1. Tujuh Tahun Penjara

Kuasa hukum Aska Ongi, Ahmad Ramzi menjelaskan, aktor asal Malaysia itu terancam tujuh tahun penjara. Ancaman hukumnya merujuk pada Pasal 266 Ayat (1) Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Itu tujuh tahun kan ancaman hukuman dalam pasal 266. Terkait nanti gimana putusannya ya artinya kita melaporkan dengan pasal yang disangkakan demikian dan kita berharap putusannya maksimal, sama dengan ancaman hukumannya," kata Ahmad Ramzi.

2. Beryukur Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka

Laporan Aska Ongi sebetulnya didaftarkan pada tahun 2020 lalu. Namun kasus tersebut kembali berproses di tahun ini dan Aska Ongi juga bahkan sempat diperiksa pada Januari lalu. Sebagai kuasa hukum Aska Ongi, Ahmad Ramzi mengapresiasi pihak kepolisian yang tetap diproses meskipun memakan waktu hingga dua tahun.

"Saya sebagai penasehat hukum juga akhirnya kita follow up dan sekarang dia jadi tersangka dan ditahan. Jadi harapan mbak Aska saat ini tidak percuma dia lapor polisi bahwa Alhamdulillah telah ditetapkan tersangka. Kita harapannya segera diproses sampai pengadilan," kata Ahmad Ramzi.

"Artinya setelah dilakukan pemeriksaan sebagi tersangka dilakukan pemberkasan ke kejaksaan untuk bisa p21 sampai ke pengadilan. Kami siap mengawal kasus ini sampai pengadilan dan Aska siap datang sebagai saksi," tambahnya.

3. Tak Ada Pintu Damai

Perseteruan antara Aska Ongi dan Aliff Alli, diketahui telah bergulir cukup lama. Tak heran kini, Aska Ongi juga sudah menutup pintu perdamaian jika pihak Aliff Alli meminta jalur damai. Menurut kuasa hukum Aska Ongi yang lain, Aulia Fahmi menyebut pihaknya sudah mengambil sikap agar tidak ada pintu perdamaian untuk meringankan Aliff Alli.

"Terkait dengan upaya perdamaian, saya tadi pagi dapat chat dari salah satu kuasa hukumnya. Kita ambil sikap, karena Masalah ini sudah berulang, di mana dulu sudah ada laporan KDRT yang kini sudah dicabut. Kemudian, masalah ini terus bergulir. Karena itu kita ambil sikap sampai saat ini, belum ada pintu untuk perdamaian. Kita tetap ingin kasus ini berproses sampai pengadilan," tutup Aulia Fahmi.

4. Awal Kecurigaan

Kecurigaan terkait pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh Aliff Alli, berawal ketika dirinya ingin membuat akta kelahiran anak di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Selatan tahun lalu. Namun hal tersebut ditolak lantaran domisili Aska Ongi berganti ke Jakarta Pusat.

Dari situlah kecurigaan Aska muncul. Dia pun menduga Aliff telah memalsukan KTP-nya untuk membuat akta kelahiran buah hatinya, sehingga ia memutuskan untuk melaporkan ayah dari anaknya tersebut ke pihak kepolisian.

5. Diperiksa Cukup Lama

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Aliff Alli menjalani pemeriksaan terbilang cukup lama. Meskipun begitu, ayah satu anak ini tetap kooperatif disaat mejalani pemeriksaan.

"Pemeriksaannya dari kemarin siang ya sampai malam, tentunya ada jeda-jeda istirahat ya. Kooperatif," katanya.