Hadirnya Tilly Norwood, Aktris AI yang Picu Kontroversi Besar di Industri Perfilman
Diperbarui: Diterbitkan:

Tilly Norwood © instagram.com/tillynorwood
Kapanlagi.com - Industri perfilman dunia tengah diguncang oleh kehadiran sosok baru yang bukan manusia, melainkan aktris berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Tilly Norwood.
Karakter digital ini diperkenalkan secara resmi pada ajang Zurich Summit 2025, sebuah bagian dari Zurich Film Festival, oleh studio asal Inggris, Particle6, melalui divisi AI mereka bernama Xicoia.
Menurut laporan Vanity Fair, Tilly bukan sekadar wajah 3D atau tokoh animasi, melainkan diciptakan layaknya artis sungguhan. Ia dibekali latar belakang, suara, hingga gestur tubuh yang menyerupai manusia nyata.
Advertisement
Bahkan, ia telah diperkenalkan dalam sebuah proyek berjudul AI Commissioner, sebuah sketsa komedi yang seluruhnya digarap dengan teknologi kecerdasan buatan.
Baca berita lainnya seputar Tilly Norwood di Liputan6.com.
1. Munculkan Kekhawatiran
Tidak berhenti sampai di situ, Tilly juga memiliki akun Instagram resmi yang menampilkan potongan klip aktingnya. Video-video tersebut memperlihatkan ekspresi, mimik wajah, hingga intonasi suara yang begitu realistis sehingga banyak orang sulit membedakan apakah ia benar-benar manusia atau bukan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan rasa penasaran sekaligus kekhawatiran di kalangan publik.
Namun, kemunculan Tilly justru menuai protes keras dari para aktor dan aktris di Hollywood. Serikat aktor ternama, SAG-AFTRA, secara terbuka mengecam kehadiran Tilly Norwood.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
2. Para Sineas Angkat Bicara
Dalam pernyataannya, mereka menegaskan bahwa, "kreativitas adalah, dan seharusnya tetap, berpusat pada manusia." Menurut mereka, Tilly bukan aktor sejati, melainkan hasil program komputer yang mengandalkan data dari karya ratusan bahkan ribuan artis tanpa izin dan kompensasi.
Beberapa bintang papan atas pun ikut angkat suara. Aktris Emily Blunt menyebut kemunculan aktris AI sebagai sesuatu yang menakutkan dan mendesak agar agen-agen Hollywood tidak bekerja sama dengan proyek seperti ini.
3. Ratusan Wajah Wanita
Sementara itu, Melissa Barrera secara terang-terangan menulis di Instagram, "Hope all actors repped by the agent that does this, drop their a$$. How gross, read the room."
Tak hanya itu, aktris Mara Wilson juga mengkritik keras cara Tilly diciptakan. Ia mempertanyakan kenapa wajah ratusan wanita muda nyata yang dijadikan bahan pelatihan tidak justru dipekerjakan untuk proyek film.
4. Klarifikasi Resmi
Menanggapi gelombang kritik tersebut, pihak kreator akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Eline Van der Velden, pendiri Particle6 sekaligus kreator Tilly, menegaskan bahwa tujuan utama dari karakter AI ini bukanlah untuk menggantikan aktor manusia.
Menurutnya, Tilly lebih tepat disebut sebagai karya seni atau medium baru yang bisa mempermudah alur kerja industri film, mirip dengan penggunaan CGI atau animasi.
5. Bukan Untuk Gantikan Manusia
"Dia (Tilly) adalah sebuah karya seni, bukan manusia. AI ini hanya alat, sama seperti cat, CGI, atau boneka. Bukan untuk menggantikan aktor, melainkan untuk menambah pilihan kreatif," jelas Van der Velden dalam wawancara dengan The Independent.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Tilly dirancang secara bertahap, dimulai dari media sosial hingga akhirnya tampil di panggung industri film internasional. Dalam waktu dekat, Tilly bahkan direncanakan akan diwakili oleh sebuah agensi resmi.
6. Lebih Efisien
Fenomena Tilly Norwood jelas memperlihatkan bahwa kecerdasan buatan kini benar-benar memasuki jantung industri hiburan. Di satu sisi, inovasi ini membuka kemungkinan baru bagi sineas untuk menciptakan konten dengan biaya dan waktu yang lebih efisien. Namun di sisi lain, kehadiran aktris AI ini dianggap sebagai ancaman nyata bagi keberlangsungan karier para aktor dan aktris manusia.
Pertanyaan besar pun muncul, apakah AI seperti Tilly akan menjadi masa depan perfilman, atau justru menjadi awal dari runtuhnya seni peran yang selalu dipandang sebagai ekspresi terdalam manusia?
Perdebatan ini kemungkinan masih akan terus berlanjut, seiring dengan semakin majunya teknologi dan semakin tajamnya gesekan antara kreativitas manusia dan mesin.
(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)
(kpl/tdr)
Tantri Dwi Rahmawati
Advertisement