1. Awal Mula Perseteruan

Menurut Louisa, perseteruan ini bermula ketika Septia Siregar diduga membuat produk kecantikan dengan merk dagang yang mirip dalam hal nama, kemasan, jenis produk, dan model bisnis dengan MS Glow.

Shandy Purnamasari selaku pemegang merk dagang MS Glow yang sudah terdaftar di Ditjen HAKI pada 20 September 2016 dengan nomor pendaftaran IDM000633038 untuk kelas barang/jasa 3, pun akhirnya mengajukan gugatan terhadap pemilik PStore Glow di Pengadilan Niaga Medan.

"Kalau yang tahu perjuangan Shandy, itu dia berjuang dari bawah dan sudah besar tahu-tahu diambil oleh orang yang tadinya dianggap teman. Itulah yang membuat rasa tidak adil, " kata Louisa.

2. Gugatan Shandy Purnamasari

Istri Putra Siregar dan Shandy Purnamasari berseteru. (credit: Kapanlagi.com/Dadan Eka Permana)

Seiring berjalan waktu, gugatan Shandy Purnamasari terhadap Septia Siregar dikabulkan Pengadilan Niaga Medan.

"Gugatan kami dikabulkan oleh majelis hakim pada 14 Juni 2022 dengan dasar prinsip first to use dan first to file atau pengguna pertama dan pendaftar pertama," ujar Arman Hanis, kuasa hukum MS Glow.

Dengan putusan tersebut, Arman bilang bahwa MS Glow diakui sebagai merk dagang yang hadir lebih dahulu dibanding PStore Glow.

Dalam putusannya, Pengadilan Niaga Medan juga memerintahkan Ditjen HAKI untuk mencoret merk PStore Glow di kelas 3 dan 44 dengan pertimbangan penggunaan merek PStore Glow dilandasi itikad tidak baik dan tidak jujur, karena telah membonceng, meniru, dan menjiplak MS Glow dan MS Glow for Men.

3. Lakukan Upaya Hukum

Namun, pemilik PStore Glow melawan dengan melakukan upaya hukum kasasi atas putusan Pengadilan Niaga Medan.

Tak hanya itu pada saat proses persidangan di Pengadilan Niaga Medan, Septia Siregar juga mengajukan gugatan yang sama di Pengadilan Niaga Surabaya.

Uniknya, majelis hakim Pengadilan Niaga Surabaya mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan oleh pemilik PStore Glow pada 13 Juli 2022 lalu.

Oleh sebab itu, MS Glow pun, kata Arman Hanis, akan melawan dengan melakukan upaya hukum kasasi.

"Atas keputusan Pengadilan Niaga Surabaya ini, kami mengajukan upaya hukum kasasi ke MA perhari ini karena merk adalah kekayaan intelektual yang perlu dihargai dan dilindungi untuk mendukung iklim bisnis yang sehat," kata Arman.

4. Tetap Lakukan Produksi

Karena proses hukum masih berjalan, Arman juga menjelaskan bahwa hingga saat ini MS Glow masih tetap berproduksi dan menjalankan bisnis seperti biasa, meski sudah mendapat putusan dari Pengadilan Niaga Surabaya.

"Tidak ada yang berubah karena keputusan PN Surabaya itu belum inkracht, belum memiliki kekuatan hukum tetap dan/atau belum mempunyai kekuatan eksekutorial," lanjut dia.

Pihak MS Glow pun percaya rencana kasasi yang diajukan pihaknya bakal berhasil, menimbang produk kecantikan dari MS Glow dibuat twrlebih dahulu ketimbang PStore Glow.

"Semoga kebenaran dapat ditegakkan demi ribuan karyawan dan keluarganya yang berada di MS Glow, serta ratusan ribu seller yang menjalankan bisnis MS Glow," tutur Arman.