burling, seorang penjahit asal Inggris yang dikenal tenang dan sopan, menjalankan toko jahit kecil di tengah lingkungan yang dikuasai geng Irlandia milik Roy Boyle. Di balik penampilan rapi dan tutur katanya yang halus, toko itu menyimpan rahasia gelap, tempat tersebut digunakan untuk menyimpan uang hasil kejahatan keluarga Boyle.

Roy memiliki dua orang penting yang menjadi kepercayaannya, yaitu putranya Richie yang ambisius dan Francis, tangan kanan yang kejam dan penuh perhitungan. Leonard menoleransi aktivitas mereka karena para anggota geng itu adalah pelanggan tetap yang menjaga bisnisnya tetap hidup. Namun, kehidupannya menjadi rumit karena ada Mable, resepsionis toko yang juga diam-diam menjalin hubungan dengan Richie.

Suatu malam, Leonard dikejutkan dengan kedatangan Francis yang membawa Richie dalam keadaan sekarat, terluka parah akibat tembakan di perut setelah bentrok dengan keluarga LaFontaine, geng saingan mereka. Dengan todongan senjata, Leonard dipaksa untuk menolong Richie dan menyembunyikan sebuah koper misterius yang berisi rekaman rahasia FBI tentang operasi ilegal geng Boyle. Rekaman itu disebut-sebut berasal dari jaringan sindikat besar bernama The Outfit yang didirikan oleh Al Capone.
Setelah menghubungi Roy untuk memberi kabar, Francis pergi meninggalkan toko, dan Leonard pun terpaksa tinggal bersama Richie yang sekarat. Dalam percakapan singkat di antara mereka, Richie menyatakan kecurigaannya bahwa ada pengkhianat di dalam kelompok mereka karena keluarga LaFontaine selalu tahu langkah mereka. Ia percaya rekaman dalam koper itu akan membongkar siapa si pengkhianat sebenarnya. Leonard dengan nada lembut menanamkan ide bahwa mungkin Francis adalah orang yang berkhianat.
Ketika Francis kembali, Leonard berusaha memanipulasi suasana dengan mengatakan bahwa Richie mulai berhalusinasi akibat kehilangan darah. Namun emosi memuncak, dan Richie menuduh Francis secara langsung sebagai pengkhianat. Tanpa ragu, Francis menembak Richie hingga tewas. Dengan cepat, mereka menyembunyikan jasad Richie sebelum Roy datang bersama pengawal pribadinya, Monk.
Mereka berbohong kepada Roy dan mengatakan bahwa Richie telah meninggalkan toko. Namun kecurigaan Roy mulai tumbuh ketika ia menemukan mantel Richie tergantung di ruang belakang. Pandangan tajamnya mulai tertuju pada Leonard, menandakan bahwa bahaya kini mengintai di balik setiap jahitan yang tampak rapi.
Ketegangan semakin meningkat saat Francis kembali dengan menyeret Mable yang ketakutan. Ia menuduh Mable sebagai pengkhianat setelah menemukan darah Richie di apartemennya. Roy yang murka memerintahkan anak buahnya untuk menyiksa Mable agar mau mengaku. Untuk menyelamatkannya, Leonard mencoba mengalihkan perhatian Roy dengan mengungkap masa lalunya yang kelam, ia datang ke Chicago setelah istri dan anaknya tewas dalam kebakaran yang melahap rumah dan toko jahitnya di Savile Row. Cerita itu membuat Roy terdiam sejenak, memberi Leonard sedikit waktu untuk berpikir dan menyusun rencana agar bisa keluar dari situasi mematikan itu.
Beberapa saat kemudian, telepon toko berdering. Leonard menjawab dan berbohong dengan mengatakan bahwa panggilan itu berasal dari Richie yang sedang menunggu di suatu tempat. Roy yang percaya kemudian pergi bersama Monk untuk menemui putranya, sementara Francis tetap tinggal di toko. Dalam situasi tegang itu, Leonard memanfaatkan kesempatan untuk membujuk Francis agar berbalik melawan Roy.
Ia mengatakan bahwa Roy sudah kehilangan kendali atas bisnisnya dan jika Francis membiarkan Roy terbunuh, maka ia bisa mengambil alih kekuasaan. Leonard juga mengungkapkan bahwa Mable memang benar seorang informan yang menjual informasi kepada keluarga LaFontaine sekaligus bekerja sama dengan FBI.
Rencana licik Leonard pun dimulai. Ia meminta Mable untuk menelepon Violet LaFontaine, pemimpin keluarga musuh, dan memberikan lokasi Roy dengan imbalan uang serta rekaman FBI. Violet setuju dan datang bersama pengawalnya, sementara Francis bersembunyi di bagian belakang toko dengan rencana membunuh mereka.
Namun Leonard, yang kini memihak Mable, diam-diam memperingatkan Violet tentang jebakan itu. Saat Violet dan anak buahnya tiba, mereka langsung menembak Francis hingga roboh bersimbah darah. Toko yang dulu sunyi kini berubah menjadi saksi pertumpahan darah dan pengkhianatan yang berlapis.
Setelah keadaan reda, Mable mengambil uang pembayaran dan menyerahkannya kepada Leonard. Violet pun pergi membawa rekaman itu, meninggalkan toko yang kini penuh rahasia dan kebohongan yang tak bisa dihapus. Leonard berdiri di tengah ruangan yang porak poranda, menatap dinding-dinding yang dulu hanya menjadi saksi jahitan halus dan percakapan ringan dengan pelanggan. Kini, tempat itu menjadi kuburan bagi dosa dan tipu daya. Ia tahu, untuk kesekian kalinya, hidupnya telah terseret ke dalam lingkaran kejahatan yang tak pernah bisa benar-benar ia tinggalkan.
Ia menutup pintu toko malam itu, dengan darah yang masih menodai lantai dan suara sirene yang samar di kejauhan. Akankah Leonard benar-benar bisa memutus tali takdir yang membuatnya terus menjahit rahasia dan kematian di setiap benang hidupnya?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.
Mark Rylance Leonard
Zoey Deutch Mable
John Gumley-Mason Tall Customer
Stephen Knox Stocky Customer
Steve Chatfield Gangster 1
Michal Forejtek Gangster 2
Dylan O'Brien Richie
Johnny Flynn Francis
Johnathan McClain FBI Agent
Lauris Karklins Gangster 3

Jadwal Film