Kapanlagi.com - Munculnya lagu-lagu dangdut yang fenomenal, membuat musik dangdut menjadi salah satu pilihan bagi penikmat musik tanah air. Namun tidak semua lagu dangdut yang muncul bisa diterima oleh beberapa penyanyi dangdut karena lirik yang nakal dan berbau porno.

Salah satu penyanyi dangdut yang prihatin dengan munculnya lagu dangdut dengan lirik yang tidak mendidik itu adalah Ratna Anjani, ibu dua anak ini merasa resah dengan lagu tersebut.

"Hal lain yang paling susah sebenarnya bagi saya adalah, saya sebagai pekerja seni khususnya di industri dangdut cukup miris, apakah ini akan menjadi ciri khas lagu dangdut kita? Sementara banyak hal lain yang dapat kita tuangkan dalam syair sebuah lagu. Terus terang sukar bagi saya melakukan hal ini karena yang namanya industri pastilah memerlukan income, namun saya mempunyai kewajiban untuk setidaknya mengingatkan kembali untuk tidak menggunakan kata-kata yang dapat mengundang persepsi nakal", ujar Ratna melalui surat elektronik.

Sebagai ibu, dirinya khawatir dengan keberadaan lagu seperti itu akan mengganggu psikologis anak yang mendengar, bahkan hafal lagu tersebut.

"Saya sebagai ibu yang mempunyai 2 orang anak terus terang agak kesulitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari mulut mereka. Kadang mereka menanyakan sesuatu yang bagi saya cukup sukar untuk dijawab karena hal ini agak-agak menjurus ke arah hubungan suami istri atau dengan kata lain agak mengumbar pornografi. Di sini dapat dilihat bagaimana memori anak yang masih dalam tahap perkembangan direcoki dengan istilah-istilah yang kurang sesuai dengan masa perkembangannya", paparnya

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ratna pun akan melakukan aksi untuk membenahi agar tidak ada lagu lagu-lagu yang termasuk kategori nakal. Idenya pun diamini sang Raja Dangdut Rhoma Irama, "Jalankan dan saya siap dukung", kata Ratna menirukan ucapan pentolan Soneta grup itu.

Untuk merealisasikan idenya tersebut, bersama Sang Raja Dangdut, Ratna akan segera menggelar Press conference, dengan harapan semoga musik Dangdut yang mulai kembali dan lebih diterima oleh masyarakat luas di Indonesia dan tidak di warnai oleh hal-hal yang bisa merusak Citra musik Dangdut itu sendiri.