Kapanlagi.com - Berkarya di industri hiburan tidak melulu tentang popularitas. Beberapa entertainer justru fokus untuk mengedukasi masyarakat lewat karya-karya mereka. Nama yang satu ini awalnya dikenal sebagai penyiar di salah satu stasiun radio, namun karena kerja keras dan kualitasnya Pandji Pragiwaksono akhirnya dapat mengembangkan karirnya ke ranah pekerjaan yang lain, yaitu menjadi penulis.
Ditemui dalam acara launching bukunya yang kedua, yaitu Merdeka Dalam Bercanda, pria yang akrab disapa Pandji ini mengaku bahwa menjadi penulis adalah salah satu goalnya dalam hidup. Buku Merdeka Dalam Bercanda ini bercerita tentang meledaknya stand up comedy di Indonesia dilihat dari sudut pandang Pandji yang ia dapatkan dari pengalamannya.
Pandji sendiri memulai karirnya dalam bidang stand up comedy, sebagai seorang comic pada tahun 2010. Diawali dari Twivate Concert pertama yang ia lakukan di bulan April, Pandji akhirnya memantapkan niatnya untuk membangun awareness masyarakat tentang stand up comedy ini sendiri. Mengapa? karena Pandji mendapatkan respon yang positif setelah penampilan stand up perdananya. Singkat cerita, akhirnya Pandji mencari teman yang juga memiliki ketertarikan di bidang yang sama.
Pandji dan teman-temannya inilah yang membangkitkan stand up comedy di Indonesia. Saat ini terdapat sekitar 60 komunitas stand up comedy di Indonesia yang berasal dari wilayah yang berbeda-beda. Masing-masing komunitas ini pun aktif melakukan kegiatan seperti 'open mic' yang bertujuan untuk membangun awareness masyarakat tentang stand up comedy di Indonesia.
"Setiap comic memiliki gaya bercanda yang berbeda dan tema yang mereka angkat pun beragam, tapi akan lebih baik jika masing-masing comic dapat menyampaikan sebuah pesan yang mendidik dari penampilan stand up-nya. Gua sendiri lebih senang kalau orang bisa mengambil sebuah pelajaran dengan melihat penampilan stand up gua. Informasi bisa menjadi sangat gampang dicerna, dan pendidikan bukan sesuatu yang kita dapatkan dari sekolah saja. Alangkah lebih baiknya jika pendidikan disampaikan dengan bumbu humor, sehingga terdengar lebih friendly," ucap Pandji.