Ngobrol Hot Sama Nikita Mirzani, 'Logika Ahmad Dhani' Ditegur KPI

Ngobrol Hot Sama Nikita Mirzani, 'Logika Ahmad Dhani' Ditegur KPI Ahmad Dhani - Nikita Mirzani © Kapanlagi.com®

Kapanlagi.com - Sekali lagi, teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali memakan korban. Kali ini giliran acara yang dipandu oleh Ahmad Dhani yakni Logika Ahmad Dhani dianggap sudah menyalahi aturan dan tak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Teguran tertulis ini dilayangkan KPI pada 23 Maret lalu.
Logika Ahmad Dhani edisi 6 Maret 2016 lah yang menjadi pokok permasalahan kali ini. Nikita Mirzani dan Andi Soraya menjadi bintang tamu dalam episode kali itu.
Dalam teguran tertulis yang dilayangkan oleh KPI tersebut, dijelaskan bila ada percakapan yang dianggap telah melanggar norma kesopanan dan kesusilaan. Bukan cuma itu saja, percakapan antara Ahmad Dhani dan Nikita itu dinilai sudah menampilkan percakapan tentang aktivitas seks.

Acara yang dipandu Ahmad Dhani disemprit KPI © KapanLagi.com®/Bayu HerdiantoAcara yang dipandu Ahmad Dhani disemprit KPI © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

Berikut obrolan antara Ahmad Dhani dan Nikita Mirzani yang ditegur KPI:
Nikita: Mas Dhani pegang yang punya Nikita.
Dhani: Hah? Kamu mau pegang yang punya aku?
Nikita: Yang cepet ya.
Dhani: Jangan cepet-cepet, nggak ada feel-nya kalo cepet-cepet.
Nikita: Kan aku udah bilang harus pake feel.
Dhani: Gedean yang lokal atau yang bule?
Nikita: Bule.
Dhani: Emang lebih gede lebih enak ya?
Lebih lanjut, KPI menjelaskan bila Logika Ahmad Dhani telah melanggar beberapa pasal yaitu Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9 dan Pasal 16 dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9 dan Pasal 18 huruf e. Mereka juga meminta agar acara ini lebih memperhatikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama penayangan program siaran.
Anyway, gimana tanggapan kalian sendiri? Apakah acara ini memang pantas diberi teguran karena terlalu frontal dan kontroversial? Yuk langsung aja tuliskan pendapat kamu di kolom komentar.

(kpl/abl)

Editor:

Risang Sudrajad

Rekomendasi
Trending