Bahaya Tersembunyi: Kenali Gejala Bronkitis pada Anak Akibat Polusi Udara!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Bahaya Tersembunyi: Kenali Gejala Bronkitis pada Anak Akibat Polusi Udara!
ilistrasi bronkitis. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Kualitas udara yang buruk bukan hanya sekadar masalah lingkungan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan kita, khususnya bagi kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia. Mereka adalah yang paling mudah terpengaruh oleh dampak negatif dari polusi udara, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk bronkitis.

Bagi anak-anak, yang sedang dalam masa pertumbuhan dan sangat aktif bermain di luar ruangan, risiko terpapar polusi semakin tinggi. Kegiatan sehari-hari di luar dapat memperbesar kemungkinan mereka mengalami bronkitis, sebuah kondisi yang ditandai dengan iritasi atau peradangan pada dinding saluran bronkus pipa yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru.

Bronkitis dapat muncul dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan hari atau minggu, dan sering kali menyerang anak-anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga kualitas udara agar generasi penerus kita dapat tumbuh sehat dan aktif tanpa rasa khawatir. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan demi kesehatan anda semua, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber Selasa(26/11).

1. Bronkitis Terjadi Akibat Polusi Udara

Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi si kecil. Salah satu dampak yang bisa ditimbulkan adalah bronkitis, sebuah kondisi yang ditandai dengan iritasi atau peradangan pada dinding saluran bronkus, jalur vital yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru.

Gejala bronkitis bisa muncul dalam waktu singkat, mulai dari hari hingga bulan, dan anak-anak sangat rentan mengalaminya. Oleh karena itu, para orang tua perlu mengenali tanda-tanda dan dampak dari penyakit ini agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

"Anak-anak sangat rentan terhadap polusi udara yang dapat menyebabkan bronkitis," ungkap Dr. Andi, seorang ahli pulmonologi, menekankan pentingnya kewaspadaan.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Gejala Bronkitis pada Anak

Bronkitis adalah kondisi yang menarik perhatian karena peradangan pada bronkus dapat menyebabkan penyempitan saluran napas yang dipenuhi lendir.

Lendir ini, sebagai respons sistem imun tubuh, muncul ketika menghadapi zat-zat infeksi maupun non-infeksi yang mengganggu. Seiring waktu, penumpukan lendir dapat menyumbat saluran pernapasan, memicu batuk dan sesak napas yang menjadi cara tubuh berjuang untuk mengeluarkannya.

Bronkitis sendiri terbagi menjadi dua jenis: akut, yang gejalanya muncul cepat dan umumnya ringan, serta kronis, ditandai dengan batuk produktif yang berkepanjangan selama tiga bulan atau lebih, dengan serangan yang berulang selama dua tahun.

3. Dampak Serius Bronkitis pada Anak

Bronkitis, si musuh tak terlihat, bisa membuat pengidapnya terengah-engah saat bernapas, menurunkan kadar oksigen dalam tubuh, dan seiring waktu, merusak paru-paru serta kesehatan secara keseluruhan. Jika dibiarkan, bronkitis kronis dan bentuk lain dari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dapat berujung pada komplikasi serius, seperti hipoksia.

Meski banyak anak yang mengalami bronkitis akut dapat pulih tanpa masalah berarti, kurangnya perawatan yang tepat dapat membuka jalan bagi pneumonia, infeksi yang menyerang kantung-kantung udara di paru-paru. Ketika kantung udara terinfeksi, mereka akan dipenuhi cairan atau nanah, memicu gejala yang menyakitkan seperti nyeri dada saat batuk, berkeringat, menggigil, dan demam.

4. Penanganan Bronkitis

Sebagian besar kasus bronkitis akut biasanya pulih tanpa perlu pengobatan khusus dalam waktu beberapa minggu. Namun, jika dokter mencurigai adanya infeksi bakteri, antibiotik mungkin akan menjadi solusi. Untuk membantu proses penyembuhan, dokter akan menyarankan anak-anak dan remaja untuk banyak minum cairan dan beristirahat lebih banyak.

Bagi beberapa anak atau remaja yang mengalami batuk parah, dokter dapat meresepkan obat batuk untuk meredakannya. Tak jarang, bronkodilator atau obat-obatan untuk asma juga diberikan untuk memastikan pernapasan mereka tetap nyaman.

5. Tips Melindungi Anak dari Polusi Udara

Untuk melindungi si kecil dari ancaman polusi udara dan menjaga kesehatan mereka, ada beberapa langkah cerdas yang bisa diambil.

Pertama, jangan lupa untuk rutin memantau kualitas udara melalui aplikasi Nafas. Jika kondisi tidak mendukung, lebih baik kurangi aktivitas di luar rumah. Saat terpaksa keluar, pastikan anak mengenakan masker yang tepat, seperti KF94 atau KN95, agar perlindungan maksimal.

Selain itu, dukung imunitas tubuhnya dengan asupan vitamin yang cukup dan olahraga teratur. Dengan cara ini, kita bisa membantu anak tumbuh sehat meski di tengah polusi.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending