Kapanlagi.com - Dijumpai dalam preskon drama musikal SEMUT MERAH DAN SEMUT HITAM di Bellagio, Mega Kuningan, Jakarta Selatan (10/3), Titiek Puspa berbagi cerita soal acaranya tersebut.Jika dulu eyang yang satu ini kerap mengadakan konser yang hanya menyuguhkan musik, kini ada dialog dalam pertunjukannya. "Kalau ini ada libreto, dialog yang punya nada gitu (dialog in tune),terus ada ceritanya. Emang buat lagu buat anak-anak. Lagu yang lucu, dan serius. Semua dijalin dengan mengikuti cerita yang sudah saya buat. Lebih kurang sebulan bikin lagu-lagunya," ungkapnya.Lagu ciptaan sudah diserahkan ke Dian HP, sebagai arranger. Pendukung acara ini kurang lebih 90 pemain, dan mencapai ratusan bila dihitung dengan pemain musiknya.Untuk acara ini, eyang Titiek mencoba kemampuannya dalam membuat lagu menjadi sebuah tantangan baginya. "Ada lagu baru dan lama, ada lagu daerah juga, mewakili Indonesia Timur, Barat dan Tengah. Pop masih. Tujuannya sih pengen narik anak muda supaya mereka tahu, meski dengan bentuk Indonesia tapi kalo dikerjakan dengan senang, akan bagus hasilnya," paparnya.Dalam mencari talent untuk acara ini, organizer telah mengetahui kemampuannya masing-masing pemain. Menggelar audisi selama 2 hari penuh, mereka mencari bakat yang sesuai dengan karakter.Dalam audisi tersebut, eyang Titiek sempat menilai soal budaya telat yang telah mengakar di Indonesia. "Tapi yang namanya Indonesia, namanya telat itu biasa. Padahal saya acara jam 10, udah nyampe jam 9. Indonesia itu kurang meniru semut, 'semutiawi'-nya kurang banget," ujarnya.Drama musikal tersebut akan mempersembahkan 23-24 lagu baru dan lagu lama. "Tapi yang lagu beneran sekitar 7 lagu, yang selainnya adalah libreto," kata eyang Titiek.Untuk bisa ikut dalam acara ini, ada 3 faktor yang harus terpenuhi, yaitu menyanyi, menari, akting. "Ini pokok untuk musikal. Ini yang bakal kita cari, terutama untuk putri dan pangerannya. Pokoknya penampilan yang gembira aja," pungkasnya.