'MEMOIRS OF A GEISHA' Terancam Batal Tayang di China

Penulis: Anton

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat dan pers pemerintah, Selasa, mengenai film MEMOIRS OF A GEISHA, telah membuat para petugas sensor China bingung. Mereka menyatakan, film tersebut kemungkinan akan dilarang diputar, akibat adanya kekhawatiran bahwa film produksi Hollywood itu akan memicu sentimen anti-Jepang.

Beberapa koran pemerintah melaporkan bahwa film itu, yang disutradarai Rob Marshall dan diproduksi bersama dengan Steven Spielberg, dijadualkan akan tayang perdana pada 19 Februari. Namun kini rencana itu dibatalkan.

Masalah utama yang menjadi keprihatinan adalah kedua pendukung utama yang memerankan geisha adalah aktris China, sehingga dikhawatirkan dapat membangkitkan kenangan pahit semasa agresi Jepang terhadap para wanita China Daratan.

Laporan yang dimuat Oriental Morning Post dan Shanghai Youth Daily menyatakan bahwa sensor negara China yang ketat semula menyetujui film itu, namun kemudian mengubah pikiran mereka karena film itu dikhawatirkan akan menuai banyak protes dari masyarakat.

Mao Yu, direktur Seksi Penerbitan dan Propaganda Biro Film, mengemukakan kepada AFP, film itu masih dalam pertimbangan untuk ditayangkan di berbagai bioskop China. "Persetujuan untuk penayangannya masih belum diputuskan," kata Mao.

Namun demikian, Mao mengakui film itu merupakan masalah yang sangat pelik. "Saya tak dapat mengatakan hal lain lagi kepada anda, karena film itu sangat sensitif," katanya.

Dikecam Jepang dan China

MEMOIRS OF A GEISHAmenuturkan kisah tentang seorang gadis dari sebuah desa nelayan miskin yang dijual ke sebuah rumah geisha dan terlibat percintaan dengan seorang pengusaha kaya.

Film itu diangkat dari novel Arthur Golden pada 1997, yang terjual lebih dari empat juta buku dalam bahasa Inggris dan telah diterjemahkan dalam 32 bahasa.

Di Jepang sendiri film dan novel itu mendapat kecaman, sehubungan banyak penduduk Jepang yang tersinggung atas penyamaan geisha tingkat tinggi, yang mempraktekkan tradisi yang telah berusia seabad dalam menghibur pria, dengan pelacur. Kini, film itu mendapat kecaman pula di China.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(*/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending