Mia Khalifa Didepak Dari Playboy Usai Dukungannya Kepada Palestina - Tidak Berikan Toleransi Pada Ujaran Kebencian

Penulis: Anastasia Cecilia Ginting

Diterbitkan:

Mia Khalifa Didepak Dari Playboy Usai Dukungannya Kepada Palestina - Tidak Berikan Toleransi Pada Ujaran Kebencian
instagram.com/miakhalifa

Kapanlagi.com - Sederet artis dan bintang Hollywood menyampaikan dukungan mereka terhadap negara Israel dan Palestina atas serangan Hamas dan serangan israel. Beberapa artis kini menjadi dua kubu yang berbeda karena sebagian memberikan dukungan kepada Israel, dan sebagian lagi mendukung Palestina. Berkat dukungan mereka terhadap satu sisi tidak jarang mereka akhirnya 'dirujak' oleh netizen.

Salah satu bintang Hollywood yang terkena dampak berkat dukungannya adalah Mia Khalifa. Aktris film dewasa yang berkebangsaan Amerika dan Lebanon ini menyuarakan dukungannya kepada negara Palestina. Ternyata dukungannya ini mengakibatkan Ia didepak dari Playboy.

1. Didepak Dari Playboy

instagram.com/miakhalifa

Playboy adalah salah satu perusahaan majalah tertua sepanjang masa yang berdiri sejak tahun 1953. Sesuai namanya, majalah Playboy merupakan majalah dewasa yang berisi foto-foto bintang porno dan cerita fantasi. 

Salah satu artis yang dibawah naungan majalah Playboy adalah Mia Khalifa. Nama Mia Khalifa pertama kali didengar saat ia menjadi aktris film dewasa. Saat ini Ia sudah keluar dari industri film dewasa dan fokus pada modeling. Namun sayangnya pasca menyuarakan dukungannya terhadap negara Palestina, majalah Playboy menyatakan menghapus Mia dari model mereka.

2. Mia Kerap Melontarkan Komentar Kebencian

twitter/miakhalifa

Pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 lalu majalah Playboy mengeluarkan sebuah unggahan dan membuat surat pernyataan bahwa mereka akan mengakhiri kerja sama dengan Mia Khalifa. 

"Selama beberapa hari terakhir, Mia kerap melontarkan komentar tercela karena merayakan serangan Hamas terhadap Israel dan pembunuhan anak-anak dan wanita yang tidak bersalah," tulis Playboy.

''Di Playboy kami mendorong kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif, tetap kami tidak memiliki toleransi terhadap ujaran kebencian. Kami  berharap Mia memahami bahwa perkataan dan tindakannya tidak termasuk konsekuensi," tutup Playboy.

Rekomendasi
Trending