Di tengah gemerlap Roma pada awal 1970 an, kehidupan seorang remaja bernama John Paul Getty III (Charlie Plummer) berjalan tanpa banyak pengawasan. Ia adalah cucu dari salah satu orang terkaya di dunia, namun justru hidup dengan kebebasan yang nyaris tanpa batas. Ibunya, Gail Harris ( Michelle Williams), telah berpisah dari keluarga besar Getty dan berusaha membesarkan anaknya dengan cara yang sederhana dan penuh perhatian. Gail ingin putranya tumbuh sebagai manusia biasa, bukan sekadar pewaris nama besar dan kekayaan yang sulit dijangkau.

John Paul Getty III menikmati masa mudanya dengan bergaul bersama teman teman seniman, fotografer, dan aktivis muda. Ia kerap terlihat menjual lukisan di jalanan dan hidup dari hari ke hari tanpa bergantung pada kekayaan keluarganya. Gail mengetahui gaya hidup anaknya tidak selalu aman, tetapi ia percaya kebebasan itu penting untuk menemukan jati diri. Di sisi lain, bayang bayang nama Getty tetap melekat dan tanpa disadari menjadi ancaman yang nyata.

Suatu malam, hidup John Paul Getty III berubah drastis. Ia diculik di jalanan Roma oleh sekelompok kriminal yang melihatnya sebagai peluang besar untuk mendapatkan uang tebusan. Berita penculikan itu menyebar dengan cepat dan langsung menggemparkan publik internasional. Nama Getty kembali menjadi sorotan, bukan karena kekayaan atau bisnis, melainkan karena tragedi yang menimpa salah satu anggota keluarganya.

Gail menerima kabar itu dengan perasaan hancur. Sebagai seorang ibu, ia hanya memiliki satu tujuan, membawa anaknya pulang dengan selamat. Namun perjuangan itu tidak berjalan mudah. Para penculik menuntut uang tebusan dalam jumlah yang sangat besar, angka yang bagi kebanyakan orang mustahil dipenuhi. Gail pun menghadapi kenyataan pahit bahwa satu satunya orang yang mampu membayar jumlah tersebut adalah kakek John Paul Getty III, yakni John Paul Getty Sr (Christopher Plummer).

John Paul Getty Sr dikenal sebagai miliarder legendaris dengan prinsip hidup yang keras. Ia sangat menjaga kekayaannya dan terkenal pelit meskipun memiliki aset yang nyaris tak terhitung. Ketika diminta membayar uang tebusan, reaksinya justru dingin dan penuh perhitungan. Baginya, membayar tuntutan penculik dianggap sebagai preseden buruk yang bisa membahayakan anggota keluarga lainnya di masa depan.

Penolakan ini menjadi pukulan berat bagi Gail. Ia tidak hanya harus menghadapi rasa takut kehilangan anak, tetapi juga berhadapan dengan sistem kekuasaan dan uang yang seolah tidak berpihak pada kemanusiaan. Gail tidak menyerah. Ia terus menekan pihak keluarga Getty dan berusaha mencari dukungan dari berbagai pihak, termasuk mantan suaminya dan media.

Di tengah situasi genting itu, muncul Fletcher Chace (Mark Wahlberg), seorang konsultan keamanan yang ditunjuk oleh keluarga Getty. Fletcher adalah mantan agen yang berpengalaman dalam negosiasi krisis. Awalnya, kehadirannya terasa seperti perpanjangan tangan dari kekuasaan John Paul Getty Sr. Namun seiring waktu, Fletcher mulai melihat ketulusan dan keberanian Gail dalam memperjuangkan anaknya.

Sementara itu, kondisi John Paul Getty III di tangan penculik semakin memburuk. Ia dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian. Para penculik mulai kehilangan kesabaran karena tuntutan mereka tidak dipenuhi. Tekanan pun meningkat, dan ancaman terhadap nyawa John Paul Getty III menjadi semakin nyata.

Gail berusaha keras menjembatani kepentingan antara para penculik dan kakek yang keras kepala. Ia bernegosiasi, memohon, bahkan merendahkan diri demi mendapatkan perhatian dan empati. Namun John Paul Getty Sr tetap berpegang pada prinsipnya. Ia bahkan mulai menghitung potensi potongan pajak jika uang tebusan dibayarkan, sebuah sikap yang semakin melukai perasaan Gail.

Konflik ini bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang nilai hidup manusia. Gail merasa bahwa nyawa anaknya diperlakukan sebagai angka dalam laporan keuangan. Di sisi lain, John Paul Getty Sr melihat dunia melalui logika bisnis yang dingin dan penuh strategi. Pertentangan ini menciptakan ketegangan emosional yang terus meningkat sepanjang waktu.

Ketika sebuah paket mengerikan dikirim sebagai bukti keseriusan penculik, situasi berubah drastis. Tekanan publik dan media semakin besar, membuat keluarga Getty tidak bisa lagi bersembunyi di balik tembok kekayaan. Fletcher mulai mengambil peran yang lebih aktif, bekerja sama dengan Gail untuk menemukan solusi di tengah kebuntuan.

Perjalanan negosiasi ini membawa Gail ke titik terendah dalam hidupnya. Ia harus menghadapi rasa bersalah, kemarahan, dan keputusasaan. Namun di saat yang sama, ia menemukan kekuatan yang tidak pernah ia sadari sebelumnya. Gail bukan hanya seorang ibu yang putus asa, tetapi juga sosok yang berani menantang kekuasaan demi cinta dan tanggung jawab.

Ketegangan mencapai puncaknya ketika keputusan besar harus diambil. Setiap pilihan membawa risiko yang tidak kecil, baik bagi John Paul Getty III maupun bagi masa depan keluarga Getty. Dalam situasi ini, kesetiaan, moral, dan nilai kemanusiaan diuji tanpa kompromi.

Kisah ini bergerak menuju akhir yang penuh ketidakpastian, di mana satu keputusan bisa menentukan hidup atau mati. Di balik kemewahan dan kekayaan yang tampak tak terbatas, tersimpan konflik batin dan pertanyaan besar tentang arti keluarga dan pengorbanan. Apakah uang benar benar mampu menyelesaikan segalanya, atau justru mengungkap sisi paling gelap dari manusia?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel