Giring Ganesha Dorong Transparansi Royalti Lagu dan Film: Kita Harus Duduk Bareng

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Giring Ganesha Dorong Transparansi Royalti Lagu dan Film: Kita Harus Duduk Bareng
Giring Ganesha (credit: Istimewa)

Kapanlagi.com - Persoalan royalti lagu dan film kembali mencuat dalam industri hiburan Tanah Air. Menyikapi hal tersebut, Giring Ganesha, pria kelahiran 14 Juli 1983 yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih 2024-2029, mengungkapkan pandangannya. Mantan vokalis grup musik Nidji itu menegaskan pentingnya transparansi serta sinergi semua pihak untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Kita juga ada isu masalah hak cipta dan lagu ya, terbagi ada pencipta lagu, terus penyanyi lagu, VISI, AKSI, FESMI," ungkap Giring saat ditemui di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

Ia menambahkan, rencana untuk mengadakan pertemuan pasca-Lebaran sudah disiapkan guna menyatukan semua pihak terkait. Hal ini bertujuan agar para pelaku industri dapat saling memahami dan menemukan solusi terbaik demi kemajuan bersama.

"Nanti habis Lebaran kita mau bikin halal bihalal kita kumpulkan semuanya, yuk kita duduk bareng sebagai bangsa yang hebat," ujar Giring.

1. Berharap Semua Saling Memahami

Sebagai seorang seniman, Giring berharap agar semua pihak yang terlibat dalam isu royalti ini dapat bersikap saling memahami. Menurutnya, persatuan dan kerukunan adalah kunci untuk memperbaiki sistem yang ada.

"Saya juga seniman, penginnya semua saudara-saudara saya akur, guyub. Kalau kita guyub bisa berjuang bareng-bareng untuk membuat semuanya jadi lebih baik," tuturnya.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Sadari Kondisi Sudah Memanas

Namun, Giring juga menyadari bahwa kondisi saat ini sudah terlanjur memanas akibat perbedaan pandangan yang mencuat di tengah-tengah para pelaku industri. Meski demikian, ia optimistis bahwa permasalahan ini bisa diatasi dengan dialog yang terbuka dan inklusif.

"Ya mengingat lagi kita ini adalah satu bangsa yang hebat, bangsa yang besar. Mudah-mudahan bisa saling memaafkan dan saling mendengarkan," ujarnya.

3. Yang Penting Duduk Bareng Dulu

Giring juga menegaskan pentingnya memperbaiki transparansi dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), yang menurutnya menjadi kunci utama untuk menyelesaikan polemik royalti ini. "Kalau menurut saya pribadi yang harus kita perbaiki nomor satu adalah transparansi dari LMKN. LMKN harus lebih transparan. Kalau LMKN transparan pasti ini semua tidak akan pernah terjadi," tegasnya.

Ia berharap bahwa dalam pertemuan halal bihalal nanti, seluruh pihak, termasuk media, dapat hadir untuk mendengar masukan-masukan dari berbagai pihak, mulai dari pencipta lagu hingga penyanyi. Dengan begitu, diharapkan solusi yang menyeluruh dapat dirumuskan demi kemajuan industri hiburan Indonesia.

"Paling penting bisa duduk bareng dulu. Nanti mudah-mudahan semuanya akan kita undang, datang semuanya, teman-teman media juga supaya bisa saling dengar masukan-masukan dari pencipta lagu, penyanyinya," pungkas Giring.

Dukungan Giring untuk membangun dialog terbuka ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem royalti yang adil dan transparan. Semangat persatuan yang ia gaungkan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelaku industri hiburan di Indonesia.

(kpl/aal/pit)

Rekomendasi
Trending