CEO SM Entertainment Chris Lee Ungkap Lee Soo Man Berniat Hindari Pajak Hingga Bikin aespa Gagal Comeback, Drama Keponakan vs Paman

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

CEO SM Entertainment Chris Lee Ungkap Lee Soo Man Berniat Hindari Pajak Hingga Bikin aespa Gagal Comeback, Drama Keponakan vs Paman
Chris Lee dan Lee Soo Man (credit: SM Entertainment)

Kapanlagi.com - Drama SM Entertainment kembali berlanjut. Sebelumnya diketahui, Lee Soo Man menjual semua sahamnya kepada HYBE dan menjadikan agensi tersebut sebagai pemegang saham terbesar di SM. Hal itu dilakukan Lee Soo Man karena tak terima SM kerjasama dengan Kakao Entertainment tanpa berdiskusi dengan dirinya terlebih dulu.

CEO SM saat ini, Lee Sung Soo yang juga dikenal dengan nama Chris Lee, merilis sebuah video yang mengungkap kelakukan Lee Soo Man, pamannya sendiri. Lee Sung Soo mengungkap secara detail apa saja yang dilakukan Lee Soo Man kepada SM dan berjanji ini bukan video terakhirnya mengungkap masalah di agensi tersebut yang disebabkan oleh sang paman.

Berikut ini beberapa klaim dari Lee Sung Soo terkait founder SM, Lee Soo Man, yang dilansir dari Soompi.

1. Lee Soo Man dan Perusahaannya

Lee Sung Soo mengungkap kalau Lee Soo Man mendirikan perusahaan internasional bernama CT Planning Limited (selanjutnya disebut CTP) dengan modal USD 1 juta (sekitar Rp 15,1 miliar). Sebelumnya di Korea, Lee Soo Man sudah pernah mendirikan perusahaan bernama Like Planning.

Jadi berdasarkan perjanjian sebelumnya, SM dan label rekaman lainnya akan mendapatkan keuntungan terlebih dari penjualan musik mereka. Baru setelah itu, Lee Soo Man melalui perusahaan Like Planning, akan mendapat keuntungan 6% dari yang didapat SM. Kontrak SM dan Like Planning sudah berakhir tahun lalu.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Kejanggalan di CTP

Kembali ke perusahaan CTP. Melalui perusahaan tersebut, Lee Soo Man mengungah struktur kontrak untuk distribusi musik WayV, SuperM, dan aespa. Jadi distribusi musik ketiga grup itu melalui label rekaman di China, di AS, dan juga CTP.

Lee Soo Man melalui CTP disebut membuat kontrak sendiri-sendiri untuk setiap label. Dari penjualan musik, CTP mendapat 6% dari keuntungan, sebelum SM dan label lainnya untuk memperoleh hak mereka. Berbeda dengan Like Planning sebelumnya yang menunggu mendapat 6% dari keuntungan yang didapat SM.

Gara-gara ini, Lee Sung Soo menuduh Lee Soo Man berbuat begitu untuk menghindari Pajak Pelayanan Nasional Korea. Ia juga menduga, CTP tak hanya didirikan untuk pertukaran musik, tapi juga buat perluasan perusahaan tanpa batas dan diperkirakan untuk mendapat royalti produksi di luar negeri.

Lee Sung Soo juga menyebut sampai sekarang kontrak CTP dengan label rekaman di luar negeri masih akrif, dan akan terus ada.

3. Rencana SM di Awal 2023 Dihambat Lee Soo Man

Lee Sung Soo mengungkap, kontrak Lee Soo Man sebagai tim produksi SM sudah berakhir Desember 2022 lalu. Meski sudah tidak lagi ada jabatan di SM, Lee Soo Man meminta agar rencana masa depan terkait produksi musik di agensi itu yang sudah dibicarakan, agar tidak disebarkan.

Tim manajemen dan produksi pun bersiap meluncurkan restrukturisasi organisasi perusahaan dengan multi-produksi sebagai pusatnya. Tapi mereka masih belum bisa bebas melakukan itu. Alasannya adalah, meski kontrak Lee Soo Man dan SM sudah berakhir, sejak Januari 2023 ia masih saja menunjukkan keinginannya agar dituruti oleh pihak agensi.

4. Permintaan dan Perintah Lee Soo Man

Berikut ini permintaan-permintaan Lee Soo Man terkait SM, seperti yang diungkap oleh Lee Sung Soo:

  1. Mengumumkan kepada media kalau artis SM membutuhkan Lee Soo Man
  2. Meminta karyawan untuk menghasut kalau Lee Soo Man masih dibutuhkan
  3. Lee Soo Man dan SM membuat kontrak konsultasi sementara secara domestik dan membenarkan aktivitas Lee Soo Man
  4. Semua album dan artis yang promosi di luar negeri harus menandatangani kontrak dengan CTP atau SM harus menandatangani kontrak produksi kedua di Korea dengan Lee Soo Man
  5. Membuat tim respons buat Lee Soo Man meskipun untuk biayanya diperkirakan mencapai 10 miliar won (sekitar Rp 1188 miliar)
  6. Membuat seakan-akan SM tidak memperoleh keuntungan tanpa Lee Soo Man, sehingga diminta mencari rencana agar pendapatan di kuarter pertama 2023 menjadi lebih rendah dari sebelumnya
  7. Setelah merilis musik yang selesai produksi di Desember 2023, diminta untuk mempertimbangkan penundaan perilisan album sampai pertengahan Februari atau Maret hingga April

5. Permintaan Dari Perusahaan Investasi

Align Partners, perusahaan investasi, yang baru bekerja sama dengan SM (di bawah kepemimpinan Lee Sung Soo) meminta perubahan struktur manajemen. Jika hal itu tidak terlaksana, mereka mengancam akan menyebarkan informasi yang bisa merusak reputasi SM dan Lee Soo Man.

Menurut Lee Sung Soo, informasi tersebut terkait Lee Soo Man yang sudah mendapat 6% dari album yang sudah dirilis selama 70 tahun dan 3% dari penjualan 2023 selama tiga tahun. Total yang didapat kira-kira mencapai 80 miliar won, meskipun kontrak produksi antara SM dan Lee Soo Man sudah berakhir.

Lee Sung Soo mengaku malu soal itu sehingga ia menghubungi Lee Soo Man soal ingin mandiri dari sang paman. Lee Sung Soo juga menunjukkan rekaman suara di kala Lee Soo Man menghasut orang-orang untuk mendukungnya.

6. Project Pribadi Lee Soo Man

Lee Sung Soo juga mengungkap kalau Lee Soo Man punya proyek pribadi seperti kontruksi 'smart entertaiment city' atau 'music city' dan juga festival K-Pop yang mengkampanyekan keberlanjutan dan penanaman pohon. 'Music city' yang diidamkan Lee Soo Man ini disebut ada kaitannya dengan kasino bahkan ia disebut mendiskusikan legalitas penggunaan ganja sehingga turis yang datang bisa lebih menikmati suasana kasino dan festivalnya.

Tak cuma itu, Lee Soo Man juga disebut ingin memanfaatkan artis SM untuk memasarkan 'dunia Lee Soo Man' yang dibuat di beberapa negara di seluruh dunia.

7. Soal Comeback aespa

Lee Sung Soo bilang aespa sebenarnya dijadwalkan comeback pada tanggal 20 Februari 2023 sebelum konser mereka yang digelar pada 25 dan 26 Februari. Tapi comeback mereka harus ditunda gara-gara Lee Soo Man yang keras kepala.

Lee Soo Man meminta produser musik Yoo Young Jin dan tim A&R SM untuk menambahkan lirik yang berkaitan dengan penanaman pohon, keberlanjutan, dam ESG (Environmental, Social, and Governance) di semua lagu utama artis SM yang akan dirilis, termasuk aespa.

Oleh karena itu lagu-lagu di album comeback aespa pun akhirnya mengandung lirik yang sama sekali nggak ada hubungannya dengan K-Pop seperti 'cuma keberlanjutan', 'paling tidak satu derajat lebih rendah', 'coexistence (hidup berdampingan)', 'greenism (kehijauan)' dan 'penanaman pohon'.

8. aespa Sampai Menangis

Gara-gara lagu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan konsep dan warna aespa, para pegawai pun kesusahan untuk membuat konten yang sesuai. Bahkan member aespa disebut Lee Sung Soo sampai menangis karena kecewa.

Oleh karena itu Lee Sung Soo dan tim petinggi SM memutuskan lebih baik untuk menunda comeback aespa. Ia juga menyebut aespa sedang mempersiapkan musik baru mereka sekarang.

9. Permintaan Lee Sung Soo

Di akhir videonya, Lee Sung Soo meminta kepada penonton agar ikut melindungi SM. Gimana nih menurut KLovers soal masalah agensi ini?

Selengkapnya soal pernyataan Lee Sung Soo bisa dilihat di video di bawah ini ya!

(soo/pit)

Rekomendasi
Trending