'Republik Mimpi' Saingi Popularitas Presiden SBY
Kapanlagi.com - Popularitas memang tidak memandang jabatan dan kedudukan, namun popularitas bisa dimaknai dari seberapa dekat seseorang dengan publik tanpa ada batas yang menghalangi. Itulah yang dialami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-7 Metro TV di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (26/11) malam. Sang Presiden ternyata tersaingi oleh tim Republik Mimpi.
Disambut pemilik Metro TV, Surya Paloh, Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono yang didampingi Mensesneg Hatta Rajasa dan Menkopolhukkam Widodo AS, langsung menempati sebuah meja bundar. Namun kedatangan Presiden, seakan tidak terlalu menyita perhatian para tamu. Presiden didaulat memotong kue ulang tahun yang dilanjutkan dengan nyanyian HAPPY BIRTHDAY.
Saat prosesi pemotongan kue, perhatian hadirin memang terfokus pada Presiden. Namun, setelah itu hadirin tetap sibuk mengabadikan diri berpose dengan personil Republik Mimpi, yang telah berada di lokasi sejak pukul 21.00 WIB.
Minus Butet Kertaredjasa (yang memerankan SBY), seluruh personil Republik Mimpi tampak menjadi sasaran para tamu untuk berfoto bersama. Maklum, Republik Mimpi menjadi salah satu acara favorit Metro TV.
Advertisement
"Foto dong... ambil dong. Kapan lagi foto sama orang mirip mantan Presiden", kata seorang tamu dari kawasan Pondok Indah yang meminta difoto bersama secara bergilir dengan personil Republik Mimpi.
Jepretan kamera tidak berhenti, dan permintaan foto bersama dengan para tokoh parodi itu terus berlanjut, karena selain tidak ada batas juga tidak ada protokoler. Namun, Effendi Gozali sebagai tokoh Pendi dalam Republik Mimpi tidak mempermasalahkan lebih populer atau tidak.
"Ini yang membedakan kita-kita (Republik Mimpi) dengan Presiden. Beliau (Presiden) tentu populer sebagai kepala negara di dunia nyata, tetapi kita populer di dunia mimpi," ujar Effendi.
Presiden SBY ternyata mengetahui persis keberadaan personil Republik Mimpi di lokasi itu yang dihadiri sejumlah tokoh, pejabat negara dan pengusaha di negeri ini
Ketika hendak pulang, Kepala Negara menyempatkan diri bersalaman dengan figur-figur Republik Mimpi. "Wah ada Pak Harto, he he mirip Habibie. Ibu Megawati apa kabar?," kata Presiden sambil berjabat tangan dengan para tokoh palsu tersebut sambil bergegas pulang dengan pengawalan ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Lalu apa yang terjadi setelah itu? Lagi-lagi acara aksi foto bareng terus berlanjut.
(*/boo)
Advertisement
