Selama Perang Dunia II, para tawanan perang Sekutu yang sebelumnya beberapa kali melarikan diri dari kamp di Jerman dipindahkan ke kamp baru di bawah komando Kolonel Luftwaffe von Luger. Ia memperingatkan tawanan senior, Group Captain Ramsey, bahwa siapa pun yang melarikan diri akan ditembak. Beberapa tawanan mencoba melarikan diri pada hari pertama, namun gagal. Hilts, seorang pelarian Amerika yang terkenal sering kabur, menemukan titik buta di pagar dan menyerahkan dirinya kepada para penjaga tanpa memberi tahu mereka tentang penemuan itu. Ia ditempatkan di sel di samping Ives di “the cooler”, dan keduanya menjadi teman.

Squadron Leader Roger Bartlett membentuk kembali komite perencanaan pelarian dari kamp sebelumnya, dan mengusulkan pelarian 250 pria untuk mengalihkan perhatian Jerman dari garis depan. Para tawanan mulai menggali tiga terowongan: “Tom”, “Dick”, dan “Harry”.

Persiapan dilakukan secara luas dan rumit. Welinski dan Dickes memimpin penggalian, Sedgwick membuat peralatan seperti cangkul dan pompa udara, Ashley-Pitt menyembunyikan tanah galian secara terbuka, sementara Cavendish memetakan rute terowongan dan memimpin paduan suara untuk menutupi suara kegiatan pelarian. MacDonald mengumpulkan intelijen, Griffith menjahit pakaian sipil untuk menyamar, Blythe memalsukan dokumen, dan Hendley mengamankan persediaan melalui pasar gelap. Menyadari bahwa Hilts merencanakan pelarian sendiri, Bartlett memintanya untuk menyerahkan diri agar dapat membuat peta wilayah sekitar, tetapi Hilts menolak.

Ketika “Tom” hampir selesai, Bartlett memerintahkan “Dick” dan “Harry” ditutup. Sementara itu, Hilts, Hendley, dan Goff membuat minuman keras dari kentang dan merayakan Hari Kemerdekaan Amerika di kamp. Namun, para penjaga menemukan terowongan “Tom” saat perayaan berlangsung. Ives kehilangan kesabaran, memanjat pagar, dan ditembak mati. Hilts, terguncang, akhirnya setuju dengan usulan Bartlett, dan Bartlett memerintahkan terowongan “Harry” dibuka kembali.