Mark Sungkar Usir Shireen - Zaskia Dari Ruang Sidang

Diterbitkan 11 Februari 2010 08:59 WIB

The Sister

Kapanlagi.com - Meskipun belum resmi bercerai, namun Mark Sungkar dan Fanny Bauty sudah sering saling bersilang pendapat. Seperti saat dalam persidangan lanjutan kasus perceraian mereka yang bertempat di PA Jakbar, Rabu (10/02) kemarin. Dalam persidangan beragendakan kesaksian para saksi itu, Fanny membawa anak-anak mereka, Zaskia dan Shireen, sebagai saksi dari pihaknya. Namun, pihak Mark melarang keduanya untuk bersaksi."Sebenarnya hari ini harus menghadiri saksi dari pihak Pak Mark juga. Tapi dia mengingkari lagi, nggak bawa saksi, cuma aku yang bawa. Saya juga membawa anak tapi dia larang anak masuk tadi ke sidang untuk bicara. Padahal mereka harus didengar kesaksiannya karena mereka tinggal satu rumah. Jadi mereka yang bisa menilai ini pernikahan bisa dilanjutkan atau tidak," kata Fanny saat diwawancara selepas persidangan.Rupanya, dalam persidangan kali ini, Fanny memendam kekecewaan. Pasalnya, dia menganggap persidangan perceraiannya ini mirip sekali dengan sidang pidana."Di sini bukan persidangan penipuan, tapi perasaan sudah tidak sanggup lagi melanjutkan hubungan. Jadi bukan mencari kesalahan gitu. Tapi tadi itu kebanyakan kayak sidang pidana, sampai dijelaskan sama Majelis Hakim ini bukan sidang pidana, tapi perceraian," kisah Fanny yang selain membawa anak sebagai saksi juga membawa ibu, kakak, sahabat, dan tetangganya."Kita mendatangkan saksi, tapi jawaban dari tergugat malah meluas yah, aneh-aneh dan nggak perlu. Makanya sampai hakim menegur. Kalau salah dan bantah, apa alasannya. Tapi selalu dia bilang 100% bohong. Katanya ibu saya pembohong, kakak saya pembohong. Bahkan dia bilang 110% pembohong," lanjutnya.Bahkan, Zaskia dan Shireen yang dihadirkan sebagai saksi malah dilarang oleh pihak Mark."Anak-anak tadi diminta setelah semua saksi bersaksi. Karena saya minta permohonan perwalian kan, makanya kesaksian anak harus didengar. Tapi mengapa dari pihak mereka bilang nggak boleh. Saya ingatkan anak-anak selalu di tengah, sejelek-jeleknya ayahnya, mereka harus ada di depan," tambah Fanny.