EksKLusive Column May - Week I
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Band, adalah keluarga. Sepertinya hal itu harus menjadi pola pikir personel band, seperti yang dilakukan oleh Nidji.
Tak terasa, Nidji sudah berusia 12 tahun. Selama satu dekade lebih, tak pernah ada pergantian personel di antara mereka. Malah seiring berjalannya waktu, keluarga ini makin membesar dengan keberadaan para istri dan anak masing-masing personel.
Ketika mengunjungi kantor redaksi KapanLagi.com®, tawa jelas menjadi resep ampuh perekat Nidji. Mereka bercanda sejak masuk studio sampai pulang, membuat suasana jadi begitu hangat.
Bahkan saat menjalani sesi wawancara, mereka masih saling mengejek, dengan sasaran utamanya Run-D (keyboardist). Seperti ketika mereka membahas peraturan esensial dalam band, "Tidak boleh ada hubungan asmara antar personel," kata Ariel (gitar) disambut gelak tawa seisi ruangan.
Sontak, beramai-ramai mereka menunjuk Run-D. "Run-D nih, bahaya nih, kayaknya ada hubungan sama Rama," seru Andro (bass) dan Adri (drum) bersahutan, membuat ruangan makin pikuk.

Run-D yang dijadikan tersangka pun hanya menyeringai lebar. Sama halnya ketika ditanya album apa yang menjadi guilty pleasure mereka, dengan jujur Run-D menjawab, "Album Megamix. Waktu gue setel, gue pikir, 'wah, salah beli nih'," ujarnya.
"Tapi gue dengerin juga sih, nggak gue matiin," imbuh Run-D kemudian seraya mengangguk-anggukkan kepala dan mempraktekkan gaya menyetir.
Begitu dekatnya hubungan antara personel, sampai ketika ditanya siapa yang paling bandel, mereka kompak bungkam. "Ya kita semua pasti pernah nakal, lah. Gimana sih, namanya dari bukan apa-apa jadi rockstar," sahut Giring serius.
Menurut Giring, sebagai band mereka pun kerap saling bertengkar. Salah satu momen penting dalam fase sejarah Nidji, adalah ketika sebagian dari mereka sudah berhenti melakukan kenakalan, sementara yang lain masih menikmatinya.

"Masalahnya, ketika yang satu nakal, yang lain mau ngikutin nggak. Demikian juga sebaliknya," kata Giring lagi.
Ketika satu-persatu personel diwawancara untuk KapanLagi.com® TV, lagi-lagi Run-D mengundang gelak tawa seisi ruangan dengan mengganggu Giring dari balik sofa. Sekali lagi, tidak ada yang marah.
"Kita (Nidji) ya begini ini, banyak becandanya. Coba aja KapanLagi.com® ikut kita tur, lihat keseharian kita," cetus Giring.
"Kita bisa duduk di warung, ngobrolin apa aja sambil becanda," imbuh Ariel. "Iya duduk doang, nggak pesen apa-apa," sahut Rama.
Nidji sepakat, panggung menjadi tempat mereka berbaikan. Tak jadi masalah apapun yang jadi masalah, mereka sama-sama merasa, "Gue menikmati panggung ini ya sama Nidji," seperti diungkapkan Giring dan diiyakan rekan-rekannya.
Pada 2013, Nidji pernah memakai tagline Takkan Pernah Mati namun di 2014 mereka menggantinya dengan Sahabat Sampai Mati. Inilah salah satu band asli Indonesia yang tidak berhenti berevolusi dalam musiknya selama 12 tahun, bahkan perlahan mulai menjelajah keluar negeri. Bukan sekadar band, Nidji juga adalah sebuah keluarga.
JANGAN LEWATKAN
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/rea/adb)
Renata Angelica
Advertisement