Kapanlagi.com - Hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) telah diumumkan dan di Jakarta, jumlah yang tidak lulus mencapai kurang lebih 2000 siswa, seperti yang dilansir oleh beberapa media cetak dan elektronik. Hal itu tentu saja menjadi keprihatinan nasional dalam dunia pendidikan menengah. Seperti yang dirasakan juga oleh Teuku Edwin alias Edwin, salah satu personel grup duo vokal, Super Bedjo. "Aku merasa prihatin aja adanya tingkat ketidaklulusan di Jakarta mencapai sekitar 2000-an, hal ini menjadi perhatian seluruh pihak terutama pihak Depdiknas untuk melakukan pengecekan benar tidaknya informasi tersebut," ujar Edwin, di sela-sela acara 'My Team' pada Minggu (17/6), bertempat di Lapangan Jasdam, Gaperta, Medan. Menurut Edwin, jika hal tersebut benar, maka sudah saatnya dilakukan pembenahan dalam hal sistem pendidikan tingkat menengah, karena untuk tingkat sebuah kelulusan bukan hanya tergantung kepada pihak sekolah, namun juga individunya sendiri. "Ujian Nasional adalah sebuah langkah akhirnya seorang siswa untuk menunjukan tolak ukur sebuah kemampuan seseorang. Namun semuanya tidak terlepas dari kemampuan secara individu dan juga pada sistem pola pengawasan, baik di rumah dan juga pihak sekolah dalam hal ini guru," tegas suami dari Lia Novita itu. Edwin juga menambahkan, ada tiga unsur seseorang untuk belajar dalam hal pendidikan, yakni: rumah, masyarakat, dan sekolah. Tetapi dari tiga tahapan tersebut, jika memang ingin belajar seluruhnya, kembali kepada diri masing-masing, dalam hal ini individu untuk menerima hal tersebut. "Tetapi dari seluruh ketiga tersebut kembali berpulang kepada diri si anak, tapi yang utama tentunya sekolah agar pola pikirnya dapat berubah," tegas pria yang lahir pada tanggal 14 Juli 1970 lalu itu. Soal adanya sistem pengulangan yang dilakukan pemerintah, ternyata ayah dari dua orang anak, yakni Cut Mala dan Cut Andra, ini sangat menyetujuinya. "Aku tuh sangat setuju dalam UN dilakukan sistem ulang bagi yang tidak berhasil, terutama sistem paket C, sangat setuju sekali diadakan," ujarnya. Selain itu, Edwin menambahkan bahwa bahwa dengan adanya sistem paket C tentunya akan memacu siswa untuk terus belajar agar berhasil. "Ijazah kan faktor utama untuk untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi untuk nyari kerja dan ke perguruan tinggi, daripada seseorang tidak punya ijazah, susah ke mana-mana. Dengan adanya paket C tentunya menjadi alternatif kemudahan memperoleh ijazah," pungkas Edwin. (romulo/)