3 Alasan Kenapa Johan Liebert dari Anime 'MONSTER' Adalah Tokoh Antagonis Terbaik Sepanjang Masa
Diterbitkan:

Johan Liebert, tokoh antagonis di anime MONSTER
Kapanlagi.com - Anime MONSTER karya Naoki Urasawa dikenal sebagai salah satu psychological thriller terbaik yang pernah ada. Serial 74 episode ini ditayangkan di Nippon Television dari 7 April 2004 hingga 28 September 2005.
Ceritanya mengikuti Dr. Kenzo Tenma, seorang ahli bedah saraf Jepang yang hidupnya berubah setelah menyelamatkan nyawa seorang bocah laki-laki bernama Johan Liebert. Di luar dugaan, sosok yang diselamatkannya itu justru menjelma jadi seorang 'monster' yang kejam ketika tumbuh dewasa.
Ya, Johan adalah antagonis utama yang menawan, cerdas, dan sosiopat dingin yang mampu memanipulasi orang lain dengan mudah. Di balik penampilannya yang lembut, ia memiliki pikiran seorang pembunuh yang terampil. Berikut adalah tiga alasan kenapa Johan Liebert adalah tokoh antagonis terbaik sepanjang masa.
Advertisement
1. Manipulasi Psikologis yang Tak Tertandingi
Johan Liebert adalah seorang ahli manipulasi yang ulung, mampu mengendalikan orang lain tanpa menggunakan kekerasan fisik. Ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menarik perhatian orang, membuat mereka percaya padanya secara implisit.
Kecerdasannya yang luar biasa memungkinkannya untuk memahami ketakutan, keinginan, dan kelemahan orang lain. Johan tidak hanya bermain catur, ia bermain catur 4D, selalu selangkah lebih maju dari orang lain.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Kehadiran yang Menakutkan Tanpa Kekuatan Supernatural
Salah satu aspek paling menakutkan dari Johan adalah kemampuannya untuk menimbulkan teror tanpa memiliki kekuatan super. Ia adalah 'monster' bukan dalam arti harfiah, melainkan dalam kemampuannya untuk menghancurkan kehidupan dan pikiran orang lain.
Kehadirannya terasa bahkan ketika ia tidak ada di layar, menciptakan aura yang dibangun di atas keheningan dan manipulasi. Johan sering disebut sebagai 'hantu' karena banyak orang tidak menyadari keberadaannya.
3. Filosofis Nihilisme yang Mendalam
Filosofi yang mendasari tindakan dan keyakinan Johan Liebert sangat berakar pada nihilisme. Baginya, moralitas tidak ada, dan konsep benar atau salah tidak memiliki bobot objektif.
Johan percaya bahwa satu-satunya kesetaraan yang ada di antara manusia adalah dalam kematian. Melalui tindakannya, ia menantang konstruksi moralitas, identitas, dan tujuan, mendorong orang-orang di sekitarnya untuk menghadapi kerapuhan keyakinan mereka sendiri.
Kalian setuju nggak kalau Johan Liebert adalah antagonis terbaik di dunia anime? Kalau punya pendapat lain, tulis komentarmu ya!
Jangan ketinggalan baca yang ini juga!
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/gtr)
Guntur Merdekawan
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025