Tanggapan Marcella Zalianty dan Prilly Latuconsina Terkait Perkembangan Industri Perfilman Indonesia

Penulis: Elmira Aubyn Azzahrina

Diterbitkan:

Tanggapan Marcella Zalianty dan Prilly Latuconsina Terkait Perkembangan Industri Perfilman Indonesia
Potret Marcella Zalianty dan Prilly Latuconsina (© instagram.com/marcella.zalianty & instagram.com/prillylatuconsina96)

Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Elmira Aubyn Azzahrina

PARFI 56 (Persatuan Artis Film Indonesia 1956) merupakan ruang persatuan bagi seluruh pekerja di bidang seni yang berkiprah di dunia perfilman untuk berkomitmen memajukan prestasi industri film Indonesia ke kancah internasional. Dilansir dari parfi.or.id, PARFI 56 juga diciptakan untuk para penggemar film agar bisa mendapatkan ulasan, sinopsis, artikel, serta informasi penting yang mendalam seputar film. Hal itu disediakan dengan harapan agar memperluas pengetahuan masyarakat di luar sana terhadap sinema Indonesia sekaligus mancanegara.

Pengurus besar PARFI 56 telah ditetapkan oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, pada 27 November 2023 lalu. Aktris Marcella Zalianty terpilih untuk yang kedua kalinya menjadi Ketua Umum PARFI 56 periode 2022-2027 dengan bantuan Dede Yusuf sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Marcella memiliki visi dan misi untuk menetapkan perundangan-undangan bagi insan perfilman agar mendapatkan hak yang pantas sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Selain itu, terpilihnya Prilly Latuconsina menjadi Wakil Ketua Umum PARFI 56 juga menjadi kebanggaan dirinya sebagai salah satu aktris tersukses di perfilman Tanah Air.

Dalam rangka menyambut Hari Film Nasional 2024 pada 30 Maret mendatang, Marcella Zalianty dan Prilly Latuconsina memberikan persepsi mereka terkait industri film di Indonesia melalui akun Instagram @parfi56. Simak lengkapnya di bawah ini.

1. Pandangan Terhadap Kemajuan Industri Film Indonesia

Perfilman Indonesia berupaya melebarkan sayapnya dengan terus memproduksi film-film berkualitas yang mudah menarik perhatian masyarakat. Mulai dari film percintaan, horror, superhero, hingga aksi pun mampu merajai bioskop di setiap kota di Indonesia. Tentu saja, itu semua berkat kerja keras para pemain hingga tim produksi yang sama-sama memiliki tujuan memajukan film dalam negeri. Hal tersebut juga didukung oleh Prilly Latuconsina sebagai aktris dan Wakil Ketua Umum PARFI 56.

“Industri perfilman Indonesia mengalami kemajuan yang sangat luar biasa. Mulai dari kualitas produksi, cerita yang inovatif, dan juga kolaborasi antara sutradara, penulis, dan aktor. Semuanya bersinergi dengan sangat baik untuk memperkaya perfilman Indonesia,” ujar Prilly Latuconsina dengan ekspresi bangga.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Harapan Untuk Perfilman Indonesia

Kita sebagai warga Indonesia terus berharap agar seluruh film karya sutradara Indonesia bisa berkesempatan untuk garapannya bisa dikenal khalayak luas. Tentu bisa menjadi sebuah kebanggaan bagi para aktor dan juga tim produksi jika filmnya berhasil mendunia hingga meraih kejuaraan Internasional.

Prilly mengungkapkan, “Semoga industri film Indonesia semakin berkembang melalui karya-karyanya yang menginspirasi dan juga mengangkat nilai-nilai budaya. Semoga sineas film Indonesia juga mendapatkan dukungan dan kesempatan untuk terus berkarya dengan penuh kreativitas.”

“Saya berharap film Indonesia tidak hanya meningkat secara angka, tetapi juga secara kualitas. Sehingga film Indonesia tidak hanya dicintai dan ditonton di Indonesia, tetapi juga bisa menjadi medium diplomasi kultural untuk dunia,” tambah Marcella Zalianty.

3. Harapan Bagi Aktor Film Indonesia

Dilantiknya Marcella Zalianty sebagai Ketua Umum PARFI 56 ini sekaligus menjadi bentuk harapan untuk terus mengangkat isu tentang aktor yang belum masuk dalam kategori profesi. Hingga saat ini, aktor dan aktris yang menghabiskan waktu di lokasi syuting masih dipandang sebagai pekerja paruh waktu. Oleh karena itu, PARFI 56 berharap dapat menegakkan keadilan bagi para pekerja di industri film.

“Kami berharap jika film Indonesia terus maju, pasti aktornya juga maju. Jika industri film Indonesia semakin matang, maka perlindungan, kesejahteraan, dan royalti aktor Indonesia bisa lebih jelas kedepannya. Dan yang paling penting adalah kedudukan aktor Indonesia sebagai profesi dan bukan sebagai buruh harus tertulis jelas dalam peraturan perundang-undangan Indonesia,” tegas Marcella Zalianty.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending