Kehidupan Gisela Cindy di Kanada Tak Selalu Mulus, Pernah Jadi Pelayan Restoran - Diperlakukan Rasis

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Kehidupan Gisela Cindy di Kanada Tak Selalu Mulus, Pernah Jadi Pelayan Restoran - Diperlakukan Rasis
Gisela Cindy (instagram.com/giselacindy12)

Kapanlagi.com - Nama Gisela Cindy sudah tak terdengar di kancah hiburan tanah air sejak bertahun-tahun silam. Ia memang memilih tinggal di Kanada mulai dari kuliah hingga kini sudah bekerja.

Tak banyak yang tahu, adik Gracia Indri ini menjalani hari-hari yang tak selalu mudah di sana. Hal itu diketahui dari kanal Youtube Gisela pada Rabu (9/9) lalu.

1. Pelayan Restoran

(Credit: Youtube/Gisela Cindy)

Pengalaman bekerja Gisela diawali dengan menjadi pelayan restoran. Saat itu, pendapatannya sudah bisa dibilang lumayan.

"Buat yang nggak tahu, aku itu pernah bekerja sebagai pelayan restoran selama satu tahun. Itu aku dapat gaji plus juga tips, jadi lumayan uang jajannya tuh," tukasnya.

2. Jadi Sales

Selepas jadi pelayan restoran, Gisela lalu bekerja sebagai sales. Sejak itu lah ia menyukai bidang retail.

"Setelah itu aku dapat kerjaan juga sebagai sales associate di tempat baju. Nah di situ aku mulai merasa jatuh cinta yang namanya retail," lanjut wanita 25 tahun ini.

3. Jadi Asisten Manajer

Tak sampai di situ saja, Gisela lantas pindah ke perusahaan lain dan duduk sebagai asisten manajer.

"Terus abis gitu aku move my way up di company dan juga aku mendapatkan kesempatan untuk bekerja di salah satu brand yang lebih besar menjadi asisten manajer," ujar bintang sinetron Boneka Poppy ini.

4. Manajer di Toko Sepatu

(Credit: Youtube/Gisela Cindy)

Pekerjaan itu ia jalani selama 2 tahun sebab tokonya tutup. Ia lalu jadi manajer di toko sepatu.

"Setelah dua tahun di company itu aku memutuskan untuk pindah karena store-nya tutup sebenarnya. Aku mendapatkan kesempatan sebagai store manajer sampai saat ini di toko sepatu," terang Gisela.

5. Pengalaman Rasisme

Selain menjalani berbagai pekerjaan, Gisela juga sempat mendapat pengalaman rasis. Ya, sebagai minoritas, ia kerap direndahkan.

"Karena mereka tahu aku Asia, aku punya aksen yang sangat kuat, mereka memberikan komentar seperti, 'Ew, i actually don't understand what you're saying and just another speak to another white lady'," tutup Gisela.

Rekomendasi
Trending