Apa Arti Emisi: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya bagi Lingkungan

Apa Arti Emisi: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya bagi Lingkungan
apa arti emisi

Kapanlagi.com - Emisi merupakan istilah yang sering kita dengar dalam konteks lingkungan dan perubahan iklim. Istilah ini merujuk pada pelepasan atau pengeluaran zat-zat tertentu ke lingkungan yang dapat berdampak pada kualitas udara dan kesehatan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, emisi selalu berada di sekitar kita meskipun tidak selalu kita sadari. Aktivitas seperti mengendarai kendaraan bermotor, menggunakan listrik, atau bahkan memasak menggunakan gas LPG dapat menghasilkan emisi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emisi didefinisikan sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sementara dalam konteks yang lebih luas, emisi adalah pencemar udara yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang masuk ke dalam udara dan berpotensi menyebabkan pencemaran.

1. Pengertian dan Definisi Emisi

Pengertian dan Definisi Emisi (c) Ilustrasi AI

Emisi merujuk pada pelepasan atau pengeluaran zat-zat atau substansi ke lingkungan, baik secara alami maupun buatan manusia. Zat-zat tersebut dapat berupa gas, partikel padat, atau cairan, dan dapat berasal dari berbagai sumber. Emisi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Dalam konteks lingkungan, emisi merupakan cemaran lingkungan yang diakibatkan dari munculnya berbagai senyawa kimia hasil dari penggunaan dan pembakaran sesuatu yang mengandung gas karbon. Misalnya saja, penggunaan bahan bakar LPG, solar, CO2 dan berbagai bahan bakar lainnya.

Sebenarnya, gas karbon yang ada akibat pembakaran ini dapat diserap kembali oleh bumi sebagai bahan bakar fotosintesis tumbuhan. Namun, karena maraknya penebangan dan pembangunan, menyebabkan sumber daya pohon semakin menipis. Sehingga, zat karbon yang ada di bumi sudah tidak seimbang lagi.

Menurut buku Pemanasan Global Berbasis STEM dengan Model EDP karya Septyani Triwulandari dkk, emisi didefinisikan sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil. Definisi ini menunjukkan bahwa emisi erat kaitannya dengan aktivitas pembakaran yang menghasilkan gas-gas tertentu ke atmosfer.

2. Jenis-Jenis Emisi Berbahaya

Jenis-Jenis Emisi Berbahaya (c) Ilustrasi AI

Terdapat berbagai jenis emisi yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut adalah jenis-jenis emisi berbahaya yang perlu diwaspadai:

  1. Karbon Dioksida (CO2) - Gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, serta dari proses industri dan deforestasi. Sebagai gas rumah kaca utama, CO2 berperan dalam menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
  2. Metana (CH4) - Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti pertanian, limbah, dan industri. Sumber utama metana adalah proses anaerobik dalam tanah yang tergenang air, pencernaan hewan ternak, serta produksi dan distribusi gas alam.
  3. Nitrous Oxide (N2O) - Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan pupuk sintetis dalam pertanian, limbah domestik dan industri, serta pembakaran bahan bakar fosil.
  4. Sulfur Dioksida (SO2) - Gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang, seperti batu bara, serta dari proses industri pengolahan logam.
  5. Nitrogen Oksida (NOx) - Campuran gas yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2), yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan industri.
  6. Partikel Halus (PM2.5 dan PM10) - Partikel kecil yang terdiri dari debu, asap, dan bahan kimia lainnya yang terdapat di udara dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer dan 10 mikrometer.
  7. Karbon Monoksida (CO) - Gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan organik, seperti gas alam, kayu bakar, atau bahan bakar fosil lainnya.

Melansir dari Environment Indonesia, emisi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis polutan yang dihasilkan, seperti emisi gas, emisi partikulat, dan emisi cairan. Setiap jenis emisi memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap lingkungan dan kesehatan.

3. Sumber-Sumber Emisi

Sumber-Sumber Emisi (c) Ilustrasi AI

Sumber emisi dapat berasal dari berbagai kegiatan manusia dan proses alami. Pemahaman tentang sumber-sumber ini penting untuk mengidentifikasi dan mengendalikan emisi yang dihasilkan.

  1. Kendaraan Bermotor - Gas buang dari kendaraan bermotor adalah salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya. Gas yang dihasilkan yaitu karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), belerang oksida (SO) dan nitrogen oksida (NO).
  2. Aktivitas Industri - Proses produksi industri dapat menghasilkan emisi gas, partikel padat, dan cairan. Pembakaran sempurna maupun tidak sempurna akan menghasilkan gas CO2. Industri freezer menggunakan senyawa CFC yang dapat merusak lapisan ozon.
  3. Pembangkit Listrik - Pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit listrik menghasilkan emisi gas buang yang signifikan, terutama CO2 dan polutan lainnya.
  4. Pertanian dan Peternakan - Penggunaan pupuk dan pestisida, serta aktivitas peternakan, dapat menghasilkan emisi gas seperti amonia dan metana. Sekitar 20% dari emisi karbon berasal dari pertanian dan peternakan.
  5. Penebangan Hutan - Penebangan hutan yang tidak terkendali di Indonesia mengakibatkan pencemaran karbon sebanyak 7% yang berdampak pada pemanasan global.
  6. Proses Pembakaran Rumah Tangga - Pemanasan rumah dengan bahan bakar fosil, seperti kayu bakar atau batu bara, juga merupakan sumber emisi yang signifikan.

