Rieke Dituduh Komunis Oleh FPI Banyuwangi

Penulis: Anton

Diperbarui: Diterbitkan:

Rieke Dituduh Komunis Oleh FPI Banyuwangi Rieke Dyah Pitaloka

Kapanlagi.com - Rieke Dyah Pitaloka akhirnya datang memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri, atas kasus penyerangan oleh sekelompok ormas Islam di Banyuwangi yang menimpa dirinya dan rekan-rekannya pada tanggal 23 Juni 2010 lalu. Ditemani oleh kuasa hukumnya dan perwakilan dari Kontras (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Rieke menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor. "Hari ini saya dipanggil sebagai saksi peristiwa Banyuwangi bersama kuasa hukum saya, Arteria Dahlan, dan Pak Usman dari Kontras. Secara pribadi saya ini pejuang reformasi sering mengalami tindak kekerasan, saya berharap kekerasan yang terjadi ada penegakan hukumnya," tandas pemeran Oneng di sitkom BAJAJ BAJURI itu saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (21/7). Selanjutnya, Arteria menjelaskan proses pemeriksaan yang telah dijalani oleh kliennya. "Ada beberapa pertanyaan terkait kronologis perkara yang menjadi materi dari pelaporan. Kita juga sudah menyatakan memang betul ada pertemuan di Restoran Pakis, pertemuan itu sama persis dengan pertemuan sebelumnya di Pondok Pesantren Jember," papar Arteria. "Yang kedua, peristiwa itu bukan hanya menimpa Rieke sebagai pribadi, di mana nanti kami ingin tidak hanya menggunakan pasal 335, 336 atau 156 dan 170, tapi lebih ditekankan pada pasal 212 di mana yang bersangkutan, Rieke, sedang menjalankan tugas kenegaraan selaku anggota DPR RI." "Pada pemeriksaan hari ini tidak hanya dokumen yang kita bawa, tapi ada tiga CD. Pertama berisikan fakta-fakta foto, yang kedua, rekaman DVD yang disampaikan langsung teman-teman panitia, CD ketiga hasil pembicaraan kami dengan salah satu TV swasta. Di mana isi rekaman itu, mereka (polisi) dengan bangganya mengatakan ini instruksi dari intel." "Kami berada di sini bukan sebagai pengacara biasa, tapi sebagai pengacara yang berada dalam badan bantuan hukum Dewan Pimpinan Pusat PDIP," tegas Arteria. Bagaimana sebenarnya kronologis dari insiden yang melibatkan FPI (Front Pembela Islam) Banyuwangi tersebut? "Pada tanggal 23 Juni, Ribka Tjiptaning, Rieke Dyah Pitaloka dan Nur Suhud berkunjung ke Pondok Pesantren Al Qadiri 1 di Banyuwangi. Sebelum menggelar acara, kami bertemu masyarakat dulu di satu rumah makan di Kelurahan Pakis, dengan memberi materi tentang hak masyarakat memperoleh kesehatan secara gratis dan juga sosialisasi RUU Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang sedang dibahas DPR. Ketika berlangsung 40 menit, segerombolan orang datang menggeruduk, acara tersebut dibubarkan secara paksa oleh ormas Islam, Front Pembela Islam, dengan alasan berbau komunis," papar Arteria.   

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/gum/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending