Hindari Nuansa Sadis Komik 'The Raid' Dicetak Hitam Putih
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Pengadaptasi naskah film The Raid ke dalam komik, Rony Amdani mengatakan ada satu adegan dalam komik yang tidak terdapat dalam film.
"Saya tidak akan menyebutkan halamannya, tetapi itu merupakan pengembangan dari salah satu adegan di film. Silahkan dibaca sendiri," katanya.
Menurut Rony, kesulitan utama dalam proses adaptasi itu adalah pemindahan adegan film berdurasi 102 menit menjadi 120 halaman dalam komik.
"Untungnya selama proses produksi ini kami didukung oleh tim yang hebat dan Gareth H. Evans sebagai sutradara dan penulis naskah asli selalu memberi masukan," katanya.
Ia juga mengatakan alasan format hitam putih dalam komik dipilih untuk mereduksi nuansa sadis dan berdarah-darah yang tergambar dalam film. "Komik dan film berbeda, kesan sadis akan lebih terpatri dalam gambar jika kami menggunakan warna," katanya.
"Selain itu, di dalam film juga tidak terlalu banyak 'toning' atau pewarnaan sehingga kami pikir format hitam putih sangat tepat untuk komik," tambahnya.
Menurut pihak Mizan, yakni Editor Komik The Raid Andityas, komik tersebut dicetak sebanyak sepuluh ribu eksemplar sebagai pembukaan dan telah berada di daftar tunggu untuk cetakan kedua.
Merantau Films dan Penerbit Mizan meluncurkan komik adaptasi dari film laga Indonesia The Raid yang telah meraih banyak prestasi, seperti dalam ajang Festival Film Toronto dan Festival Film Sundance 2012.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/ato/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement