Kapanlagi.com - Harus diakui, film FILOSOFI KOPI membawa dampak yang sangat besar bagi industri kopi dan pelaku yang ada didalamnya. Bahkan, ada banyak anak muda yang 'demam' film ini dan mulai mempelajari kopi, serta menjadi seorang barista.

"Kita nggak pengen berbesar kepala, tapi ketika kita diundang di beberapa kota, bahkan penggiat kopi lokal yang mungkin udah lama di industri ini, stakeholdernya, dari importir, pebisnis coffee shop, bahkan petani, mereka merasa bahwa FILOSOFI KOPI ini menyuarakan mereka," ungkap Rio Dewanto dalam sesi wawancara bersama Kapanlagi.com.

Rio menambahkan jika FILOSOFI KOPI mendapatkan respon positif, dan justru malah membuat perekonomian kopi Indonesia menjadi bangkit. Chicco Jerikho mengatakan beberapa contoh mengenai dampak positif dari banyaknya orang yang menyukai kopi.

Chicco Jerikho & Rio Dewanto © Kapanlagi/Budy Santoso

"Kayak satu contohnya adalah di Makassar, dari cuma ada 20 kedai, sekarang bisa ada 200, profesi barista ada 500 (orang), terus di beberapa kota-kota kecil juga mereka juga jadi pede membuka kedai kopi, menyajikan kopi-kopi Indonesia," ungkap Chicco.

Bahkan Chicco saat berkunjung ke Palu dan lampung, ada penggemar yang membuka kedai kopi gara-gara melihat FILOSOFI KOPI. Menurut Rio, hal tersebut dipandang positif karena membuat industri semakin lebih sehat.

"Karena banyaknya kedai kopi, otomatis mereka langsung datang ke growers, petani. Juga ikut menyejahterakan petani," tutup Chicco.