Kapanlagi.com - Tayangan SILET edisi hari Minggu (7/11) kemarin sempat meresahkan 'warga' jejaring sosial Twitter tadi pagi. Tayangan soal Merapi itu dinilai telah meresahkan warga Yogyakarta dan sekitarnya. Sebagai psikolog, Tika Bisono pun melihat hal yang wajar apabila masyarakat menjadi marah.
"Kalau aku bilang wajar-wajar saja mereka seperti itu, karena mereka sedang diliputi shock dan trauma. Tapi kan SILET sudah minta maaf. Data itu memang tidak akurat karena data itu tidak ada sumbernya," kata Tika yang dihubungi via telepon oleh KapanLagi.com™, Senin (8/11).
Tika berpendapat, tayangan SILET termasuk media yang tidak profesional. Pasalnya, acara yang kemarin menayangkan ramalan gunung Merapi akan meledak lebih hebat pada hari ini (Senin, 8/11) tidak berdasar sama sekali. Namun ia menghimbau agar masyarakat tidak perlu melaporkan atau mengadu kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
"Untuk kasus SILET, masyarakat tidak perlu melaporkan itu juga, karena SILET-kan sudah minta maaf. Media juga mungkin panik memberitahukan seperti ini. Mungkin maksud SILET itu sebagai early warning system, tapi menurut aku SILET termasuk media yang tidak profesional karena belum tentu kebenarannya dan sumbernya juga tidak ada," tukas Tika.
Psikolog ternama ini juga mengharapkan agar kasus SILET bisa menjadi pelajaran untuk rekan media lainnya. "Sekarang ini psikologi mereka (korban Merapi) sedang jatuh-jatuhnya. Membahas seperti itu adalah suatu permasalahan bagi mereka. Saya menghimbau kepada semua TV, kalau mau interview lihat-lihat kondisi psikologi mereka juga, jangan asal interview mencari berita eksklusif saja, tapi juga lihat kondisi psikologis masyarakat di sana," pungkasnya.