Kapanlagi.com - Film DILAN 1990 sudah satu bulan lebih meramaikan bioskop-bioskop tanah air. Pada minggu-minggu awal penayangan, jumlah penonton sempat mencapai total 250.000 perhari. Sayangnya dengan rilis film-film baru, peminat film yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla  pun terbagi sehingga penonton berkurang.

Beberapa waktu lalu akun Instagram Falcon Pictures yang selama ini bantu mempromokan film adaptasi novel Pidi Baiq ini sempat diserang komentar netizen. Mereka beramai-ramai membuat hastag #tolakdilanturunlayar karena tak mau film tersebut berhenti masa tayangnya.

Saat ditanyakan fenomena ini kepada Frederica selaku produser dari Falcon Pictures, ia mengaku bangga film yang mereka support diapresiasi lebih. Hanya saja netizen juga harus mengerti bila kebijakan penurunan layar adalah hal yang umum selama industri berjalan.

"Mungkin hastag itu datang karena mereka fans fanatik dan militan. Sebenarnya nggak masalah kalau mereka seperti itu, kita tanggapi secara positif saja. Kalau memang ada penonton tapi diturunin kita juga akan complain," kata wanita yang akrab disapa Erica ini kepada KapanLagi.com®, baru-baru ini.

Pemirsa menolak DILAN 1900 diturunkan dari bioskop. © KapanLagi.com/Budy Santoso

"Layar sebuah film akan diturunkan kalau memang penontonnya nggak ada. Kebijaksanaan itu kita ikut dari bioskop ya. Kita ngelihat fakta juga kalau memang nggak ada penonton, ya nggak mungkin dipaksakan. Namanya bisnis kalau demand tinggi tentu nggak akan diturunin," lanjut dia.

Sebagai produser dari banyak judul film sukses, Erica melihat tidak ada masalah dalam distribusi layar bioskop. Selayaknya pedagang yang tahu barang dagangannya laris, eksibitor pun akan tetap mempertahankan film itu untuk tetap tayang. Begitu pun sebaliknya.

"Eksibitor selalu support kok seperti 21, CGV dan bioskop lainnya. Karena kita pegang data tiap hari, jadi kita tahu mana yang ada penontonnya, mana yang nggak. Dan logic kalau diturunin karena memang nggak ada yang nonton, kita nggak masalah," tandas Erica.