Kapanlagi.com - Belum tuntas kasusnya dengan bos Contoh Manajemen Benny Simanjuntak, sutradara Exel J. Permadi terlibat konflik panas dengan seorang produser bernama Dutta. Exel dalam waktu dekat akan dilaporkan ke polisi. Exel dituduh telah mangkir dalam pengambilan gambar di suatu acara perlombaan calon bintang televisi pada 1997-1998. Padahal Exel dikontrak sebagai juri sekaligus sutradara dalam perlombaan itu. Namun karena uang kontrak yang kurang Rp 500 ribu, Exel urung datang. Sutradara muda itu meminta uang kontrak dilunasi sehari sebelum acara. Sedangkan Dutta menyanggupi pembayaran saat Exel datang di acara tersebut.

"Saya bilang, Exel datang ke lokasi, sebelum kamera on, uang saya bayar," tutur Dutta. Ketidakhadiran Exel di lokasi syuting membuat jadwal acara berantakan. Yang menyakitkan, Dutta menuai berbagai tuntutan pasca-acara yang tidak jadi itu. Dia harus menghadapi ke-36 pemuda yang saat itu menjadi finalis bintang televisi. "Di antaranya Firman Hakim, yang sekarang udah pada ngetop orangnya," tutur Dutta. Selain itu ia juga terpaksa membatalkan kehadiran Fariz RM sebagai bintang tamu.

Saat dikonfirmasi, Exel tidak mengakui tuduhan yang dilontarkan Dutta. Dia mengaku sebagai orang yang sangat mematuhi kontrak. Selain itu dia mengklaim selama 14 tahun berkarir sebagai sutradara, tidak pernah menyalahi kontrak. "Ngga ada namanya saya dibayar terus tidak datang," sanggah Exel.