Menurut data yang dikutip dari buku Pemanasan Global Berbasis STEM dengan Model EDP, penghasil terbesar emisi gas rumah kaca adalah negara-negara industri seperti China, United States, EU28, India, Rusia, dan Japan. China tercatat sebagai negara penghasil emisi gas rumah kaca tertinggi di dunia.

4. Dampak Emisi terhadap Lingkungan dan Kesehatan

Dampak Emisi terhadap Lingkungan dan Kesehatan (c) Ilustrasi AI

Emisi memiliki berbagai dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak-dampak ini dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.

Dampak terhadap Lingkungan

  1. Pemanasan Global - Emisi gas rumah kaca seperti CO2 dapat menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan manusia dan ekosistem. Dalam kurun waktu 100 tahun yang akan datang suhu rata-rata bumi akan meningkat hingga 4,5°C.
  2. Pencemaran Udara - Emisi gas dan partikulat dapat menyebabkan pencemaran udara, yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan manusia dan merusak lingkungan.
  3. Abrasi Pantai - Abrasi atau pengikisan permukaan pantai menjadi dampak dari emisi yang menyebabkan mencairnya es di kutub utara sehingga volume air lautan semakin meningkat.
  4. Perubahan Iklim Tidak Menentu - Perubahan iklim menjadi salah satu dampak emisi karbon yang berkepanjangan, menyebabkan cuaca yang sangat tidak menentu.
  5. Kepunahan Spesies - Punahnya berbagai spesies terjadi karena peningkatan suhu dan perubahan kondisi lingkungan yang tidak lagi sesuai dengan habitat tempat mereka tinggal.

Dampak terhadap Kesehatan

Paparan terhadap emisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi mata, gangguan pernapasan, dan penyakit serius seperti kanker. Dampak spesifik meliputi pemicu hipertensi, penyebab iritasi mata, penurunan kecerdasan otak, mengganggu perkembangan mental anak, tenggorokan gatal dan batuk-batuk, serta mengurangi fungsi reproduksi laki-laki.

Melansir dari Liputan6, pencemaran udara dan air yang disebabkan oleh emisi dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit pernapasan, alergi, dan kanker. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara di wilayah perkotaan dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis.

5. Upaya Mengurangi Emisi

Upaya Mengurangi Emisi (c) Ilustrasi AI

Untuk mengurangi dampak negatif emisi, diperlukan berbagai upaya dan strategi yang komprehensif. Upaya-upaya ini melibatkan teknologi, kebijakan, dan perubahan perilaku masyarakat.

  1. Pengetatan Standar Emisi - Penerapan teknologi yang lebih bersih dan standar emisi yang ketat untuk kendaraan dan industri.
  2. Kebijakan Fiskal - Implementasi pajak kendaraan, pajak bahan bakar, dan insentif fiskal untuk alat yang ramah lingkungan.
  3. Peningkatan Kelancaran Lalu Lintas - Pembatasan lalu lintas, sistem lalu lintas pintar, dan peningkatan kapasitas infrastruktur.
  4. Peningkatan Kualitas Bahan Bakar - Optimasi kualitas bahan bakar, pengembangan bahan bakar nabati, dan pengembangan bahan bakar alternatif seperti hidrogen dan listrik.
  5. Penggunaan Energi Terbarukan - Beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan.
  6. Konservasi Hutan - Mencegah penebangan hutan yang tidak terkendali dan melakukan reboisasi untuk meningkatkan penyerapan karbon.

Salah satu cara mengurangi emisi di muka bumi adalah dengan bergabung dalam program Net Zero Emission. Program ini bertujuan mencapai keseimbangan antara emisi yang dihasilkan dengan emisi yang diserap atau dikurangi, sehingga tidak ada tambahan emisi bersih ke atmosfer.

6. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

Apa yang dimaksud dengan emisi?

Emisi adalah pelepasan atau pengeluaran zat-zat atau substansi ke lingkungan, baik berupa gas, partikel padat, atau cairan yang berasal dari berbagai sumber seperti kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran bahan bakar fosil.

Apa saja jenis-jenis emisi yang berbahaya?

Jenis emisi berbahaya meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oxide (N2O), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), partikel halus (PM2.5 dan PM10), dan karbon monoksida (CO).

Apa penyebab utama emisi?

Penyebab utama emisi adalah pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor, aktivitas industri, pembangkit listrik, pertanian dan peternakan, serta penebangan hutan yang tidak terkendali.

Bagaimana dampak emisi terhadap kesehatan?

Emisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti iritasi mata dan saluran pernapasan, penyakit pernapasan, hipertensi, penurunan kecerdasan otak, dan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kanker.

Apa hubungan emisi dengan pemanasan global?

Emisi gas rumah kaca seperti CO2 dan metana menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan, sehingga meningkatkan suhu rata-rata bumi dan menyebabkan pemanasan global serta perubahan iklim.

Bagaimana cara mengurangi emisi?

Cara mengurangi emisi meliputi penggunaan kendaraan ramah lingkungan, penerapan teknologi bersih, penggunaan energi terbarukan, konservasi hutan, dan penerapan kebijakan fiskal yang mendukung lingkungan.

Mengapa emisi menjadi masalah lingkungan yang serius?

Emisi menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan pencemaran udara, pemanasan global, perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan berbagai masalah kesehatan yang mengancam keberlanjutan kehidupan di bumi.

(kpl/fed)

Reporter:

Rizka Uzlifat

Rekomendasi
Trending