Marcella HS Peduli Lingkungan

Penulis: Erlin

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Menyandang gelar sebagai 'Putri Udara' dan menjadi runner up Miss Indonesia Earth 2008 dirasa telah memberi manfaat yang besar bagi Marcella HS. Staff Marketing KapanLagi.com ini sebelumnya tak pernah menyangka bisa masuk sebagai finalis apalagi menang. Banyak hal yang dipelajari Marcella saat karantina, terutama soal lingkungan hidup."Saat karantina di sini benar-benar dikasih pembelajaran tentang masalah lingkungan. Jadi setelah selesai, kita bisa lebih fokus masalah lingkungan. Dengan mengikuti karantina ini saya harus menjadi orang yang lebih. Saya mengambil pelajaran dari karantina, baik cara berteman dan bertemu orang baru," ujar Marcella yang ditemui di Q Box Cafe, Pasific Place - Sudirman, Jaksel, Rabu (27/8).Dengan gelarnya sebagai runner up, Marcella tentunya tidak dipilih secara fisik saja. Sebelumnya gadis lulusan diploma komunikasi Thames College Jakarta ini sudah mulai menjaga lingkungan dengan hal-hal kecil. "Saya dari dulu ke mana-mana selalu bawa botol minum saya sendiri. Saya tidak membeli botol plastik di tengah jalan. Saya juga jarang pakai kantong plastik kalau belanja. Kalau beli baju saya nggak terima kalau pakai kantong plastik," paparnya.Kerusakan lingkungan di Indonesia, kata Marcella, sudah sampai pada batas yang parah. Polusi makin berat. Kendaraan umum banyak yang emisinya kacau. Untuk itu diperlukan pemecahan dari berbagai pihak."Saya kepingin mengadakan workshop ke sekolah-sekolah, karena pembekalan sejak diri itu penting mengenai global warming dan masalah-masalah lingkungan. Semakin dini kita memberikan informasi, semakin bagus itu," ungkap gadis yang sejak kecil sudah mengikuti sanggar dan fashion show ini.Marcella juga dibuat geram karena kebanyakan masyarakat belum sepenuhnya sadar akan bahaya tersebut. "Seharusnya masyarakat harus lebih sensitif lagi. Mereka nggak perlu dikasih tahu lagi bahayanya global warming, karena efeknya sedang berjalan ke arah sini. Seperti, musim panas dan musim hujan yang tiba-tiba, musim panen yang nggak teratur, di Jakarta semakin panas, itu adalah efek global warming. Cuma orang-orang nggak sadar. Jadi diperlukan edukasi lebih lanjut tentang global warming," tegasnya.   

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/buj/erl/boo)

Editor:

Erlin

Rekomendasi
Trending