Rieke 'Oneng' Pertanyakan Fungsi Satpol PP

Rieke 'Oneng' Pertanyakan Fungsi Satpol PP Rieke Dyah Pitaloka

Kapanlagi.com - Peristiwa Tanjung Priok Berdarah yang terjadi pada Rabu (14/4) kemarin menurut artis Rieke Dyah Pitaloka merupakan bentuk representasi pemerintah yang belum dewasa. Karena untuk menyelesaikan sebuah masalah masih dengan cara kekerasan yang pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM).

"Kita melihatnya, ini jalan kekerasan. Belum ada kedewasaan dalam menyelesaikan masalah. Pemerintah masih melihat masyarakat sebagai objek pembangunan. Itu adalah pelanggaran HAM," ungkap Rieke saat dihubungi KapanLagi.com, Kamis (15/4).

“Kalau tidak perlu dan tahu kepentingannya, untuk apa hanya mengumbar anggaran negara saja. Kalau Satpol PP dibubarkan akan lebih memaksimalkan penanganan keamanan dari pihak kepolisian.„
Rieke Dyah Pitaloka

Lebih lanjut Rieke yang baru saja menjadi korban pelecehan seksual itu mempertanyakan terkait fungsi keberadaan Satpol PP yang dinilai lebih sebagai milisi yang dipersenjatai. Karena fungsi keamanan dalam negeri sudah sepenuhnya di tangan Polri.

"Fungsi mereka sebenarnya apa? Keamanan tugas-tugas kepolisian, artinya tidak perlu ada pendidikan yang cukup, bisa asal merekrut judulnya adalah premanisme. Milisi yang dipersenjatai tapi tidak tahu kepentingan untuk apa," tegas Rieke, yang juga anggota DPR RI itu.

Jika secara tugas, tumpang tindih dengan kepolisian, artinya tidak diketahui kepentingan utamanya. Selayaknya secara institusi Satpol PP dibubarkan, daripada menghabiskan anggaran negara.

"Kalau tidak perlu dan tahu kepentingannya, untuk apa hanya mengumbar anggaran negara saja. Kalau Satpol PP dibubarkan akan lebih memaksimalkan penanganan keamanan dari pihak kepolisian," pungkas pemeran Oneng dalam sitkom BAJAJ BAJURI itu.  

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/buj/dar)

Rekomendasi
Trending