Kapanlagi.com - Tidak ada yang pernah tahu di balik kesempurnaan yang kerap ditampilkan, Donita ternyata memiliki minus cukup besar pada matanya yakni 5.5 dan 6. Bila tak memakai kacamata atau softlens, bisa dipastikan hanya bayangan buram yang bisa ditatap ibu satu anak ini.

Lantaran semakin menganggu kegiatannya baik di depan maupun belakang layar, Donita memutuskan operasi lasik mata. Sempat takut pada awalnya, namun ia berhasil menjalani operasi dan kini mampu melihat dengan normal.

“Tadinya aku takut buat operasi lasik. Apalagi ini menyangkut mata, pasti ada aja kekhawatiran. Tapi ternyata setelah dijalani, oh..., cuma begini aja,” kata Donita ditemui usai mengisi acara health talk lasik with Ciputra SMG Eye Clinic, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2017).

Donita menghemat biaya ke luar negeri © KapanLagi.com®Muhammad Akrom Sukarya

Banyak orang berkata bila operasi lasik sebaiknya dilakukan di luar negeri. Namun anggapan itu tak sepenuhnya benar karena di Indonesia sendiri dokter-dokter yang ada cukup kredibel.

“Semua orang bilang kalau mau lasik mending nggak di Indonesia karena tim medis dan alat di sini kurang terpercaya. Tapi setelah aku lihat review di internet, ternyata SMG ini jadi salah satu referensi orang Indonesia yang lasik. Aku lasiknya pake metode Relex Smile, cuma 20 persen kornea matanya yang dibuka, jadi penyembuhannya pun lebih cepet,” urainya.

Lebih lanjut, dengan melakukan operasi di Tanah Air, dikatakan bisa menghemat pengeluaran terutama untuk biaya transportasi menggunakan pesawat. “Kalau aku bolak balik ke luar negeri misal Singapura pasti mikir akomodasinya, waktunya, jadi banyak pertimbangan. Setelah aku kalkulasiin, dari pada pergi jauh dengan akomodasi mahal, ninggal anak juga, kenapa nggak di sini aja,” pungkas istri Adi Nugroho ini seraya tersenyum.