Kapanlagi.com - Kepedulian terhadap kasus Prita banyak menarik simpati, terutama bagi sesama ibu rumah tangga. Seperti halnya Dian Nitami, istri Anjasmara ini mengaku belajar banyak tentang cara memilih rumah sakit gara-gara kasus Prita. "Negara kita lagi punya kasus-kasus rumit. Kenapa Omni gak dari awal memilih jalur damai. Apa yang salah dengan Prita? Itu kan bukan kejahatan," ujarnya saat ditemui di Hotel Mandari, Jumat (11/12). Terhadap tuntutan yang diajukan RS Omni kepada Prita, dia juga merasa tak habis pikir. "Saya nggak ngerti sama pihak Omni. Memang mereka punya hak untuk mempertahankan nama baik. Sekarang Omni sudah dipandang jelek, seperti raksasa dimakan semut," tambahnya. Karena itulah, Dian tak pernah memilih rumah sakit dengan mempedulikan nama. Kualitas pelayanan, menurutnya, adalah pertimbangan mutlak dan utama. "Saya nggak lihat sesuatu dari besar atau kecil. Yang penting saya percaya dari dulu, anak-anak saya ditangani oleh klinik, bukan RS. Bahkan anak-anak saya lahir di rumah sakit kecil, bentuknya kayak rumah," terangnya. Tentang pengumpulan koin untuk membantu Prita Mulyasari dan keputusan RS Omni yang mengajak Prita, Dian juga semakin bingung. "Kenapa mereka ngotot berdamai? Apa karena mereka nggak mau terima koin banyak? Mungkin mereka malas ngitung koin banyak-banyak. Bagi aku gerakan pengumpulan koin itu mencerminkan solidaritas negara kita. Orang-orang sudah bisa memberi empati, kan udah lama tuh ilang," paparnya.Karena gemes, Dian bahkan berfikir unik untuk menambah jumlah koin untuk Prita. "Aku mau ngasih 10 perak aja kali ya biar rame," pungkasnya.