1. Makin Matang

Setelah sukses dengan beberapa film horor, Baim kini menunjukkan kematangannya sebagai sineas dengan berani mengeksplorasi berbagai genre. Ia tak ragu menggabungkan unsur horor dengan drama dan komedi untuk menghasilkan karya dengan kedalaman emosi yang lebih kuat.

"Setelah itu, aku tetap membuat film horor, tapi aku juga ingin mengembangkan genre seperti horor-drama atau horor-komedi, dan juga drama yang berat. Aku ingin membuat film yang bisa bersaing dengan karya sutradara luar negeri. Aku menyukai semuanya dan senang dengan semua respons yang diberikan," ungkapnya.

2. Gandeng Sederet Nama Besar

Dalam penggarapan film Sukma, Baim menggandeng sejumlah nama besar di dunia perfilman Indonesia, seperti Kimberly Ryder, Christine Hakim, Luna Maya, Asri Welas, dan Fedi Nuril. Ia menegaskan bahwa kesuksesan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh tim yang terlibat.

"Mereka semua aktor dan aktris hebat. Aku senang bisa bekerja sama dengan mereka. Sekarang, ini bukan lagi soal kebanggaan pribadi tapi tentang kita," ujar Baim.

Sementara itu, Tujuh nominasi yang diraih film SUKMA di FFWI 2025 antara lain Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Baim Wong & Grathih Kumala), Penulis Terbaik (Grathih Kumala), Sinematografi Terbaik (Ipung Rahmat Syaiful), serta Pemeran Pendukung Terbaik untuk Christine Hakim, Oka Antara, Luna Maya, dan Fedi Nuril.

3. Tetap Idealis Meski Banjir Tawaran

Kesuksesan SUKMA dan film sebelumnya, LEMBAYUNG, ternyata turut menarik perhatian produser mancanegara. Sejumlah tawaran kerja sama untuk proyek lintas negara pun mulai berdatangan. Meski begitu, Baim menegaskan dirinya tetap idealis dan selektif dalam memilih proyek.

"Walaupun ujung-ujungnya pasti berbicara soal angka, tapi ada prinsip yang tidak bisa hilang dari saya. Saya harus membuat film yang bagus, yang saya sukai, dan yang bisa saya banggakan. Kalau tidak sejalan, saya tidak mau," tegasnya.

Menutup perbincangan, Baim kembali menyoroti pentingnya kerja sama tim sebagai kunci utama di balik kesuksesan film Sukma. Ia merasa pencapaian ini bukanlah hasil kerja individu, melainkan upaya kolektif.