Marie Antoinette (Kirsten Dunst) masih berusia 14 tahun ketika harus meninggalkan Austria dan menikah dengan Louis XVI (Jason Schwartzman), pewaris takhta Prancis. Hidupnya langsung berubah drastis dari seorang gadis polos menjadi calon ratu di istana Versailles yang penuh aturan dan intrik. Di tengah kemewahan istana, Marie berusaha menyesuaikan diri dengan gaya hidup bangsawan Prancis yang gemerlap, tapi juga penuh tekanan dan sorotan publik.

Kehidupan Marie di Versailles tidak semudah kelihatannya. Hubungannya dengan suaminya yang kikuk dan cuek membuatnya merasa kesepian, hingga ia mencari pelarian lewat pesta, mode, dan kemewahan tanpa batas. Gaya hidupnya yang berlebihan membuat banyak orang di luar istana mulai tidak menyukainya. Ia pun perlahan menjadi simbol kemewahan dan ketidaktahuan bangsawan terhadap penderitaan rakyat.

Sementara itu, di luar tembok Versailles, Prancis mulai bergolak. Rakyat yang lapar dan miskin mulai marah pada keborosan kerajaan. Marie dan Louis yang awalnya tidak sadar akan krisis itu akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit: masa kejayaan mereka tidak akan bertahan lama. Segala kemewahan yang dulu membuat Marie dikagumi kini justru menjadi alasan ia dibenci.

Pertanyaannya, apakah Marie Antoinette akan mampu bertahan di tengah tekanan politik dan kebencian rakyat, atau justru terjebak dalam dunia mewah yang perlahan runtuh bersamanya?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel