Kapanlagi.com - Masa kampanye terbuka yang dimulai pada hari Selasa (17/3) hingga dua pekan ke depan di seluruh Indonesia dijadikan momen oleh Charles Bonar Sirait untuk meluncurkan buku keduanya yang berjudul 'Kiat Cerdas Berkampanye di Depan Publik'.

Dalam buku tersebut Charles menyoroti masih lemahnya para juru kampanye atau bahkan calon legislatif saat berorasi di depan massa, sehingga pesan yang akan disampaikan kurang atau malah tidak sampai seperti yang diinginkan.

Selain itu, para kandidat lebih percaya menarik massa dengan atribut penyanyi dangdut, di samping atribut berupa baliho maupun spanduk yang berisikan kalimat seragam. Padahal dalam komunikasi politik untuk menarik perhatian massa dibutuhkan sesuatu yang menarik dan berbeda.

"Menarik membagikan ilmu dengan beberapa tokoh partai politik. Walaupun mereka sudah berpengalaman berbicara di depan publik, ternyata masih banyak yang tertarik ingin memahami dasar-dasar, terutama persiapan berbicara di depan publik dan cenderung tidak cerdas, sehingga tidak berperan dalam pendidikan komunikasi massa," ucap Charles, seperti tertuang dalam rilis yang dikirim pewarta media ini, Minggu (15/3) malam.

Masih di buku yang sama, Charles juga menulis kesuksesan kampanye Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Sementara di tanah air ia mengamati President Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi sebetulnya banyak faktor supaya kampanye cerdas. Semisal sedikitnya seorang calon pemimpin harus memiliki karakter kepemimpinan," tegas Charles yang pada tahun 2007 sukses merilis buku 'The Power of Public Speaking'.