Kapanlagi.com - Sisi unik Mbah Surip menyimpan kenangan bagi Anto Baret, sahabat sesama seniman di komunitas W.S Rendra. Kenangan itu masih teringat, meski terjadi sekitar 24 tahun lalu, saat awal seniman berambut gimbal itu memasuki Jakarta.Paling dikenang oleh Anto Baret, adalah sepeda onthel, gitar kotak dan obsesinya untuk mengalahkan adu panco dengan Elyas Pical, petinju Indonesia juara kelas dunia saat itu."Dia datang ke sini menggunakan sepeda onthel (sepeda angin, red), dengan menenteng gitar kotak, untuk menantang Elyas Pical untuk adu panco. Tapi kita jelaskan Elyas Pical itu bukan atlet panco tapi petinju, mendingan kamu lawan dulu temen-temen di Bulungan," tutur Anto Baret.Namun saat itu, teman-temannya yang ada di Bulungan, sebuah komplek kawasan blok M yang menjadi markas para seniman tidak ada yang mampu mengalahkannya. "Di situ semua kalah kecuali saya," tegas pria asal Malang, Jawa Timur itu.Menurut Anto Baret, belakangan pria peminum kopi hingga 18 gelas sehari itu lama tidak bertemu dengannya. Meski tetep SMS-an dan saling tukar informasi."Beliau sempat SMS ke istri saya, dia cerita 'kok saya jadi kayak gini, selalu jadi bintang tamu di mana-mana jadi capek'. Memang setelah beliau dikenal, dia tidak di-manage secara benar, akhirnya imbasnya ke dirinya sendiri. Satu saat mungkin kecapekan, kurang jaga fisiknya, bagaimanapun dia sudah tua," pungkasnya.